26

1.1K 113 2
                                    

Happy reading

Nathan mengegas motornya dengan kecepatan tinggi saat menyadari di belakang sana ada beberapa motor yang mengejarnya, dan ia menebak mereka pasti adalah geng motor musuh.

Brummm

Chiitt

Nathan berhenti mendadak saat tiba-tiba saja di depan sana ia dihadang oleh beberapa  anggota geng motor, ia kini  terkepung.

'sialan!' umpatnya dalam hati, menatap tajam mereka semua.

"Haii... Kita ketemu lagi." Ucap sang ketua dengan bibir yang menyeringai.

"Cuihh Pengecut!! Beraninya keroyokan!" Ejek Nathan dengan tatapan merendahkan.

"Sialan, tapi gak papa yang penting lo bonyok dan kita puas hahaha..." Balasnya lalu tertawa di ikuti oleh yang lainnya.

"Hajar!"

Dan perkelahian pun di mulai, 1:13 sungguh sangat tak seimbang bukan? Nathan memang pandai berkelahi namun jika lawannya sebanyak ini, ya dia tetap  kalah karena dia bukanlah tokoh di novel mafia-mafia an yang bisa lawan puluhan atau bahkan ratusan orang meskipun dengan tangan kosong.

Kini Nathan sudah tergeletak tak berdaya di pinggir jalan dengan beberapa luka lebam di tubuhnya.

"Stop!" Ucap Rion Yang sedari tadi hanya menonton Nathan di hajar oleh anak buahnya.

"udah cukup, sekarang kita cabut. biarin aja dia disini." Mereka semua akhirnya pergi dari sana meninggalkan Nathan yang kini tengah berusaha mendudukan dirinya sembari merintih kesakitan.

"Shhh.... Sialan!" Umpatnya sembari memegang perutnya yang terasa sakit.

"Kak Nathan!" Seorang gadis tiba-tiba saja berlari menghampirinya.

"Ya ampun, kok kakak bisa sampe kaya gini?" Ucap gadis itu khawatir melihat keadaan Nathan yang cukup memperhatikan dengan beberapa luka lebam menghiasi wajahnya, yang justru malah membuatnya semakin tampan.

"Ke rumah aku dulu yuk kak, biar aku obatin lukannya, rumah aku gak jauh dari sini kok." Nathan menggeleng sembari menepis tangan gadis itu yang hendak menyentuhnya, lalu berusaha bangkit sembari memegangi perutnya yang terasa sakit akibat pukulan dan tendangan mereka.

"Tapi kak-"

"Gak perlu, gue gak papa." Ucapnya datar sembari berusaha berjalan menghampiri motornya.

"Tapi itu luka kakak nanti infeksi loh kalo gak cepet di obatin." Ucapnya masih berusaha  membujuk Nathan untuk ke rumahnya.

Nathan menepis tangan kalila Yang berada di lengannya, "Gue bilang gak papa ya gak papa, budeg lo?" Ucap Nathan kesal.

'ck susah banget sih di deketin.' batin gadis itu kesal.

"Minggir." Meraih helmnya yang terjatuh, Nathan pun menaiki motornya lalu melajukan kuda besinya meninggalkan gadis itu yang kini menggeram kesal di buatnya.

"Sial, Gagal lagi!." Dumelnya kesal sembari menghentak-hentakan kakinya di aspal.

Brummm....

"Haii cantik... Sendirian aja nih malem-malem? Ikut abang yuk, nanti kita seneng-seneng di kasur." Ucap mesum seorang pria berbadan kekar.

"Gak mau! Aku mau pulang!" Tolaknya hendak pergi, namun lengannya  lebih dulu di cekal oleh pria mesum itu.

"Ayolah cantik, abang bayar deh. 2 juta satu malem gimana?" Tawarnya sembari tersenyum cabul.

'Gue terima aja apa ya? Lumayan dapet dua juta, lagian gue juga udah gak perawan lagi. Jadi apa yang mau di jaga?' ucapnya dalam hati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi? (JaemRen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang