#28

1.2K 118 9
                                    

Karna yang Vote udah banyak jadi lanjut
-
Kalo udah lebih banyak votenya dari part sebelumnya langsung author update
-
-
-
-
-
-

Laki laki itu berbicara dengan Joko lalu menghampiri Ollan dan Doniel yang masih duduk ditempat tadi

"Lan" sapanya

"Oii" jawab Ollan masih belum mengetahui siapa itu sampai ia menoleh
"Mau apa lo" sambungnya

"Gimana kabar lo?" Tanyanya

"Gausah sokab deh lo" ucap Ollan yang langsung berdiri mencengkram kerah baju orang itu

"Wetsss santai Lan" ucap Doniel melerai

"Gw ga mau cari ribut, gw cuma mau nyapa lo sama nanya soal Revan" jawabnya santai

"Gausah ganggu kehidupan sahabat gw lagi lo" jawab Ollan mendorong orang itu

Saat orang itu ingin mengejar Ollan, Doniel langsung menahannya dan menyuruhnya untuk jangan cari masalah disini karena orang yang bermasalah dengan Ollan dan Revan berarti itu juga menjadi masalahnya, Doniel menyuruh Joko untuk tidak melayaninya dan orang itu pergi begitu saja

Joko yang bingung langsung menghampiri Doniel dan menanyakan apa masalahnya karena jarang sekali Ollan bersikap seperti itu

Doniel yang juga bingung menyuruh Joko untuk tidak usah membahasnya dulu karena kondisi Ollan sedang tidak stabil, sepertinya orang itu memiliki masalah yang cukup rumit dengan kedua sahabatnya


Kembali ke Revan, ia yang sudah selesai berbelanja dan sudah sampai di kostnya ia langsung bergegas menuju rumah Marisha karena kemarin sudah membuat janji akan mengajaknya jalan jalan

Butuh waktu sekitar 40 menit karena jalan agak macet, ia melihat Justin yang berada di teras rumahnya lalu Revan pun menghampirinya

"Pagi om" sapa Revan

"Eh iya pagi Van" Justin

"Ga kerja om?"

"Engga Van lagi libur"
"Kamu ada apa, kok kesini"

"Itu om, Marisha udah baikan?" Revan

"Udah kok, tadi udah bisa joging" Justin
"Kenapa?"

"Anu om, saya mau minta ijin buat ajak Marisha jalan" Revan

"Kamu suka saya Marisha ya?" Tanya Justin tiba-tiba

"Ehh- emm" gugup Revan

"Kamu tau soal perjodohan Marisha?" Tanyanya

"Iya tau om"

"Bagus, om harap kamu ngerti dan bisa menjaga jarak dengan Marisha" tegas Justin
"Bisa?" Sambungnya

"Bisa om" jawab Revan
"Yaudah saya pamit om"

"Katanya mau ngajak Marisha jalan, sana, untuk hari ini om ijinin, tapi om minta setelah itu kamu bisa mulai jauhin dan jangan berhubungan lagi dengan Marisha" ucap Justin

"Makasih om" jawab Revan seadanya

Revan masuk kedalam karena sudah mendapat ijin dari Justin, ia langsung menuju kamar Marisha dan sampai didepan pintu kamar, Revan sempat ragu tapi setelah mengatur suasana hatinya sejenak akhirnya

Tokk

Tokkkk

Tokk

"Chaa" panggil Revan

Tidak ada jawaban dari dalam tapi tak berselang lama pintu terbuka dan terlihat Marisha yang langsung memeluk Revan yang masih berdiri didepan pintu

Revan yang bingung hanya diam sampai Marisha melepasnya dan langsung menanyakannya

"Kenapa Cha?" tanya Revan

"Kirain kamu gajadi dateng" Marisha

"Kenapa mikirnya gitu hmm"

"Kemarin aku mimpi kamu ngejauhin aku" ucap Marisha lirih yang ternyata ia meneteskan air mata

"Cuma mimpi itu Cha, udah jangan nangis ih jadi jalan ga?" ucap Revan menenangkan dan menghapus air mata Marisha
"Maaf Cha" batin Revan

"Jadiiiii, tungguin ya" Marisha

"Iyaya sana siap² dulu" ucap Revan, Marisha langsung masuk untuk bersiap siap

Setelah menunggu sekitar 10 menit akhirnya Marisha keluar dari kamarnya dan langsung menggandeng Revan untuk segera pergi, Marisha terlihat sangat senang, ia berjalan sambil sedikit melompat, Cindy yang melihat itu tersenyum karena sudah sangat jarang anaknya itu bisa terlihat sebagia itu selain bersama alm kakaknya

Cindy sebenarnya ingin membebaskan Marisha untuk memilih jodohnya sendiri tapi tidak dengan Justin yang merasa kalau Marisha memang harus menerima perjodohan atas dasar janji dan juga terjaminnya kehidupan Marisha

Revan dan Marisha pergi dari kawasan rumah menuju tempat yang sudah di rencanakan












Makasih yang yang selalu support
Author seneng banyak yang baca





Badai Pasti Berlalu  (DelSha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang