20

2.8K 232 6
                                    

Happy Reading

🔞

Reyhan terbangun dengan beban berat yang menimpa pinggangnya, saat matanya terbuka sebuah pemandangan dada bidang seseorang terpampang jelas dimatanya.

Ia mendongak, memperhatikan pahatan wajah yang tampak sempurna milik Nathan, pemuda tampan yang di gilai oleh banyak perempuan karena parasnya.

'kok kalo di liat dari deket makin ganteng!!!' jeritnya dalam hati, matanya tampak berbinar kagum.

Tanpa sadar tangannya terulur menyentuh rahang tegas itu, Namun tiba-tiba saja mata pemuda itu terbuka.

"Eh..." Reyhan segera menarik tangannya.

"Terpesona hm?" Tanya Nathan dengan suara seraknya, efek  dari bangun tidur.

Reyhan gelagapan, "nggak yaa! Tadi itu ada em... Nyamuk, iyaaa nyamuk." Elaknya sembari berusaha menyingkirkan tangan Nathan yang memeluknya.

"Masa sih?" Nathan menaikan sebelah alisnya menggoda.

"Iyaa! Udah ah awas gue mau mandi!!" Ucap Reyhan kesal dengan pipi yang memerah.

Namun bukannya melepaskan, Nathan justru malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Gamauu... Kiss dulu baru aku lepasin."

"Gakk!! Lepasin, gue gak bisa nafas!!" Pekik Reyhan dengan suara teredam oleh dada bidang Nathan.

"Yaudah kalo  gak mau kiss, aku juga gak mau lep- Aww... Kok dada aku di gigit sih?" Nathan melonggarkan pelukannya sedikit karena merasakan sakit pada dadanya.

Reyhan menatap kesal kearah pemuda itu, "nyebelin, gue gak bisa nafas bego! Lo mau gue mati hah!!" Pekiknya sembari mempoutkan bibirnya sebal.

Chup

"Kasar." Ucap Nathan setelah mengecup bibir itu.

"Apasih! Gak usah cium-cium!! emang Lo siapa ngatur-ngatur?"

"Pacar kamu."

"Tapi gue gak ngerasa punya pacar tuhh." Reyhan memalingkan wajahnya.

"Oh jadi gitu... tapi gue ga perduli, intinya Lo pacar gue!"

"Tau ah, mending Lo balik sana!"

"Kiss dulu!"

"Gak mau, bau."

"Yaudah, cuci muka dulu." Nathan langsung menggendong tubuh mungil Reyhan menuju kamar mandi pemuda itu.

"Aaaa... Apa'an sihhh!!" Pekiknya terkejut.

"Cuci muka." Nathan mendudukkan Reyhan di atas wastafel, membuat Rayhan berdecak kesal.

"Dasar keras kepala." Dumelnya sembari mengambil sikat gigi miliknya dan sikat gigi baru yang belum pernah dia pakai.

"Nih." Reyhan menyodorkan sikat gigi baru itu kepada Nathan.

Nathan pun menerimanya dengan senang hati.

"Janji ya habis ini langsung pulang." Ucap Reyhan setelah selesai, Nathan mengangguk patuh.

Reyhan berdecak kesal, "Ck nunduk elah gue gak sampe." Nathan terkekeh geli melihat wajah menggemaskan pacarnya  itu ketika sedang kesal, pasalnya sedari tadi pemuda mungil itu tak bisa menggapai bibir miliknya meskipun sudah menjinjit kan kakinya.

Bukannya menunduk, Nathan justru mengangkat tubuh mungil itu lalu mendudukkannya kembali di atas wastafel, kini wajah mereka menjadi sejajar.

Nathan mendekatkan wajahnya, menatap dalam mata Rubah milik Reyhan.

Transmigrasi? (JaemRen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang