24

1.8K 156 7
                                    

Happy Reading

Sesuai dengan ucapan Nathan kemarin, hari ini Langsung beredar berita tentang kebangkrutan perusahaan keluarga Elia dan di keluarkannya gadis itu dari sekolah karena kecurangannya, yaitu menyogok beberapa guru dan kepala sekolah agar ia mendapatkan peringkat 1 paralel, bahkan Vidio asusila ia dan kepala sekolah serta beberapa guru laki-laki pun ikut tersebar.

Nathan sudah benar-benar muak dengan tingkah gadis itu, ia sudah cukup bersabar selama ini dengan tidak menyebarkan keburukan gadis itu, hingga puncaknya kejadian kemarin membuat kesabarannya habis.

Elia, gadis itu kini benar-benar hancur. namun tak hanya itu penderitaannya, karena sebuah fakta tentang dirinya yang kini tengah mengandung benar-benar mengguncang mentalnya.

Gadis itu  menjadi gila, orang tuanya bahkan mengusirnya dan semua orang juga membencinya, tidak ada yang berada di pihaknya.

Disisi lain seorang pemuda mungil diam-diam tersenyum senang mendengar berita tersebut.

"Satu hama udah beres." Gumamnya senang sembari mengelus lembut kepala Nathan yang masih tertidur akibat kelelahan karena terlalu banyak menangis, bahkan dalam tidurnya pun ia masih memeluk erat tubuh Reyhan seolah benar-benar sangat takut kehilangan pemuda mungil itu.

Reyhan sampai tak bisa berkata-kata saat melihat pemuda tampan yang biasanya selalu menampilkan wajah datarnya itu menangis hanya karena takut kehilangannya?

Bahkan Nathan sampai membawa Stella kerumah Reyhan untuk membantunya menjelaskan kesalahpahaman pemuda mungil itu.

Namun, Reyhan dengan sengaja tak langsung memaafkannya semudah itu, alasannya satu yaitu ia masih ingin melihat wajah menggemaskan Nathan saat menangis sesenggukan bak anak kecil yang hendak di tinggalkan ibunya.

Kapan lagi kan bisa  melihat Nathan menangis seperti itu?

Dan karena hal itu, ibunya menjadi tau tentang hubungan mereka berdua.

Ia bersyukur saat sang bunda ternyata merestuinya.

Ceklek

Pintu kamar terbuka, menampilkan sang bunda yang sekarang telah rapih hendak pergi ke butik miliknya.

Wanita paruh baya itu  tersenyum sembari menggelengkan kepalanya pelan melihat Nathan yg masih tertidur sembari memeluk putranya, 'dasar bucin.'

"Rey, Nathan-nya bangunin gih, kalian sarapan dulu udah mau jam 8 nih." Ucap Bunda.

"Iyaa bund."

"Yaudah buruan ya, bunda pergi dulu." Pamitnya, Reyhan mengangguk sebagai balasan.

"Na bangun yukk." Ucap Reyhan sembari menepuk-nepuk pipi pemuda itu.

Nathan Lantas melengguh, mengerjapkan matanya yang tampak bengkak bak habis tersengat tawon.

Untung saja hari ini tidak sekolah karena sekolah di liburkan secara tiba-tiba karena masalah yang tengah terjadi saat ini.

Reyhan terkekeh pelan, "ayoo bangun, cuci muka, habis itu sarapan." Bukannya menurut pemuda itu justru menduselkan wajahnya di dada Reyhan sembari bergumam tak jelas.

Reyhan Berdecak pelan, "ck geli ah, cepet bangun kalo kamu masih mau jadi pacar aku yaa." Ancamnya membuat Nathan sontak langsung bangun dan mendudukkan dirinya.

"Iyaa-iyaa ini aku bangun kok."

Sementara itu, disisi lain, seorang gadis sedikit gentar mendengar berita itu, namun ia juga menjadi semakin merasa tertantang dan berambisi untuk merebut Nathan dari Reyhan.

Transmigrasi? (JaemRen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang