Minimal 60 Vote dong, tapi kalo gabisa juga gapapa sih hehe
-
-
-
-
-
-
-
-
Di sebuah restoran"Halo om selamat malam" Revan
"Malam, silahkan duduk"
"Iya om, makasih"
"Jadi ada apa ya om ninta saya kesini?" tanya Revan"Jadi gini, saya mau minta bantuan kamu buat ikut ke paris beberapa hari lagi"
"Hahh ke paris om? Buat apa?" tanya Revan lagi
"Untuk itu akan saya jelaskan disana, yang jelas akan ada bayarannya" tawar orang itu
"Saya pikir² dulu om, kalo sudah selesai saya permisi" ucap Revan pergi dari sana
"Silahkan"
"Semoga untuk kali ini tidak akan salah" batin orang itu sambil memegang sebuah kalung dan cincin
Setelah pertemuan itu Revan teringat dengan Marisha dan setelah memikirkannya ia memutuskan untuk menjenguknya tapi sebelum itu ia pergi membeli buah
Setelah mampir untuk membeli buah ia juga membeli martabak dan langsung menuju rumah Marisha
Saat sudah sampai ia langsung memarkirkan motornya dan disapa oleh satpam rumah karena Revan masih dikenali sewaktu Miya tinggal disana
"Malem pak" Revan
"Malem Van, tumben kesini lagi" satpam
"Mau jenguk Shasha pak" Revan
"Owh iya silahkan masuk, bapak sama ibuk juga didalem" satpam
"Iya makasih pak" Revan
Tokk
Tokkk
Tokk
Ceklekk
"Malem tante" Revan
"Ehh Revan, ayo masuk" ucap Cindy yang diangguki oleh Revan dan masuk mengikuti Cindy
"Halo om selamat malam" sapa Revan yang melihat Justin di ruang tamu
"Eh Van, tumben nih kesini" Justin
"Iya tadi saya dari deket sini sekalian aja jenguk Shasha" jawab Revan
"Oh gitu, yaudah itu Shasha diatas gatau udah tidur apa belum samperin aja" Justin
"Saya ijin ke atas ya om tante, sama ini saya ada martabak tadi sekalian beli" ucap Revan menyodorkan martabak yang ia beli tadi
"Duh repot² kayak lagi ngapel aja kamu Van" canda Cindy sambil tertawa
Revan pun ke kamar marisha
Tokk
Tokkkk
Tokkk
"Masuk aja" Marisha
"Halo cewek ngeselin" sapa Revan
"Eh lo ngapain kesini" ucap Marisha gugup langsung menutupi wajahnya
"Ngapain pake ditutupin si muka lo" Revan mendekati Marisha
"Muka gw lagi pucet" Marisha
"Ya namanya lagi sakit, nih gw bawa buah" ucap Revan memberikan buah yang tadi dibeli
"Buah mulu, tadi juga Iel sama indah kesini bawa buah juga" ucap Marisha kesal
"Ya lo maunya apa? Martabak?" tanya Revan iseng
"Nah boleh tuh" Marisha
"Yah udah gw kasih ke nyokap bokap lo tadi" ucap Revan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Yahh padahal gw laper" ucap Marisha dengan wajah imutnya
"Emang lo belum makan?" tanya Revan
"Belum hehe,, dari siang cuma makan buah" ucap Marisha sambil tersenyum
"Gila ya lo, bentar gw cariin bubur" ucap Revan hendak pergi
"Gausah, tadi mama udah bikin kok, cuma gw aja yang gamau" ucap Marisha
"Yaudah lo sekarang makan ya gw ambilin" tawar Revan
"Tapi dikit aja ya" tawar Marisha kali ini
Tidak ada jawaban dari Revan, ia langsung turun kebawah untuk mengambikan bubur
"Permisi om tante" Revan
"Ehh kok cepet banget, Shasha nya tidur ya?" tanya Cindy
"Engga kok tan, itu saya mau minta bubur, katanya Shasha belum makan" Revan
"Emang Shasha mau makan?" tanya Justin
"Mau kok om, ini makannya saya mau ambilin" Revan
Cindy dan Justin saling melemparkan pandangan karena merasa heran kepada anaknya karena dari siang shasha tidak mau makan padahal sudah dibujuk oleh keduanya
"Om tante" ucap Revan yang berhasil membuyarkan lamunan mereka berdua
"Eh iya sebentar tante ambilin dulu" ucap Cindy langsung pergi ke dapur
Dikit dikit aja kali
Bantu Votenya sampai diatas 60 dong hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Badai Pasti Berlalu (DelSha)
Teen FictionFiksi bxg melepas orang yang sering menyakiti dan tidak pernah bisa menghargai - -