.
.
.
CHAPTER 17 : Eyes on you
Taylor mempertahankan poker face-nya saat lagi lagi menghadapi tuan-nya yang sedang dalam suasana hati yang buruk.
Jangan tanya Taylor mengapa, karena lelaki itu sama tidak tahunya.
Entah mungkin karena penyerangan di hutan beberapa hari lalu yang membuat sang tuan marah, walaupun biasanya Duke Balderick akan tetap mempertahankan sifat tenangnya di situasi apapun, namun pada akhirnya dia juga manusia berperasaan kan?
Melihat kearah luar jendela dengan rahang mengeras, dalam hati Taylor menyumpah nyerapahi siapapun yang membuat suasana hati tuannya semakin buruk.
"Simpan laporan di meja, aku akan membacanya nanti"
"Baik, Yang Mulia"
Bahkan tidak mendengarkan jawaban Taylor hingga akhir, Duke Balderick itu segera keluar dari ruang kerjanya dengan aura menyeramkan.
Seakan menahan nafas sedari tadi, Taylor segera menghembuskannya begitu sang Tuan keluar dari ruangan.
Selama apapun ia telah bekerja sebagai tangan kanan sang tuan, ia tak akan pernah terbiasa dengan aura mematikan ini!
Penasaran dengan apa yang dilihat tuannya sedari tadi, perlahan Taylor pun mendekati jendela dan mengamati.
Baginya tidak ada yang aneh. Disana hanya terdapat para prajurit yang seperti biasa tengah berlatih.
Mengerutkan dahinya, Taylor yakin tentu bukan itu yang membuat sang tuan kesal.
Mengamati lebih cermat, Taylor mendapati satu-satunya gadis bergaun diantara pakaian prajurit dilapangan sana.
Nona Ambrose?
**
Sudah 3 hari semenjak malam panas itu. Dan semuanya berjalan sebagaimana mestinya.
Setelah semalaman bergelut di atas temapt tidur, mereka bangun saat matahari telah mencapai puncaknya, dan tanpa perlu di pertanyakan lagi, tentu saja seluruh tubuh Anastasia remuk saat itu.
Dan tentunya Christian yang cukup tahu diri membantu segala kebutuhan Anastasia dan memperlakukannya dengan ekstra hati-hati.
Mengingat hal itu Anastasia yang kini tengah memperhatikan para prajurit berlatih, terkekeh kecil.
Saat itu, untuk pertama kalinya ia melihat Christian- si hewan buas begitu lembut menghadapinya yang terus menerus merengek karena rasa sakit. Sekali lagi perlu diingat, toleransi tubuh ini pada rasa sakit sangatlah rendah!
Jika ditanya apakah Anastasia menyesali kejadian itu, jawabannya tidak terlalu. Walaupun ada sedikit perasaan kecewa karena gagal menjaga keperawanannya untuk suaminya kelak, namun percintaan itu dilakukan secara sadar oleh kedua belah pihak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anastasia's
Romance[MY ORIGINAL STORY!] Sebenarnya bukannya Anastasia senang bisa bertransmigrasi ke dalam novel sebagai pendukung antagonis. Hanya saja, sudah 3 bulan semenjak dia mencoba untuk kembali ke dunianya, namun hasilnya tetap nihil hingga rasanya gadis itu...