Warning!
area BXB
gasuka? jangan di baca.
Menceritakan tentang Rayhan Saputra, yang mengalami nasib sial yang sangat-sangat tak masuk akal di pikiran manusia, yaitu bertransmigrasi pada sebuah cerita novel yang di tulis oleh penulis favorit adiknya...
Seorang gadis cantik berteriak memanggil Nathan, sontak membuat mereka berdua berhenti berjalan.
Grepp
Gadis itu memeluk Nathan yang kini terdiam mematung, mereka yang berada di sana tercengang melihatnya, sementara dari kejauhan seorang gadis diam-diam tersenyum miring melihatnya.
"kangenn." Ucap manja gadis itu masih memeluk tubuh besar Nathan, membuat Reyhan sedikit sesak melihatnya.
'jadi dia orangnya?" Batin Reyhan, matanya kini memanas siap menumpahkan kristal bening melihat Nathan yang kini balas memeluk gadis yang tak ia kenali itu.
"Akhirnya Lo pulang, gue juga kangen banget sama Lo." Ucap Nathan kepada gadis itu.
Perlahan, diam-diam Reyhan pergi dari sana menuju toilet, tanpa di sadari oleh Nathan.
Gadis itu menaikan sebelah alisnya, "Biasanya kalian bareng terus?"
"Gue sekarang berangkatnya bareng pacar dong, makanya pagi." Nathan menyengir.
"Wahh Nathan udah gede ya sekarang, udah punya pacar." Godanya, Nathan sontak menyentil kening gadis itu.
"Awww kasar ihh." Gadis itu merenggut kesal sembari mengelus keningnya.
berdecak pelan, "oh ya Nath, mana nih pacar Lo? kenalin dong."
"Ini dia di sam-" Nathan menoleh dan tak menemukan Reyhan disana.
"Mana?" Gadis itu mengerutkan keningnya bingung karena tak mendapati seseorang disana.
"Sial, dia kayanya salah paham deh." Ucap Nathan panik, membuat gadis itu juga ikut panik.
"Oh... jadi cowok kecil yang tadi jalan bareng lo itu..."
"Iyaa, itu pacar gue! Duhh pundung nih pasti." Ucapnya panik lalu berlari menuju kelas Reyhan di ikuti oleh gadis itu.
"Woy Ka! ada Rey gak di dalem?" Tanyanya pada Raka, teman sekelas Reyhan yang tengah duduk di depan kelas.
"Gak ada, gue tadi liat dia lari kesana, ke toilet kayanya." Jawab Raka sembari menunjuk arah toilet.
"Oke thanks." Ucap Nathan sebelum berlari ke Toilet.
Dari kejauhan ia melihat Reyhan bersama dengan Elia di depan toilet, pemuda itu tampak menunduk sementara gadis itu sibuk mengoceh.
"Sekarang Lo percaya kan apa yang gue bilang." Ucapan gadis itu dapat di dengarnya saat ia mulai mendekat.
"Ngomong apa'an Lo barusan sama pacar gue?" Ucapnya tiba-tiba mengejutkan mereka berdua.
Reyhan mendongak, menatapnya kecewa dengan mata yang memerah.
"Ehh N-nath se-sejak kapan Lo disini?"
"Jawab gue! Ngomong apa Lo ke pacar gue?"
"Gu-gue bilang kalo cewek yang peluk Lo tadi mantan Lo sekaligus cinta pertama Lo dan lo bakal balik sama dia." Nathan menggeram kesal mendengar jawaban Elia, matanya menatap tajam gadis itu yang kini bergetar ketakutan.
"Na." Panggil Reyhan lirih. Nathan menoleh, tatapan tajamnya melunak saat menatap si kecil.
"Iyaa sayang?"
"Sekarang dia kan udah pulang jadi Kita PUTUS!!" Ucap Reyhan sebelum berlari, pergi meninggalkan mereka berdua.
"Sial, ini semua gara-gara lo! Siap-siap aja hidup lo bakal hancur setelah ini!" Ucap Nathan penuh penekanan lalu berlari menyusul Reyhan.
"SAYANG DENGERIN AKU DULU, KAMU SALAH PAHAM!" Teriak Nathan.
"AKU GAK MAU PUTUSS!"
Elia gadis itu kini bergetar ketakutan mendengar ancaman Nathan, karena ia tau pemuda itu tak pernah main-main dengan ancamannya.
"Hahh... Hahhh..." Stella datang dengan nafas memburu, "buset tuh bocah larinya kenceng banget dah." Ucapnya sembari mengatur Nafasnya yang memburu.
Kepalanya menoleh ke arah Elia yang masih mematung dengan tubuh yang bergetar.
Dahinya mengernyit bingung, "kenapa Lo?" Elia menggeleng lalu segera berlari pergi dari sana, meninggalkan stella.
"Ihh apa dia baru liat demit disini?" Gumamnya sembari melihat ke sekeliling yang tampak sepi dan terasa menyeramkan.
Bersumbang....
Wahhh putus cuy
Gimana nihh?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
