22

2.5K 187 22
                                    

Yukk biasakan vote dulu sebelum baca😙

Happy Reading

"Ehh... K-kita nggak pacaran kok bund." Ucapnya panik. Namun wanita paruh baya itu justru terkekeh.

"Kalo mau pacaran juga gak papa kok, bunda restuin." Ucap bunda enteng, yang lagi-lagi berhasil membuat mereka berdua terkejut

Namun kemudian Nathan tersenyum senang mendengarnya, lampu ijo guys.

Reyhan mengernyitkan dahinya, "Lohh bunda kok gak marah?"

'ini emak-emak aneh banget dah, anaknya belok kok di restuin.' batinnya heran.

"Buat apa bunda marah?" Ucap bunda yang malah balik bertanya.

"Ihh aku sama Nathan kan sama-sama cowok!" Ucapnya kesal.

"Ya terus?"

"Ishh au ah gelap." Pemuda itu kini mencebikan bibirnya sebal.

"Uhhh... Gemes banget anak boti-nya bunda." Ucapnya kembali mencubit pipi Reyhan.

"Aduhh... Bundwa sakwittt."

"Lagian kamu ini aneh, bunda kasih restu bukannya seneng. iya gak Nath."

Nathan mengangguk sembari melirik Reyhan yang tampak merenggut kesal, "Iyaa tau tuh bund."

"Lagian bunda gak bodoh yaa, bunda tau kok  kamu suka sama Nathan dari smp kan? Ngaku aja deh." Ucap bunda bangga sembari berkacak pinggang.

Pipi pemuda itu memerah malu, "Ihh apa'an, nggak yaa! Bunda sok tau!" Balasnya mencoba mengelak.

"Heleh ngeles aja kerjaannya ini boti satu." Cibir bunda membuat Nathan ingin tertawa mendengarnya, namun ia tahan bisa-bisa si kecil pundung nanti.

"Ihh Rey tuh seme tau bund, yang boti tuh dia." Ucap Reyhan merengut kesal sembari menunjuk Nathan yang masih menahan tawanya.

"udah tukang ngeles pake berlaga jadi seme lagi, aduh sayang tolong sadar posisimu itu di bawah, kalo pun di atas ya pasti uke on top," Ucap wanita itu namun kalimat terakhir ia ucapkan di dalam hati, bahaya nanti otak polos anak imutnya bisa-bisa tercemar.

"Lagian yaa, titit segede ulet sagu mana bisa buat Nathan puas." Sambungnya dengan tampang watadosnya, membuat Nathan tak bisa menahan tawanya lagi.

Reyhan semakin menekuk wajahnya kesal,  "ihh bunda nyebelin! punya aku gak sekecil itu ya!!"

"Iya deh bunda pura-pura percaya, itu bibir gak usah di monyong-monyongin gitu, soalnya mirip bebek." Ucapnya sebelum pergi ke dapur untuk melanjutkan masakannya.

"BUNDAAA." Teriaknya kesal yang di balas tawa puas oleh bunda.

"Apa Lo ketawa-ketawa!" Sungutnya menatap Nathan tajam. lalu membalikan tubuhnya berjalan menuju kamar dengan cara menghentak-hentakan kakinya.

"Yahh ngambek." Gumamnya pelan, lalu berlari menyusul si kecil.

Sesampainya di depan pintu kamar Reyhan tersentak saat sebuah tangan kekar melingkar di pinggang rampingnya.

Ia berdecak kesal mengetahui siapa pemiliknya, "lepas, gak usah peluk-peluk gue."

"Maaf sayang..." Ucap Nathan Lirih, sembari mengendus dan mengecupi leher Reyhan.

"Ihh awas ah, gelii tau." Ujarnya menggeliat geli sekaligus merinding, jangan lupakan wajahnya yang kini tampak memerah karena perbuatan Nathan.

"Maafin dulu~"

Transmigrasi? (JaemRen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang