06

6.3K 433 9
                                    

~Happy Reading~
-
-
-

"pak!" panggil Reyhan, membuat pak Tian yang tengah menjelaskan materi menoleh ke arahnya.

"iyaa Rey? ada yang ingin kamu tanyakan?"

"nggak pak, saya mau izin ke toilet sebentar."

"ooh silahkan, tapi jangan lama-lama yaa."

"iyaa pak." balasnya lalu langsung berlari menuju ke arah toilet.

setelah selesai, Reyhan berjalan ke arah wastafel untuk mencuci tangan.

tak lama pintu toilet terbuka, menampilkan sosok Nathan dengan wajah datarnya. memasuki toilet lalu berjalan ke arah Reyhan, membuatnya gugup dan ingin segera pergi dari sana.

namun belum sempat dirinya berjalan ke arah pintu toilet tangannya sudah di cekal terlebih dahulu oleh pemuda itu.

"Nathan lepasin!" ucap Reyhan kesal namun tak di gubris sama sekali oleh pemuda itu. yang kini justru malah  menatapnya intens, membuat jantung Reyhan kembali berdebar kencang tak karuan.

'jantung murahan!!' makinya dalam hati.

"gue ada salah sama Lo?" tanya Nathan tiba-tiba membuat Reyhan mendongak menatap wajah tampan pemuda itu.

"nggak tuhh." ujarnya mengelak.

"terus kenapa Lo jauhin gue?" tanyanya lagi dengan tatapan mengintimidasi, membuat Reyhan gugup karena merasa terintimidasi.

'aduhh jawab apa nih, gak mungkin gue jawab jujur."

"kenapa diem?"

Reyhan menggigit bibir bawahnya gugup hendak menjawab,  Namun belum sempat ia berucap sebuah panggilan dari guru BK yang tertuju untuk Nathan terdengar, membuatnya diam-diam bernafas lega.

"sial!" umpat Nathan.

"lepasin tangan gue,  tuhh Lo di panggil  udah sana pergi, byee gue mau balik ke kelas." akhirnya Nathan menurut, lalu dengan perasaan kesal  ia keluar dari toilet.

"huhhh selamat..." gumam Reyhan sembari memegang dadanya yang masih berdebar kencang.

setelah itu ia segera berjalan untuk kembali ke kelasnya, namun sesampainya di kelas dan baru saja beberapa menit ia duduk di bangkunya sebuah panggilan mikrofon terdengar kembali dan kini panggilan itu tertuju padanya.

"Lo bikin masalah apa an? sampe di panggil guru BK." tanya Haris menatap sahabatnya  bingung.

"mana gue tau, perasaan gue gak bikin masalah apa-apa deh." dirinya juga bingung kenapa ia di panggil oleh guru BK.

"sekali lagi panggilan kepada Reyhan Putra Wijaya, segera keruangan saya." suara guru BK kembali terdengar.

"Reyhan." panggil pak Tian, menatap Reyhan seolah menyuruhnya untuk segera pergi menemui guru BK.

"emm i-iyaa pak, permisi." Reyhan segera bangkit dari duduknya lalu pergi meninggalkan kelas, membuat seisi kelas di buat bertanya-tanya.

****


"ishhh niat hati mau jauhin dia, ehh takdir malah seolah gak ngerestui." ujar Reyhan kesal sembari memukul-mukul gemas boneka kudanil gembrot kesayangan Reyhan asli.

"mau nolak, tapi lumayan dapet nilai tambahan mana plus hadiah pula." gumamnya sembari mencebikan bibirnya cemberut.

Tadi saat dirinya di panggil oleh pak Kun selaku guru Bk di sekolahnya, ternyata ia di mintai tolong oleh pak kun untuk membantu Nathan dalam mengerjakan tugas-tugas pemuda itu yang terbengkalai hingga selesai lalu dirinya akan mendapatkan bonus nilai tambahan sebagai hadiahnya, dan tentu saja ia tak menolak, yaa meskipun sedikit ada yang janggal di hatinya.

Transmigrasi? (JaemRen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang