Hai semoga suka ya maaf kalau
Masih berantakan atau gajelas alurnyapagi hari yang menunjukkan pukul 06,00 seorang laki-laki terbangun dengan nyawa yang masih belum terkumpul sepenuhnya ialah Revano Delio, hidup seorang diri setelah ditinggal sang kakek yang merawatnya dari kecil, orang tuangnya? Entahlah ia tidak pernah tau itu
"Huahhhhh, pegel banget badan gw" Revan"Mending gw cepet" mandi deh daripada telat" lanjutnya
Segera ia mengambil handuk dan langsung masuk ke kamar mandi,
15 menit kemudian ia pun selesai dan bergegas memakai seragam sekolahnya karena hari ini adalah hari pertama setelah libur panjangnyaSebelum ia berangkat tidak lupa memanggil sahabatnya yang juga ngekost di sebelah tempat Revan
"Lann, laan, OLAAAANN!!" Teriakan Revan sambil menggedor-gedor pintu kos ollan
Sang penunggu kost pun keluar dengan wajah yang masih mengantuk dan belum ada persiapan untuk ke sekolah
"Apaan si pagi" udah berisik aja lu, gw masih ngantuk banget elahh" jawab Ollan tanpa dosa karena masih belum sadar kalau hari ini sekolah
Sambil tersenyum Revan berkata "5 menit lu blum siap si gw acak" muka lu"
"Lah kan kita shif sore" Ollan sambil melihat Revan
"Hhh ngpain lu pake seragam gitu, mau sekolah lu hahaha" sambungnya sambil tertawa
Ekspresi ollan yang akhirnya tersadar dengan mata yang membulat sambil bertanya "jam berapa sekarang?"
"06.37" ucap Revan yang masih tersenyum
"Dorrrrrr" suara pintu yang ditutup penuh tenaga oleh ollan karena panik ia lupa karena libur panjangnya
Untuk sampai diSekolah, mereka membutuhkan waktu sekitar 25 menit, dan gerbang biasanya tertutup pada 07.00
Tidak ada 10 menit ollan sudah keluar dari kostnya , Revan sudah mengira kalau sahabatnya itu pasti hanya mencuci muka dan langsung memakai seragam
Mereka segera menaiki motor kesayangan dan menangkap gas secepatnya agar tidak terlambat, sayangnya saat mereka sampai sudah ada osis yang berjaga alhasil mereka mendapat dorprize hukuman untuk membersihkan wc sampai jam istirahat pertama
--------------------------------------------------------------
*Kringgggggg"
Bel istirahat berbunyi mereka berdua segera menuju kantin, Revan masih tidak habis pikir yang dilakukan sahabatnya tadi
Flashback on
Setelah selesai membersihkan semua wc laki-laki, ollan masuk ke salah satu wc
"Dell, ambilin tas gw bentar dong" suara ollan dari dalam wc
"Nihh" tanpa curiga Revan memberikan tas ollan
"Tungguin gw ya jangan pergi lu" pinta ollan entah apa yg dilakukannya
"Y gw tunggu diluar, mles bnget nunggu lu dsini" ucap Revan pergi ke luar
20 menit sudah Revan duduk di depan toilet menunggu sahabatnya itu, kesal ia langsung masuk dan terlihat ollan yang sedang mengeringkan rambut dengan handuk yang ternyata ia bawa dalam tasnya
"Gaass kantin, gw udah selesai" ucap ollan tanpa dosanya lagi
"Jangan bilang lu tadi habis sampoan" Revan yang meyakinkan pertanyaannya
"Engga kok gw cuma mandi doang kagak sampoan" ollan yang meyakininya
Revan hanya tersenyum melihat tingkah sahabatnya itu mandi disekolah, dan langsung pergi keluar
Flashback off
Ollan yang masih dibelakang mengejar Revan lalu bertanya kepada sahabatnya kenapa langsung pergi, emang mines kelakuannya ni orang
"Dell, dell, kenapa si lu? Lagi pms kah?" Ollan
"Mata lu pms, lu pikir lah anjr, mandi disekolah mana gw nunggu lama lagi tau gitu gw tinggal ae lu" sahut Revan geram
"Ya maap lah, habisnya gw tdi gasempet mandi coy" ollan
"Sabun bekas ta* lu pake?" Revan
"Gw mah bawa sabun, handuk sendiri" jawab ollan
Revan yang sudah pasrah pun menyuruh ollan untuk mencari tempat duduk untuk makan, sedangkan Revan ia pergi memesan makanan
------------------
Revan kini berjalan menuju tempat ollan yang sudah duduk, belum sampai sudah ada yang menabrak Revan hingga makanannya jatuh dan mengenai srorang laki laki"Brukkkkk"
"Punya mata ga lu anj!!"seru pria itu yang langsung memukuli revan
"Argghh maaf gw gasengaja, maaf"itulah yang dikatakan revan saat dipukuli
Sampai pada akhirnya ada keamanan yng datang melerai bersama guru, itu adalah ulah ollan karena ia tidak berani melawan pria itu,
mereka sudah berada di ruang bk bersama orang tua dari laki-laki yang memukuli revan-----------setelah perbincangan singkat----
"Terimakasih karena tuan grelio sudah menyempatkan untuk datang kesini maaf sudah mengganggu waktunya" guru bk
"Tidak masalah pak, saya yang seharusnya minta maaf atas keributan yang dilakukan anak saya" grelio
"Maaf karena kami memberi skors kepada nak zeero karena hal ini"guru bk
"Tidak ap" saya memakluminya Karena perbuatan anak saya yang sudah keterlaluan, saya permisi" grelio
"Silahkan tuan"guru bk
Grelio sangat dihormati karena dia orang yng sangat terpandang dan juga pemilik sekolah tersebut, tapi dia tidak ingin anaknya menjadi seenaknya karena itu
---------------Kembali ke revan---------------
Ia sudah di uks bersama sahabatnya yaitu ollan, ia mendapatkan banyak lebam akibat pukulan
"Apes bet kyaknya hari lu del, baru juga hari pertama"ollan
"Kyaknya bukan cuma hari pertama deh, emng hidup gw semua selalu apes" revan
"Untungnya lu masih punya gw del, jdi ada lah syukurnya lu" ollan
"Ya tmenan sama lu juga apes, apanya yng disyukuri" balas revan
"Anjr tu mulut sekate kate aja" balas ollan lalu mereka berdua tertawa
Yah inilah yang disyukuri dari adanya ollan, dia selalu bisa membantu dan menghibur revan saat dimasa sulitnya
---pembelajaran di hari itu pun selesai---
Revan dan ollan pun pergi untuk mulai pekerjaan paruh waktu mereka di sebuah restoran, mereka bekerja sebagai pelayan disana
Hari demi hari revan pun berlalu dengan tenang tanpa ada masalah, sampai dmna saat zee telah kembali bersekolah, ia masih merasa kesal karena Revan sebagian fasilitasnya disita oleh ayahnya
Di kantin ia bersama gengnya merencanakan untuk balas dendam kepada revan tapi tanpa menyentuhnya karena ia sudah mendapatkan peringatan dari sang ayah
"Jadi lu mau gimana?"doniel
"Iya, mana gaboleh nyentuh lagi"fredo
"Gw udah punya rencana buat ngancurin dia secara perlahan" ucap zeero sambil tersenyum
Segini dulu ya next part secepatnya
Jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Badai Pasti Berlalu (DelSha)
Teen FictionFiksi bxg melepas orang yang sering menyakiti dan tidak pernah bisa menghargai - -