17

3K 219 4
                                    

~Happy Reading~

Nathan kini mengendarai mobilnya dengan Santai, pemuda itu baru saja pulang dari markas untuk berkumpul bersama anggota gengnya, karena mereka menagih PJ alias pajak jadian pada pemuda itu.

Nathan Menatap jalanan sembari tersenyum membayangkan seseorang yang selalu memenuhi hati dan pikirannya itu.

Brak

Sebuah Suara benturan terdengar, ia telah menabrak seseorang yang tiba-tiba saja menyebrang tepat di depan mobil miliknya, untung saja ia mengendarai mobilnya dengan pelan, Nathan pun segera keluar dari mobil untuk memeriksanya.

Terlihat seorang wanita tergeletak tak sadarkan diri disana.

"MAMAA." Belum sempat ia menghampirinya sebuah Teriakan seseorang membuatnya menoleh, seorang gadis yang di kenalinya kini tengah berlari sembari menangis menghampiri wanita yang tergeletak itu.

"Hiks... Mama..." Tangisnya menyayat hati membuat Nathan sedikit merasa bersalah, segera memeriksa denyut nadi wanita itu.

"Masih hidup." Gumamnya, meskipun memang bukan salahnya namun rasa kemanusiaan tetap ada di hatinya. ia pun segera membopongnya masuk ke dalam mobil, tak lupa ia juga mengajak gadis itu untuk ikut masuk kedalam mobilnya.

****

"Gimana keadaannya dok?" Tanya Nathan kepada dokter Dirga, dokter itu menghela nafas pelan sebelum menjawab.

"Ayoo ikut keruangan saya sebentar, ada yang ingin saya sampaikan." Nathan mengangguk, lalu mereka pun segera pergi namun sebelum itu, dokter Dirga memberi tahu gadis itu jika sudah boleh masuk ke dalam ruang rawat  ibunya.

"Jadi gimana dok? Apakah ada masalah serius?" Tanya Nathan penasaran.

"Dia baik-baik saja hanya pingsan, namun tadi suster tak sengaja melihat luka-luka lebam di tubuhnya, wanita itu sepertinya mengalami kekerasan dan mungkin psikis-nya sekarang cukup terganggu." Jelas dokter dirga, Nathan mengangguk paham, mungkin ia nanti akan meminta penjelasan kepada gadis itu.

"Ya sudah terimakasih ya dok, permisi."

****

Ceklek

Suara pintu terbuka, Nathan dapat melihat disana seorang gadis tengah menangis sembari memanggil nama ibunya.

"Sorry, gue gak sengaja, tadi ibu lo nyebrang sembarangan." Ucap Nathan, membuat gadis itu menoleh, "gue udah bayar administrasi-nya." Lanjutnya.

"Hiks... M-makasih."

"Gue mau tanya sama Lo."

"Tanya apa ya kak?" Tanya-nya bingung.

"Sorry, apa Mama lo  korban KDRT?" Tubuh gadis itu menegang mendengar pertanyaan Nathan.

"Dokter bilang banyak luka lebam di tubuh mama Lo."

"Hiks... I-iyaa papa sering m-mukul  mama buat lampiasin kemarahan dia." Ujarnya berbohong pasalnya ayahnya itu sebenarnya sudah meninggal saat ia duduk di bangku SMP, Nathan mengangguk meskipun merasa sedikit tak percaya dengan apa yang dikatakan gadis itu.

"Lo udah makan?" Tanya Nathan, gadia itu menggelengkan kepalanya.

Nathan mengontak atik ponselnya, "mau makan apa gue pesenin."

Transmigrasi? (JaemRen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang