Warning!
area BXB
gasuka? jangan di baca.
Menceritakan tentang Rayhan Saputra, yang mengalami nasib sial yang sangat-sangat tak masuk akal di pikiran manusia, yaitu bertransmigrasi pada sebuah cerita novel yang di tulis oleh penulis favorit adiknya...
"Arghh sialan!! Lo tuh punya mata gak sihh hah! kebiasaan banget nabrak-nabrak orang, mau caper Lo!" pekikan seorang gadis berseragam ketat menyambut kedatangan mereka berdua di kantin.
"busett tuhh cewe mau sekolah apa mau jual diri? seksi amat." komentar Reyhan ketika melihat penampilan gadis itu.
"Respon Lo kaya baru pertama kali liat dia aja Rey, mak lampir kan emang dari dulu juga gitu kali." celetuk Haris menatap heran Reyhan, sontak membuat pemuda itu gelagapan.
"Ck gue kan gak terlalu merhatiin sekitar." Alibinya.
'gue kan emng baru pertama kali liat bego! ehh kira-kira dia siapa yaa? apa itu tokoh Antagonisnya? dari penampilannya sesuai sih sama yang dideskripsi cerita." Batin Reyhan sembari terus memperhatikan seseorang yang menjadi pusat perhatian.
"hmm gitu, ehh yok kesana ada meja kosong tuhh di pojokan, sebelum ada yang nempatin." ujar Haris sembari menarik tangan Reyhan kearah meja pojok.
" kalo di dalem cerita, Nathan bakal dateng terus nolongin si cewek menye-menye itu, terus abis tu marahin antagonisnya." Batin Reyhan sembari menopang dagu memperhatikan drama Novel di depan sana, sembari menunggu kedatangan Nathan sang pahlawan kesiangan untuk menolong gadis yang menurutnya menye-menye itu, seperti yang tertulis di dalam cerita.
Reyhan sedikit bergidik ngeri saat melihat sang Antagonis yang tengah membully Kalila, "shhh... pasti sakit banget tuhh." Reyhan meringis saat melihat Kalila di tampar lalu di jambak oleh Raisa, lalu kepalanya di siram dengan kuah bakso oleh entek-entek Raisa.
Tak berselang lama Nathan datang memasuki area kantin dengan wajah datarnya di ikuti oleh para sahabatnya yang terlihat bak anak ayam yang tengah mengikuti induknya.
Namun sepertinya ada yang salah, mengapa pemuda itu tak menghampiri gadis menye-menye itu? dan justru malah berjalan ke arah dirinya berada?
Hey seharusnya ceritanya tak seperti ini!
"woyy cil! ngelamun mulu awas kesambet Lo." ujar Angkasa sembari menepuk pelan pundak Reyhan, berhasil membuat pemuda itu tersadar.
"ihh apa an sihh, siapa juga yang ngelamun." elaknya, tak lama Haris datang dengan satu nampan berisi pesanan mereka berdua.
"Lohh kalian ngapain disini?" tanya Haris bingung melihat keberadaan mereka di mejanya dan Reyhan.
"pertanyaan membagongkan macam apa ini?" sindir Danu.
"basa-basi doang elah." Haris terkekeh sembari meletakkan nampan itu di meja. lalu ia duduk di samping Reyhan, Danu memutar bola matanya malas.
"pada mau pesen apa nih?" ujar Aldi
"yang kaya biasanya aja." jawab Janu
"oke, yuk Sa bantuin gue." ucap Aldi sembari menarik tangan Angkasa menuju stand makanan dan minuman.
sementara Reyhan, pemuda itu tengah berusaha mencoba untuk mengendalikan Detak jantungnya yang terus berdebar kencang dan mencoba untuk tetap fokus pada makanannya, semua itu karena seseorang yang duduk di sampingnya terus saja menatap intens dirinya. membuat Reyhan gugup dan tak fokus.
'jantung sialan, bisa diem gak sihh?' batinnya kesal sembari meremas sendok yang di pegangnya.
Reyhan yang tak tahan lantas menoleh dengan pipi menggembung penuh makanan, menatap tajam Nathan membuat pemuda itu menaikan sebelah alisnya.
'sial, gemesin banget sih Lo.' Batin Nathan menahan gemas melihat ekspresi pemuda mungil di sampingnya, Ah ingin rasanya ia menggigit pipi gembul itu.
Namun Nathan tak menanggapi ucapan Reyhan dan kini pemuda itu malah beralih memainkan ponselnya, membuat Reyhan mendengus kesal.
"sok cool banget tai." gumam Reyhan kesal namun masih dapat di dengar oleh Nathan, membuat pemuda itu melirik pemuda mungil disampingnya yang tampak menggemaskan dengan mulut komat kamit mengumpati dirinya.
Entah mengapa akhir-akhir ini pemuda mungil itu tampak menarik dimatanya dan berhasil membuat jantungnya terus berdebar kencang tak karuan.
Namun Nathan menyukainya.
***
Brukk
sesampainya di rumah, Reyhan lantas langsung menghempaskan tubuhnya ke atas kasur kesayangannya tanpa berganti pakaian terlebih dahulu.
"tapi... au ah bodoamat, gak peduli." Reyhan lantas bangkit untuk berganti pakaian dengan pakaian rumahan, lalu turun ke lantai dasar untuk mengisi perutnya yang terus berbunyi sedari tadi.
****
setelah mengisi perutnya kini Reyhan duduk di ruang tengah sembari memainkan ponsel milik Reyhan asli, yang sedari awal saat dirinya berada disini tak pernah memeriksanya.
matanya seketika membola tak percaya, ia terkejut, "Sialan! fakta membagongkan macam apa ini!" pekik Reyhan shock saat melihat-lihat galery pemuda itu, lalu tak lama ingat-ingat milik Reyhan asli mulai bermunculan kembali di kepalanya. membuatnya meringis merasakan sakit di kepalanya akibat ingatan itu.
"shhh... jadi selama ini-"
"aishh... pantes aja kalo deket Nathan jantung gue langsung dag dig dug ser."
"ternyata dia selama ini suka sama tu cowok sok cool, gak gue gak boleh belok! gue masih lurus kok. oke mulai besok pokoknya gue harus jauhin itu orang!" ujarnya menggebu-gebu, lalu menghapus semua foto Nathan di galery HP itu.
setelah semuanya terhapus, ia pun langsung beralih ke play store untuk mendownload game online kesukaannya saat di dunia nyatanya dulu, karena di ponsel pemuda itu tak terdapat gamenya sama sekali, dan itu membuatnya bosan.
Bersambung....
fto di hp Reyhan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.