Gimana ya
Jangan lupa dipencet bintangnya
-
-
-
-
-
-
-"Shashaa,,,,,Revann,,,,bangun, kalian berangkat jam 10, sini sarapan dulu habis itu siap²!" teriak Miya dari dapur
Beberapa menit kemudian Marisha turun menghampiri Miya yang sedang menaruh sarapan di meja makan
"Nah turun juga akhirnya, Revan mana?" Miya
"Kirain udah turun, biasanya kan dia yang paling rajin" Marisha
"Belum, panggil dulu gih, mungkin kecapean kemarin nemenin kamu" Miya
"Iya deh shasha panggil dulu" Marisha
Didepan kamar Revan
Tokkk
Tokk
Tokkkk"Vann"
"Revann"Karena tidak ada jawaban dari dalam Marisha langsung masuk dan terlihat Revan masih berada di kasurnya
"Revaann" panggil Marisha sambil menarik narik selimut, Revan yang merasa terganggu malah menarik kembali selimutnya yang membuat Marisha kehilangan keseimbangan dan jatuh menimpa Revan
"Aaduhhhh"
"Ehh"
"Lo ngapain sih ca" ucap Revan sambil melihat Marisha
"Mau perkosa gw ya lo""Dihh,,,dimana mana cwok yang perkosa cewek"
"Lah ini lo ngapain"
"E-ehhh,,,tadi aku mau bangunin kamu"
ucap Marisha gugup langsung berdiri"Kenapa?"
"Ee itu,, kita nanti pulang jam 10, kakak nyuruh kita sarapan dulu, habis itu siap²" jawab Marisha gugup
"Hmm, iya gw mandi dulu, lo sama kak Miya kalo mau makan duluan aja" Revan
"Kita tungguin, cepetan mandinya" Marisha
"Iyaya sana keluar dulu"
"Cepetan ya"
"Iya"
di meja makan
"Pagi kak"
"Pagi Van"
"Masih pagi udah ditekuk aja tuh muka" Revan
"Kok lama banget mandinya" Marisha
"Ya kalo mau cepet mah cuci muka doang"
"Udah² kok malah ribut sih"
"Duduk Van, itu udah diambilin tadi sama shasha" Miya"Iya kak"
"Makasih shasha" ucap Revan sambil mengacak rambut Marisha"Ihhhhh berantakan lagi rambutnya" kesal Marisha
"Ehmmmm"
"Aku mah apah" canda Miya"Gausah cemburu kak, lo tetep nomer 1 di hati gw" balas Revan
"Aowww,,,iyakah" Miya
"Idihhhh" Marisha
Mereka selesai makan dan kini sedang mempersiapkan barang bawaannya pulang ke Indonesia, Revan yang memang hanya membawa sedikit barang dan oleh² untuk sahabatnya, tapi Marisha nampak kesulitan karena barang yang ia bawa cukup banyak ditambah barang yang baru ia beli
Marisha diam meratapi koper yang ia bawa agar muat membawa semua barangnya, sampai Miya dan Revan menyusul, Revan memberikan ruang kopernya untuk barang milik Marisha
(Abaikan jamnya)
Kini mereka sudah berada di bandara, Marisha sedari tadi terus saja memeluk Miya, kaena memang sangat jarang mereka bisa bersama seperti ini, Revan merasa canggung memilih untuk memeluk ranselnya dan menenggelamkan wajahnya yang membuat Miya dan Marisha menahan tawanya
Setelah dirasa sudah puas Marisha melepas pelukannya dan kini Miya berpamitan kepada keduanya
"Kalian berdua hati², jangan berantem mulu" Miya
"Siapa juga yang suka berantem" Marisha
"Kamu lah, jangan lupa selesaiin masalah kemarin" Miya
"Iya, kakak jaga diri ya disini" Marisha
"Iya kamu juga" Miya sambil memeluk Marisha
"Kamu gamau meluk kakak Van" goda Miya
"Ga ah, emang gw cowok apaan" Revan
"Yaudah deh" ucap Miya yang langsung memeluk Revan
"Kakak gatau kenapa tapi kakak ngerasa shasha bakalan dapet masalah sama temennya, kamu tolong jaga dia ya" bisik Miya pada Revan"Iya kak" Revan
"Yaudah sana kalian tunggu didalem" Miya
"Dadahhhh kakak" Marisha
Saat kembali ke mobil, Miya menemukan barang titipan iel yang ketinggalan, Miya langsung kembali untuk memberikan barang tersebut kepada Revan, tapi saat masuk
Maaf ya, ini drafnya ga kesimpen, jadinya ngetik ulang deh
KAMU SEDANG MEMBACA
Badai Pasti Berlalu (DelSha)
Teen FictionFiksi bxg melepas orang yang sering menyakiti dan tidak pernah bisa menghargai - -