[MY ORIGINAL STORY!]
Sebenarnya bukannya Anastasia senang bisa bertransmigrasi ke dalam novel sebagai pendukung antagonis. Hanya saja, sudah 3 bulan semenjak dia mencoba untuk kembali ke dunianya, namun hasilnya tetap nihil hingga rasanya gadis itu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
CHAPTER 13 ; Foolish one
Hari ini berjalan normal. Tak ada kejadian apapun yang menarik selain fakta bahwa para pelayan yang telah melayaninya di manor Balderick kini sudah di pecat.
Anastasia mengetahuinya setelah Taylor menyampaikan kata maafnya dan menjelaskan hukuman bagi mereka yang telah terlibat membuatnya tak nyaman selama di manor ini.
Awalnya Anastasia berfikir bahwa penghangat yang tak berguna itu murni kesalahan Fami yang kurang mampu menyalakan api. Namun ternyata SALAH BESAR.
Kenyataannya setiap orang yang telah bekerja di manor ini telah menjalani seleksi dan pelatihan khusus.
Sebenarnya Anastasia pun sudah mengetahui hal tersebut. Tidak mungkin salah satu manor terbesar di Berdinth memilih asal pelayan mereka.
Anastasia tidak dapat menahan keterkejutannya saat mendapati kenyataan bahwa selama ini Fami sengaja membuatnya tidak nyaman! SENGAJA!
Selama ini ia kira gadis muda itu memang kurang kompeten namun sialan sekali mereka.
Ya, mereka. Karena ternyata bukan hanya Fami.
Fami berani melakukan hal itu karena ternyata ada beberapa pelayan yang berkomplotan!
"Mengapa anda menolak untuk memberikan hukuman pada Tuan Taylor? Anda tahu kan kesalahan-nya cukup fatal, Nona"
"Aku tidak menolak, hanya saja aku butuh waktu untuk memikirkan hukumannya, aku tidak bisa memutuskan saat emosiku menggebu"
Taylor berkata Fami dan pelayan lainnya telah dihukum sebelum ditendang dari Manor Balderick, dan lelaki itu berkata bahwa ia juga harus dihukum atas kelalaian-nya. Dan orang yang paling berhak menghukumnya tentu adalah Anastasia.
"Esok aku akan memberikannya hukuman, cukup untuk hari ini, kau bisa beristirahat, terimakasih Hilda"
.
Seperti biasa, setelah Hilda pergi, Anastasia tak langsung memejamkan matanya.
Gadis itu bangkit dari ranjangnya dan berjalan kearah timur kamarnya.
Membuka sedikit bagian gorden dan menatap kearah lapangan yang berletak cukup jauh dari posisi kamarnya.
Mendaptkan sesuatu yang ia cari, Anastasia pun segera mengambil jubah tidurnya untuk menutupi gaun tidur tipis yang tengah ia kenakan.
**
"Apakah berlatih di tengah malam menjadi salah satu kebiasaanmu?"
Tak menghiraukan, lelaki yang ditanyai tetap melanjutkan kegiatannya tanpa membuka suara atau melirik sedikitpun.
