-
-
-
-
-
-
-
-Indharini datang ke bengkel dengan menggunakan taksi dan langsung menghampiri Doniel yang sedang duduk santai bersama Revan dan Ollan karena semua mobil sudah selesai dikerjakan (ini udah skip ke beberapa hari setelah part sebelumnya ya)
"Hai" indah
"Hai maniezzz" goda Ollan
"Pacar gw jing" ucap Doniel sambil menjitak kepala Ollan
"Ya santai napa" ucap Ollan mengelus kepalanya
Semua orang yang ada disana tertawa
"Gw duluan ya, Van, Lan" Doniel
"Dih apaan baru juga jam segini" Ollan
"Gw mau jengukin sepupu gw Lan" Doniel
"Sepupu lo yang mana?" tanya Revan
"Yang lo elus² pipinya" ucap Doniel sambil tersenyum
"Dihh"
"Emang sakit apa? Perasaan tadi gw ketemu biasa aja" Ollan
"Ketemu dimana?" Ucap Revan dan Doniel bersamaan
"Busett, pelan² pak Jono" Ollan
"Kenapa bang?" ucap Joko yang datang karena merasa namanya dipanggil
"Gw ga manggil lo Jokoooo" Ollan kesal
"Kirain manggil gw bang, yaudah gw kebelakang lagi" Joko
"Jadi lo ketemu sepupu gw dimana Lan?" tanya Doniel lagi
"Tadi pas gw sama si Joko lagi nganterin mobil, gw liat dia sama si Arshela, Kathina" jawab Ollan
"Arshela?" Doniel
"Iya"
"Trus kenapa ga lo samperin?" tanya Revan
"Dihh ngapain gw nyamperin orang kayak dia" Ollan
"Ya lu minta bayaran lah pea, itu mobil dia ga diambil²" kesal Doniel
"Lah iya" Ollan yang baru tersadar
"Jadi sepupu lo beneran sakit?" tanya Revan
Doniel tidak menjawab tapi ia menoleh ke arah Indharini yang sedari tadi hanya diam
"Shasha tadi ribut sama Arshela" singkat Indah
"Gara²?" Doniel
"Si shasha mau minta maaf soal salah paham waktu dia foto sama Zeero di jepang"
"Tapi waktu itu Zeero dateng tiba tiba trus ngomong kalo dia mau jemput tunangannya, kita kira dia mau jemput Arshela, tapi dia langsung gandeng tangan Marisha, Zeero ngejelasin lah kalo mereka dijodohin, Arshela ngedeketin Shasha trus langsung ditampar, mungkin gara² itu, kan Shasha gapernah dikasarin jadi kaget" jelas Indah (semoga pada paham ya sama penjelasan author)"Jadi ini yang dimaksud kak Miya waktu itu" batin Revan
"Mereka dijodohin?" tanya Doniel sementara Revan hanya diam mendengarkan
"Aku gatau, ini aja aku tau dari Kathina tadi, lebih jelasnya bisa langsung tanya sama shasha aja soalnya dia belum sempet cerita" indah
"Gw ga rela Shasha sana si bajing*n itu" Doniel
"Tenangin diri kamu" Indah
"Yaudah kalo kalian mau pergi, nanti keburu malem" ucap Revan
"Lo mau ikut Van?" Doniel
"Lo berdua aja, gw ada janji " Revan
Lalu Doniel dan Indharini pergi menuju rumah Marisha, sampai disana mereka langsung menemuinya
Tokk
Tokkk
Tokk
"Masuk aja, ga dikunci kok" ucap Marisha pelan
Ceklekk
"Hai sha" indah
"Eh indah, Iel" ucap Marisha senang
"Gimana keadaan kamu sha" tanya Indah
"Aku gapapa kok, cuma capek" Marisha
"Beneran lo dijodohin sama Zeero?" tanya Doniel tiba tiba
"Yang" ucap indah pada Doniel tapi tidak digubris
"E-ehhh ituu" Marisha gugup
"Iyaa" sambungnya"Lo ga nolak? Lo udah pernah liat kan kelakuannya" marah Doniel
"Udah"
"Jadi waktu itu"Flashback on
Saat mendapat pertanyaan tentang setuju atau tidaknya ia bertunangan
"Gimana sha?" tanya Shani lagi
"A-aaku,,akuu,,,,,,,
"Aku gabisa nerima om tante" Marisha"Kenapa?" tanya Shani
"Aku gabisa tante, maaf" ucap Marisha sambil menunduk
"Maaf ya gre, Shan" ucap Cindy
"Gapapa Cin, kan emang ga gini perjanjian awalnya" Grelio
"Yaudah kalo udah gini kita batalin aja perjodohannya" sambungnya"Aku mau lanjutin perjodohan ini pah" ucap Zeero menyela pembicaraan
"Marisha nya gamau zee kita gabisa maksa" Shani
"Tapi aku tetep mau" Zeero
"Cukup, kita bicarakan lain waktu lagi" cela Grelio
"Maaf Tin, Cin, kita pamit duluan" sambungnyaSampai dirumah Marisha langsung diminta untuk mengikuti kemauan Zeero untuk menerima perjodohan itu tapi ia masih menolaknya
"Si Zee itu kurang apa sih? Ganteng iya, hidup? Udah pasti terjamin, apa yang kurang? tanya Justin
"Pah udahlah jangan dipaksa anaknya kalo gamau" Cindy
"Aku cuma mau dia dapet yang terbaik buat masa depannya" tegas Justin langsung pergi karena emosinya sudah memuncak
"Mahh, aku gamau" ucap Marisha yang sudah menangis dalam dekapan Cindy
"Kamu sabar ya" Cindy mengusap punggung Marisha
"A-aku udah punya pilihanku sendiri mah" ucap Marisha sesenggukan
"mama bakal selalu ngedukung sama siapapun pilihan kamu, asal dia emang baik dan pantes buat kamu" jelas Cindy
"Tapi untuk kali ini mama gabisa banyak bantu kamu" sambungnyaFlashback off
Di sebuah restoran
"Halo om selamat malam" Revan
"Malam, silahkan duduk"
"Iya om, makasih"
"Jadi ada apa ya om ninta saya kesini?" tanya Revan"Jadi gini *****************************
*******************************************************************************************************************************************************************************************************************Gatau ini nyambung apa engga,
authornya pusingPart ini udah agak panjang tapi maaf author agak ngasal buatnya soalnya bingung
KAMU SEDANG MEMBACA
Badai Pasti Berlalu (DelSha)
Teen FictionFiksi bxg melepas orang yang sering menyakiti dan tidak pernah bisa menghargai - -