Gimana nih?
Saat Ollan akan mendekati Revan ia terhenti,,,,,,,,,,,,
Ternyata sudah ada Doniel yang membantu memapah Revan untuk segera pergi dari sana
Di ujung juga terlihat Indharini yang sedih melihat tingkah teman temannya dan ternyata ialah yang menyuruh Doniel untuk membantunya
oniel membawa Revan ke kamar mandi yang ada di ruang UKS, dan ia juga membawakan baju ganti yang sudah dibelinya
Saat sudah selesai membersihkan dirinya dan mengganti pakaian, Revan langsung dipanggil ke BK, setelah mendapat laporan dari Arshela dkk
Namun Doniel membantunya dengan memberikan rekaman kejadian di kantin kepada guru yang bersangkutan, alhasil Revan dapat terbebas dari tuduhan Arshela dkk
Dengan keadaan Revan yang sudah lemas, Doniel langsung meminta ijin untuk mengantar Revan pulang, dan juga membelikannya makanan
Doniel kembali ke sekolah dan langsung menghampiri Ollan, yang ia tau adalah orang terdekat Revan
"Gw boleh minta waktu lo sebentar?" Doniel
"Buat?" Ollan
"Temen lo tadi udah gw anter pulang, gw gatau harus ngasih tau ke siapa lagi" Doniel
"Ngapain lo peduli? Bukannya itu juga ulah geng lo ya" jawab Ollan
"Apa jangan² ini juga bagian dari permainan kalian?" Lanjutnya
"Engga, gw sama sekali ga terlibat" bantah Doniel
Sebelum Ollan berbicara lagi, Doniel langsung menarik kerah baju Ollan
"Lo tuh peduli gasih sama sahabat lo?" Tegas Doniel
"Tau apa lo?" Ollan sedikit meninggikan suaranya
Doniel yang mendengar itupun tersulut emosinya,Sesaat sebelum mereka berkelahi datanglah Indharini untuk melerai sang kekasih dan Ollan
Ollan pergi meninggalkan mereka berdua
"Ngapain tu orang marah, bukannya harusnya seneng karna rencananya berhasil" batin Ollan yang masih bingung dengan sikap Doniel
Entah kenapa Doniel bisa hampir berkelahi hanya karena Revan
Bell pulang,,,,,,,
Ollan yang sampai di kostnya dibuat kaget karena Doniel sudah berada disana sambil menenteng makanan
Ollan berniat untuk langsung masuk ke kostnya tapi dihentikan
"Maafin gw soal tadi" Doniel
"Hhmm" singkat Ollan
"Nih buat lo sama si Revan" Doniel
"Ga, makasih, lo kasih aja sendiri" Ollan
"Gaada jawaban, dari tadi udah gw panggilin" Jelas Doniel
"Taruh depan pintunya, nanti juga dia keluar" Ollan langsung masuk ledalam kostnya
"Gw titip di lo" teriak Doniel langsung pergi
Beberapa saat kemudian,,,,,,
Ollan yang melihat sahabatnya tak kunjung keluar pun, mulai khawatir mengingat apa yang dikatakan Doniel tadi, dimana ia sudah memanggil tapi tidak ada jawaban sama sekali
Ia terus menunggu hingga kesabarannya habis dan langsung mengetok pintu kost Revan, tapi nihil, tidak asa suara sama sekali didalam
Ollan langsung mengambil kunci serep untuk membuka pintu, ia mencoba menghilangkan pikiran buruk terhadap sahabatnya
Saat pintu terbuka, terlihatlah seorang laki-laki yang tergeletak dilantai
Ollan yang sudah panik, segera meminta tolong ke penghuni kost sebelahnya
Skip di rumah sakit,,,,,,,,,,,,,,
Ollan tak hentinya berjalan kesana kemari menunggu dokter keluar dari ruangannya, sampai akhirnya,,,,,,,,,,,
"Dok, gimana keadaan temen saya dok?" Cemas Ollan
"Teman anda hanya kelelahan dan telat makan" jelas Dokter
"Itu artinya engga parah kan dok?" Ollan
"Dia baik baik saja, setelah istirahat sebentar sudah bisa dibawa pulang" Dokter
"Kalau begitu saya tinggal dulu" sambungnya
"Baik dok, terimakasih" Ollan
Ollan langsung masuk kedalam untuk melihat Revan, saat sudah didekatnya tak terasa air mata Ollan jatuh begitu saja, walaupun hanya kelelahan, tapi ia sangat khawatir
"Gausah nangis, jelek banget lo kayak gitu" canda Revan
Ollan hanya diam sambil menyeka air matanya, ia bersikap sok cool setelah Revan mengatakan itu
"Maafin gw ya" ucap Revan pelan dengan tatapan kosong menuju langit langit ruangan
"Ga lagi klo sampe keulang" Ollan
Skip keesokan harinya,,,,,,,,,,
Ollan berangkat dengan tergesa karena tadi ia membelikan Revan bubur terlebih dahulu, saat sedang mengendarai motornya iba-tiba
Brakkk,,,,,,,,
Brukkk,,,,,,,,,
Lanjut??
KAMU SEDANG MEMBACA
Badai Pasti Berlalu (DelSha)
Teen FictionFiksi bxg melepas orang yang sering menyakiti dan tidak pernah bisa menghargai - -