Waktu terus berlalu, Salma dan Rony semakin dekat bahkan sudah tidak ada kata gengsi diantara mereka berdua. Seperti soulmate yang selalu menyatu. Rony sering sekali bulak balik Jakarta-Yogyakarta. Selain untuk menemui Salma, ia juga mengurus bisnisnya yang sama pentingnya dengan Salma.
"Ronn, kapan kesinii??" manja Salma di telepon.
"Iyaa Caa, besok yaahh, abis meeting aku langsung otw besok. Sabar ya cantikk."
"Humm okeeyy see you."
Salma selalu menunggu kehadiran Rony, sebab tidak ada yang menemaninya selain nabila dan orang tuanya. Bukan karena tidka memiliki teman, melainya semuanya sudah punya kesibukan masing masing.
"Ron, ketemu di bandara ya, aku jemput." pinta Salma.
"Loh tumben Ca? emang kamu ga sibuk?" Rony kebingungan.
"Enggaa Ronn, aku jemput yaa."
"Yaudahh, tunggu ya."
Salma menunggu Rony di bandara, sekitar 2 jam berlalu akhirnya Rony datang juga, mereka berpelukan di hadapan banyak orang dan tak memikirkan omongan orang lain. Salma sudah terlewat merindukan Rony, begitupun sebaliknya. Rony mencium dagi Salma karena itu hal wajib ketika mereka mengakhiri pelukannya.
"Aku mau makan ice cream dulu ya abis ini, soalnya kamu lama, aku jadi bete."
"Iyaa cill, lagian kan aku ga nyuruh kamu buat jemput."
"Huh yaudah aku beli sendiri." ambek Salma.
"Ehh jangan ngambek, tadi baru pelukan sekarang udah manyun aja tuh bibir."
"Iya ga ngambek, tapi ice creamnya dua." sambil menunjukan dua jarinya.
"Iyaa bolehh." ucap Rony sambil puk puk kepala Salma.
Mereka pergi ke toko ice cream langganan mereka, dan memesan ice cream vanilla dan cokelat seperti biasanya. Pelayannya pun sudah mengetahui apa yang bakal mereka pesan. Setelah menerima ice creamnya, Salma langsung mencolekkan sedikit ice cream ke hidung Rony dengan sedikit tertawa.
Rony membalasnya dengan colekan ice cream lagi di hidung Salma. Tetapi bibir Salma malah manyun dan ngambek kepada Rony. Refleks Rony langsung menjilat hidung Salma yang kotor akibat ice cream tersebut. Perlakuan Rony mendapat sorakan gemas dari para pelayan dan tatapan kaku dari Salma.
"Ehh, sorry sorry."
"GAK DISINI JUGA RONY!!!" amarah Salma.
"AYO PULANG." pinta Salma.
"Semangat kak, semoga soulmatenya ga marah lama lama." ucap salah satu pelayan.
Setibanya di mobil, Salma hanya diam dan menatap kaca mobil, ia tidak membuka suara sama sekali.
"Maafin aku yaaa, tadi refleks, beneran deh, suer." sambil menunjukan jari ✌🏻
"Caa, liat sini dong, aku kan lagi ngomong."
Salma tidak menggubris omongan Rony dan ia hanya terus diam sepanjang perjalanan ke rumah Salma.
"Caa, maafin akuu."
"Cacaaa, sayangg?"
Tanpa Rony sadari, muka Salma sudah memerah karena menahan salah tingkahnya, tetapi tetap saja, Salma terus diam memandangi kaca mobil itu.
Setelah sampai di depan komplek perumahan Salma, Rony mematikan mesin mobil dan kembali membujuk Salma.
"Caa, maafin yaa, pleaseee."
"Ayoo Caa, kamu mau apa kita beli yaah."
"Caa aku lagi ngomong loh, hadap sini." sambil menarik dagu Salma untuk menghadap ke arah Rony.
"Maafin aku yaa Caa, maafin aku sayang."
~ Muach
Salma tidak membalas omongan Rony, ia langsung mengecup bibir Rony yang sangat bawel dan menyebalkan itu.
"Ih cium cium, gaboleh." ucap Rony.
"Jilat jilat lebih gaboleh, apa lagi depan waitress kayak tadi."
"Iya maaf ya sayangg."
"Iya, tapii aku mau beli croffle besok."
"Iya janji." ucap Rony.
"Tapi mau peluk dulu sekali lagiiii." manja Salma.
Mereka berpelukan sambil berpamitan karena di depan sudah terlihat rumah Salma. Salma memang sangat berbeda saat sudah bersama Rony, ia menjadi anak kecil, manja, dan susah diatur. Tetapi, hal itu yang membuat Rony makin cinta kepadanya.
"Dadaahh, see you besokkkk." lambaian Salma dengan senyum manisnya.
"Dadaahh.."
~ gais maaf aku lagi capek banget kerjaa 😓

KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty Flower's and Love
RomanceSalma Gracia Putri Wijaya adalah seorang gadis pemilik toko bunga terbesar di Yogyakarta, bertemu dengan seorang duda kaya raya bernama Rony Putra Panduwinata pemilik perusahaan ternama di Jakarta. Mereka tidak sengaja bertemu saat Salma menghadiri...