CHAPTER 2 ; Hear the wind sing

64.4K 5.3K 78
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

CHAPTER 2 ; Hear the wind sing

Christian memasuki salah satu ruangan bersama ke tiga pria lainnya.

Dari jarak ruangan tersebut dengan aula pesta, itu cukup menjelaskan seberapa besar privasi yang mereka butuhkan.

Tak lama selang ke empat pria berpengaruh tersebut memasuki ruangan, Seorang wanita dengan pakaian pelayan berjalan dengan tenang kearah pintu yang tertutup sempurna tersebut.

Dan Anastasia memperhatikan semua itu dari jarak aman.

Di tangannya terdapat sebuah pigura emas yang baru saja di raihnya disalah satu meja hias sepanjang koridor.

Gadis itu memperhatikan seluruh gerak gerik wanita berpakaian pelayan tersebut.

Tanpa ragu atau takut, Reina mendekati pintu tersebut dan mendekatkan telinganya kepada daun pintu.

Memastikan Reina sudah fokus menguping pembicaraan, Anastasia pun mendekat dengan tenang dan kembali bersembunyi disalah sati pilar.

Memberi jeda beberapa detik, hingga akhirnya suara yang sangat nyaring timbul dari arah yang tak jauh dari Reina.

Anastasia menatapnya dengan senyum kemenangan sebelum pergi dari seluruh lokasi kejadian.

Tangan yang tadinya memegang sebuah pigura, kini telah kosong mengingat pigura itu telah hancur berkeping-keping setelah gadis itu melemparnya.

***

"Kali ini, aku yakin tidak akan ada kebocoran informasi"

"Jangan terlalu yakin" sela Christian, dingin.

Di rencana terakhir mereka, Malvius- pria berambut merah terang itu juga berkata demikian, namun untuk kedua kalinya rencana mereka gagal.

"Kita sudah mengunci informasi ini bahkan dari fraksi pemberontak sekalipun. Hanya 4 orang yang berada di ruangan ini yang tahu apa yang akan terjadi esok lusa" Ucap Evan- pria bertubuh kekar dengan luka sobek di alisnya.

"Kau sudah memerintah anak buahmu untuk menyelidiki pengkhianat sialan itu?"

Merasa pertanyaan Malvius ditujukan padanya, David- seorang bernetra kuning itupun meneguk habis champagne-nya sebelum membuka suara.

"Sudah, namun mereka masih membutuhkan waktu untuk mencari tahu. Untuk saat ini, mereka bahkan belum menemukan sedikitpun jejaknya"

Christian mengeraskan rahangnya.

Hal yang paling menjijikan dibandingkan dengan keluarga Kerajaan yang saat ini memimpin merupakan seorang pengkhianat.

"Berikan-"

Anastasia'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang