Tandain prend kalau ada typo
Happy reading my prend
🥀🥀🥀🥀
"Ih kesel bet gue sama duo lampir sok berkuasa tadi,sok banget deh,udah gaya mirip Tante Tante,ih"gerutu salsa,dari tadi ia tak henti hentinya menyumpah serapahi Delvan dan Gisela tadi.
Ini sudah jam terakhir pelajaran, tapi salsa belum juga berhenti mengoceh,dan itu membuat telinga Tasya panas, dikarenakan tempat duduk mereka yang bersebelahan.
"Udah sal,telinga gue sakit dengernya"cerocos Tasya sembari menggosokkan tangannya ke arah telinganya.
"Ya namanya juga kesel sya, itu kan pas lagi part gue mau nyanyi tapi tuh duo lampir datang dengan wajah sok menguasai" ujar salsa tengil,lalu kembali menyumpahi Delvan dan Gisela.
Tring.....
Pas sekali bel pulang sudah berbunyi,semua murid langsung mengemasi barang-barang milik mereka dan memasukkannya kedalam tas setelah guru yang mengajar dikelas mereka pergi.
"Eh tasya gue pulang duluan ya, gue bareng farka,kita mau mampir di Gramedia dulu,bayy" pamit salsa lalu pergi bersama dengan farka keluar kelas,kelas sudah mulai kosong,hanya tersisa diva,Tasya,Cakra dan juga Kenzo hanya mereka ber empat.
Tasya menatap bingung Kenzo yang masih saja terlelap diatas meja,apakah dia tidak ingin pulang?"nzo,Kenzo lu gak pulang?ini udah jam pulang"ujar Tasya membangunkan Kenzo yang masih terlelap diatas meja dengan lipatan tangan sebagai bantalan kepala.
Kenzo sedikit membuka matanya lalu kembali tidur"Lo duluan aja, gue udah nyaman tidur disini" lirih Kenzo di terdengar samar.
"Gak takut diculik Wewe gombel Lo?"tanya Tasya masih mencoba mengajak bicara Kenzo yang sudah hampir masuk kedalam mimpi, mendengar dengkuran halus Kenzo dan Kenzo juga tidak menjawab pertanyaannya, Tasya pun tak berbicara lagi.
Diva mendelikan matanya malas ia hari ini berjanji dengan Cakra bahwa mereka akan pergi ke toko kue bundanya,tapi karna Cakra hari ini ada pelatihan OSIS bersama dengan Tasya,awalnya Cakra sudah meminta diva untuk pergi saja terlebih dahulu,tapi diva menolak ia tidak ingin dikatakan peduli oleh bundanya karna sudah mau datang ke tokonya.
"CK,udah biarin aja,dia bukan anak kecil,cepetan latihannya ke ruang OSIS gue gak punya banyak waktu"decak diva meletuskan permen karet yang sedang ia kunyah menjadi balon itu.
"Iya,yok"Cakra pun jalan terlebih dahulu menuju ke ruang OSIS untuk pelatihannya,semoga saja di dalam ruang OSIS tidak ada Delvan maupun Gisela.
Sepanjang perjalanan mereka melewati lorong sekolah yang sepi,mereka tidak menemukan satu orang pun kecuali mereka bertiga,mungkin dikarenakan jam pulang sudah berbunyi 1½ jam daritadi.
Saat asik dengan pikiran masing masing,seseorang menahan mereka,sehingga mereka terpaksa berhenti dan harus meladeni gadis didepan mereka.
"Hai Tasya,Cakra and Diva"sapa katrine sembari tersenyum lebar, dan itu semua membuat Tasya dan diva muak melihatnya.
"Sorry kita gak punya waktu"ujar diva datar dan dingin,diva sudah cukup diuji oleh katrine dari kemaren,dan sekarang apa lagi ulah yang akan dibuat katrine?.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATARAXIA
Ficção Adolescente"gimana kalau kita buat band?" -------- "Waktu yang hilang tidak akan ditemukan lagi" -------- "Orang tua ngerasa capek ngurusin kita karna gak bisa diatur padahal kenyataannya anak mereka yang lelah dengan semua aturan yang susah di capai,kita para...