"In case you didn't know
Baby I'm crazy about you
I would be lying if I said that I could live this life without you"[In Case You Didn't Know-Brett Young]
***
Hari ini Jaffan tidak masuk sekolah karena anak itu tuba-tiba saja terserang demam pasca menemani Harsa bermain basket sambil hujan-hujanan kemaren sore.
"Udah gue bilang kemaren jangan maksain nemenin gue main basket, sekarang lo jadi demam kan. Heran, keras kepala banget sih jadi orang," omel Harsa yang sedang berada dalam sambungan telepon bersama Jaffan.
Di seberang sana Jaffan berdecak kesal, tidak terima Harsa mengomelinya seperti itu.
"Sesama orang yang keras kepala jangan saling menjatuhkan, ya! Lagian kan niat gue baik mau nemenin lo. Gue takut lo kenapa-kenapa kalo gak gue temenin, Harsa Ganendra!" tutur Jaffan penuh penekanan.
"Iya gue tahu niat lo baik, tapi lihat sendiri kan, sekarang lo jadi sakit gara-gara gue."
"Bukan gara-gara lo, Sa, tapi karena air hujan. Jangan salahin diri lo kayak gitu!"
"Sorry, ya."
"Haish, udah dibilangin bukan salah lo, masih aja minta maaf. Udah ya gue mau istirahat dulu. Lo juga belajar yang bener hari ini, jangan lupa juga obatnya diminum. Gue baik-baik aja, jangan khawatir dan jangan kangen sama gue. Bye, gue sayang lo, Sa!"
Setelah mengucapkan itu, Jaffan langsung mematikan sambungan teleponnya secara sepihak tanpa mendengarkan jawaban dari Harsa terlebih dahulu.
Harsa menghela nafas panjang. "Gue juga sayang sama lo, Fan. Semoga demam lo cepet sembuh biar bisa masuk sekolah lagi. Gue kesepian kalo lo gak masuk sekolah kayak gini, gue selalu merasa kesepian semenjak dia pergi," gumam Harsa lirih dengan kedua bola matanya yang mulai memburam karena air mata yang berusaha dia tahan sejak tadi.
Kalian pasti mengerti siapa itu 'dia' yang dimaksud Harsa. Ya, siapa lagi kalo bukan Raden Jagara, sahabat pertamanya yang sudah berpulang ke pelukan Tuhan.
"Boleh gue duduk?" tanya seseorang kepada Harsa yang sedang menunduk, karena dia tidak ingin ada orang yang melihat sisi rapuhnya selain keluarganya, Ardhan dan juga Jaffan.
Harsa menghapus jejak air matanya, lalu mengarahkan pandangannya ke arah orang yang berbicara kepadanya barusan. Dia terlihat terkejut ketika melihat sosok cantik yang sedang tersenyum manis ke arahnya.
"Rena?" kata Harsa yang sekarang terlihat kebingungan.
"Iya ini gue Rena, emangnya lo kira gue ini siapa? Jadi, gue boleh duduk gak nih?" kata Rena dengan nada kesal, dan mungkin dia akan selalu bersikap seperti itu jika kepada Harsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNITY
Fanfiction"Enak kali, ya, kalo belajar di sekolah? Main bareng sama temen-temen di bawah sinar matahari ... ngebayanginnya aja udah seneng banget. Tapi gue yang dari lahir udah musuhan sama yang namanya matahari bisa apa?"-Bagas Rafardhan. "Jika gue terlahir...