[MY ORIGINAL STORY!]
Sebenarnya bukannya Anastasia senang bisa bertransmigrasi ke dalam novel sebagai pendukung antagonis. Hanya saja, sudah 3 bulan semenjak dia mencoba untuk kembali ke dunianya, namun hasilnya tetap nihil hingga rasanya gadis itu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
CHAPTER 27 : Out of the woods
Persetubuhan yang mereka lakukan kali ini, jauh berbeda dari saat mereka melakukannya pertama kali.
Kali ini, seakan Christian mengungkap jati dirinya yang sebenarnya. Anastasia sungguh dibuat takut oleh sosoknya.
Christian tidak melakukannya dengan lembut.
-walaupun tidak dapat dipungkiri Anastasia juga menyukai sensasi tersebut, namun sekarang tubuhnya sakit huhu!
Lelaki itu begitu buas hingga hampir seluruh penjuru rumah kayu tersebut memiliki jejak percintaan mereka.
Anastasia menggeleng untuk menghilangkan bayangan kotor tersebut.
"Ada apa?" tanya Christian yang baru saja merendam kain didalam air hangat.
Lelaki itu menghampiri Anastasia yang masih berada di ranjang.
Meskipun terpencil dan tampak tua, namun setelah Christian memutuskan untuk menjadikan tempat ini sebagai tempatnya dan Anastasia berlatih, lelaki itu meminta para pelayan untuk selalu membersihkannya.
Terdapat single bad, dapur kecil dan juga meja makan di dalam satu ruangan. Kecil namun cukup nyaman.
"Tidak ada" lirih Anastasia.
Gadis itu baru saja terbangun dari tidurnya setelah sesi percintaan mereka. Kini tampaknya langit masih gelap dan ia berniat kembali tidur.
"Sebentar" ujar Christian yang saat ini telah mengenakan pakaian bagian bawahnya.
Mendekati Anastasia dengan baskom kecil ditangannya, lelaki itu pun dengan lembut membantu Anastasia untuk duduk.
"Masih sakit?" tanyanya, sembari mengusap bagian-bagian tubuh Anastasia dengan handuk hangat.
"Menurutmu?" sarkas Anastasia dengan kepala yang ia senderkan pada bahu polos Christian. Rasanya hanya untuk menopang tubuhnya saja ia tak kuat.
Sedangkan disisi lain, Christian yang melihat jejak kemerahan di punggung, dan jejak tangannya di bokong Anastasia pun kembali mempertanyakan dirinya. Lelaki itu rasa ia telah menahan dirinya namun mengapa pada akhirnya seperti ini?
Membayangkan bila Christian benar-benar menerkam Anastasia tanpa pengendalian diri, mungkin gadis itu akan berlari ketakutan dan tak ingin kembali padanya. Sial, lebih baik pria itu memotong kaki Anastasia daripada hal itu terjadi.
Membasuh sebagian besar tubuh Anastasia agar gadis itu bisa nyaman beristirahat, Christian pun tersenyum tipis saat mendapati sang gadis telah kembali tertidur di ceruk lehernya.
