10

6.1K 395 4
                                        

~Happy Reading~
-
-
-

Reyhan menopang dagu menatap Nathan yang duduk di sampingnya, pemuda itu tengah serius mengerjakan tugasnya.

'alurnya sekarang bener-bener berubah yaa...' gumamnya dalam hati, memikirkan alur cerita yang berantakan tak seperti yang semestinya. tapi ia mencoba untuk tetap tak perduli dengan alur cerita yang berantakan itu.

'Nathan juga ternyata gak sedingin di cerita malah bisa di bilang banyak omong dan-' batin Reyhan menggantungkan kalimatnya 'entah Kenapa kalo deket sama dia lama-lama rasanya nyaman bikin gue gak sadar ngeluarin sifat asli gue, yang biasanya cuma gue tunjukin ke bunda sama Keyra doang.'

'ya meskipun jantung gue masih sering dag dig dug ser, tapi gak tau kenapa gue malah seneng pengen deket dia mulu, kalo gak ketemu sehari rasanya aneh, kaya ada yang hilang gitu.'

Reyhan tersadar Dengan fikirannya, 'aishh gue mikirin apa an sihh, sadar Ray sadarr!! jangan bikin bunda Reyhan kecewa kalo tau anaknya homo!'

Reyhan terus melamun hingga tak menyadari jika pemuda tampan di samping itu telah selesai mengerjakan tugas dan kini  tengah menopang dagu menghadap ke arahnya.

'cantik.' batinnya menatap intens Reyhan.

Pemuda itu berdehem membuat Reyhan tersadar dari lamunannya, mata Rubahnya kini bersitatap dengan  mata Nathan yang tengah menatapnya intens, dan itu tanpa sadar membuat pipi pemuda mungil itu merona.

Tangan Reyhan menutupi wajah Nathan lantaran tak tahan karena malu, "Ck gue tau gue ganteng jadi liatinnya biasa aja dong." Ujarnya kesal lalu meraih buku Nathan pura-pura memeriksa, menundukan kepalanya untuk menutupi pipinya yang tampak memerah.

Nathan terkekeh gemas melihat tingkah menggemaskan Reyhan ketika sedang salah tingkah, ughh ingin rasanya ia mendekap erat tubuh mungil itu lalu menciumi pipi gembulnya yang tampak merona itu.

"Apa sih, ga ada yang lucu juga." Dumelnya pelan, "ini udah bener semua kok, yaudah ya gue mau balik." Ujar Reyhan buru-buru berdiri hendak melangkah namun tangannya tiba-tiba di tarik oleh Nathan sontak membuatnya oleng lalu kejadian saat itu pun terjadi lagi, kini dirinya terjatuh tepat di atas pangkuan pemuda tampan itu untuk kedua kalinya....

"Akhh/shhh...."

Reyhan benar-benar malu sekarang, kini tak hanya pipinya yang memerah namun seluruh wajahnya bahkan menjalar sampai telinga dan begitu juga dengan Nathan, menggigit bibir bawahnya merasakan satu titik di tubuhnya yang  di duduki  oleh Reyhan kini mulai terbangun.

'sial! Baperan banget sih Lo sekarang!' umpatnya dalam hati.

Reyhan tersadar lalu segera bangun saat merasakan tonjolan kecil di tempat yang ia duduki, matanya membola menatap kearah selangkangan Nathan yang tampak menggembung, sepertinya adik pemuda itu benar-benar bangun.

Nathan yang sadar pun lantas langsung menutupi dengan tangannya, "S-sory tadi refleks, gue tadi cuma mau ngajakin Lo nongkrong nanti malem, cuma lo kaya buru-buru gitu jadi gue reflek narik Lo." Ujar Nathan panjang lebar, panik takut jika pemuda itu marah padanya lalu menjauhinya.

"L-lo h-horny?" Tanyanya tak percaya, 'masa sih cuma gak sengaja didudukin gue itunya langsung bangun, atau jangan-jangan....'

'gak! gak mungkin lah anjirr. orang mukanya aja kaya gak mungkin ngehomo gitu.'

'tapi kalo beneran gimana?'

"Sekali lagi sorry yaa, jadi gimana? mau ikut? Disana rame mau pada barbeque an." Ujar Nathan mencoba mengalihkan pembicaraan.

Transmigrasi? (JaemRen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang