19

3K 239 23
                                    

Happy Reading

Kini Nathan tengah berjalan Santai menuju kelas Reyhan seusai latihan basket untuk Turnamen antar sekolah bulan depan.

Pemuda itu berjalan sendirian karena para sahabatnya itu sudah pergi ke kantin terlebih dahulu, dan sekarang ia hendak menjemput pacar manisnya itu.

"Nathan!" Seseorang memanggilnya, membuatnya sontak menoleh.

Disana Elia berlari kecil kearahnya, sepertinya gadis itu baru saja dari perpustakaan, dilihat dari beberapa buku yang di bawanya.

"Ke kelas bareng ya." Ujar gadis itu sembari tersenyum manis, namun tetap kalah manis dari senyum manis milik pacarnya, menurut Nathan.

"Hm."

"Emm Nath, g-gue sebenernya mau bilang sesuatu sama Lo." Ucap gadis itu malu-malu.

Nathan menoleh sekilas, "Apa?" Tanyanya dengan nada malas.

"Emm g-gue suka sama Lo, eh nggak nggak bukan suka tapi cinta." Ucapnya cepat membuat langkah Nathan seketika berhenti.

Pemuda itu menatap datar Elia, "Lo tau kan kalo gue udah punya pacar?"

"Tau! Tapi gue cinta sama Lo, emang Lo gak mau jadi lurus lagi? Pacaran sama cowok gak ada masa depannya Nath, dia gak bakal bisa ngasih Lo anak."

"Gue tau apa yang terbaik buat gue! Jadi Stop ikut campur, satu lagi gue gak cinta sama Lo." Ucap Nathan masih dengan wajah datarnya.

"Tapi Nath, gue liat-liat dia gak cinta sama Lo! mending Lo sama gue aja,
yang jelas-jelas cinta sama Lo dan bisa ngasih Lo anak."

"Gak perduli, gue bakal buat dia jatuh cinta sama gue." Balas Nathan dingin.

"Tapi gue juga gak bakal nyerah gitu aja, gue pasti bakal bisa buat Lo jatuh cinta sama gue dan ninggalin dia." Ucap Elia penuh percaya diri.

"Dalam mimpi Lo!" Ucap Nathan lalu segera pergi menghampiri Reyhan yang baru saja keluar dari kelas bersama Haris.

"Tapi gue serius Nathan!!" Pekiknya yang sama sekali tak di gubris sama sekali oleh pemuda itu.

Elia mengepalkan tangannya melihat pemandangan di depan sana, dimana Nathan yang langsung berubah 180° di depan pemuda mungil itu, disana Nathan tampak bertingkah manis dengan sesekali menggoda Reyhan, mengecup pipi pemuda itu lalu merangkulnya berjalan menuju kantin.

"Sialan! Gue bakal rebut Nathan dari Lo." Gumamnya sembari menatap tajam Reyhan sebelum masuk kedalam kelas.

***

"Hehh inget ya gue masih di sini! Main mesra-mesraan di depan gue, gak sopan Lo berdua!" Ucap Haris kesal sembari menjitak kepala Nathan.

"Apa sih! iri Lo? Dasar jomblo." Ejek Nathan yang langsung di hadiahi Jambakan oleh Haris, sontak membuat pemuda itu langsung meringis kesakitan.

"Aw aaw! shhh... sakit bego! yang tolongin~" Rengeknya menatap Reyhan dengan wajah memelas.

"Ogahh, salah siapa tadi pake cium-cium gue sembarangan." Sewot Reyhan lalu berjalan mendahului mereka berdua.

"Hahaha mampusss gak di tolongin ayang, rasain nih." Ucap Haris balas mengejek sembari memperkuat Jambakannya.

"Oh yaa, jomblo kata lo?? Enak aja gini-gini gue tuh punya pacar yaa!!" Lanjut Haris, lalu berlari menyusul Reyhan yang sudah tampak jauh di depan sana, meninggalkan Nathan yang masih meringis kesakitan mengelus bekas Jambakan maut dari sepupunya itu.

Transmigrasi? (JaemRen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang