14

3.5K 292 17
                                    

Happy Reading
_
_
_

Satu Minggu telah berlalu sejak kejadian itu, Reyhan merasa ada yang berbeda dari Nathan, Pemuda itu kini tampak dingin dan menjauhinya yang entah mengapa membuatnya menjadi resah dan tak nyaman, dirinya tak suka.

Apalagi ketika melihat pemuda itu sekarang tampak lebih dekat dengan sahabatnya, Haris. Dan di tambah lagi  ternyata banyak yang mendukung hubungan mereka.

Seperti sekarang ia tengah duduk di depan kelasnya, memandangi lapangan basket yang berada di bawah sana, dimana ada 2 orang laki-laki yang tengah asik bermain basket.

"Kok nyesek ya." Gumamnya sembari menyentuh dadanya yang terasa sesak.

"Oyy ngelamun aja Lo." Ucap Raka yang tiba-tiba saja duduk di sampingnya.

"Apa an sih, hobi banget ngagetin orang."  Ucapnya kesal, Raka adalah teman sekelasnya mereka sekarang memang bisa di bilang cukup dekat.

"Hehe sorry." Ujarnya sembari cengengesan.

"Lagi ngelamunin apa  sihh?? Lagi ada masalah? Sini cerita nanti gue cuekin." Lanjutnya dengan watadosnya yang langsung dihadiahi cubitan maut dari pemuda mungil itu.

"Sialan Lo!! Dah ah sana pergi, mual gue liat muka Lo."

"Jahatt banget sihh, padahal muka gue ganteng gini, mirip banget sama Jungkook BTS." Ujar pemuda itu dramatis sembari memonyongkan bibirnya membuat Reyhan jijik melihatnya.

"Bangun woyy udah siang, Lo sama dia tuhh bagaikan langit dan bumi jauh bangett." Cibirnya lalu masuk kedalam kelas meninggalkan Raka yang trus memanggil namanya dengan dramatis.

"Aaaa dek Reyhan, jahaaat bnget sih sama A'a."

"Najis, merinding gue anjirr!!!" Pekik Reyhan dari dalam kelas.

****


Disisi lain, seseorang tengah mengepalkan tangannya kesal melihat interaksi Reyhan dan pemuda itu.

'sial' umpatnya dalam hati.

"Woy, biasa aja kali liatinnya, tenang aja mereka cuma temenan biasa kok, lagian si Raka udah punya cewek," Ujar Haris sembari menepuk pundak Nathan.

"Inget rencana kita." Nathan menghela nafas kasar mendengar ucapan Haris lalu berdehem pelan.

"Kelas." Ujarnya dingin dan di angguki oleh Haris.

"Kak Nathan!" Panggil seorang gadis yang kini berada di pinggir lapangan, sembari memegang satu botol air mineral dingin, gadis itu adalah Kalila.

"babu Lo noh, keliatannya dia suka tuhh sama Lo,"

"Haha aduhh si mak lampir udah tobat ehh sekarang malah pada  muncul penerus-penerusnya." Ujar Haris mengejek membuat Nathan mendengus kesal.

"Bedanya ini versi menye-menye, geli gue liat muka sok imutnya." Lanjutnya.

"Gimana gak geli Lo kan gak doyan cewek." Ujar Nathan datar.

"Hehh siapa bilang, gue suka mba Lisa kok." Sewotnya sembari melotot kearah Nathan.

Kalila berjalan menghampiri mereka berdua, "Kak Nathan, ini aku bawain minum buat kakak, pasti haus kan?" Ujarnya dengan nada lemah lembut.

"Lohh Nathan doang nih yang di kasih? Gue kaga? Pilih kasih Lo!" Sindir Haris menatap sinis gadis itu, membuat gadis itu langsung menundukan kepalanya.

Transmigrasi? (JaemRen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang