09

5K 364 11
                                    

~Happy Reading~
-
-
-

"Na, mau 5 boleh gak?" Tanya Reyhan sembari menunjuk tempat es krim didepannya.

"Boleh, asal jangan di makan sekaligus. Nanti sakit."

"Eumm oke." Jawab Reyhan lalu segera mengambil es krim favoritnya, memasukannya pada keranjang belanja yang di bawa oleh Nathan.

"Udah?" Tanya Nathan dan di angguki oleh Reyhan.

"Ayok kesana." Menarik tangan Reyhan menuju tempat cemilan.

"Ambil yang lo suka, terserah mau ambil berapa." Ujar Nathan saat melihat Reyhan yang masih terdiam.

"Beneran?" Tanya Reyhan dengan mata berbinar, Nathan mengangguk.

Reyhan pun lantas segera mengambil semua cemilan yang ia sukai, tidak munafik mumpung gratis pikirnya.

'berasa punya sugar Daddy gue!' pekik Reyhan dalam hati.

Nathan yang berada di belakang pemuda bertubuh mungil itu hanya menggelengkan kepalanya pelan melihat  Reyhan yang tampak semangat mengambil cemilan.

'gak mau sia-sia in kesempatan rupanya.' batin Nathan.

"Na." Panggil Reyhan membalikkan tubuhnya ke arah Nathan, pemuda itu menaikan sebelah alisnya seolah bertanya 'apa?'.

"Mau itu." Ucap Reyhan menunjuk cemilan yang cukup tinggi, membuat pemuda mungil itu tak sampai untuk mengambilnya.

Nathan terkekeh pelan sembari mengacak pelan surai Reyhan lalu tangannya terulur mengambil cemilan yang di maksud pemuda itu.

"Dasar pendek." Ledeknya, membuat Reyhan mencebikan bibirnya kesal.

"Gue tuh gak pendek yaa! Cemilannya aja yang naro-nya ketinggian." Ujarnya tak terima.

"Iyaa deh iyaa."

"Ck udah sana bayar, gue tunggu di luar." Nathan lagi-lagi terkekeh gemas melihat ekspresi cemberut Reyhan, ughh sangat menggemaskan.

Entahlah, mungkin karena mulai nyaman dengan kehadiran Nathan membuat Reyhan tanpa sadar menunjukkan sifat aslinya.

Lalu Nathan pun berjalan ke arah meja kasir untuk membayar jajanan milik Pemuda bertubuh mungil itu.

"Pacarnya ngambek ya mas?" Tanya mba-mba kasir sembari terkekeh pelan, melihat interaksi menggemaskan mereka tadi.

"Hmm iyaa." Jawab Nathan  yang langsung memasang wajah datar andalannya setelah Reyhan pergi, berbeda dengan keadaan jantungnya yang kini berdetak kencang dan perutnya yang terasa seperti banyak kupu-kupu yang berterbangan di dalamnya, tanpa ia sadari  telinganya kini tampak memerah.

"Gue udah cocok ya jadi pacar Reyhan? Sampe orang ngira gue jadi pacarnya," Gumam Nathan dalam hati.

'jadi makin gak sabar buat pacarin dia  beneran sekarang." Sambungnya.

Setelah selesai membayar, ia pun langsung bergegas keluar menghampiri Reyhan yang tampak asik  bermain dengan seekor kucing di depan minimarket.

Reyhan mendongak saat menyadari keberadaan Nathan, "Na,
Kucingnya lucuu, kita bawa pulang ya." Ujarnya memohon.

Nathan menggigit bibir bawahnya menahan gemas melihat ekspresi lucu pemuda mungil yang tengah berjongkok di depannya. lalu menjawab, "Gak boleh."

"Ishh Kenapa?"

"Kalo itu kucing ada pemiliknya gimana? Kasian pasti orangnya bakal nyariin." Ujar Nathan mencoba memberi pengertian.

"Tapi...." raut wajah pemuda itu tampak berubah sendu, menatap kucing di gendongannya.

Transmigrasi? (JaemRen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang