25.inikah kebahagian?

8 2 0
                                    

Tandain typo prend

Happy reading my prendd

🥀🥀🥀🥀

Rania memasuki ruang kerja sang suami yang ada didalam rumah dengan wajah masam,Vian yang melihat itu menaikkan alisnya bertanya.

"Kali ini apalagi?"tanya Vian kepada Rania yang duduk di kursi depan yang ada di depan meja kerjanya.rania menatap Vian dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Vian,kamu udah pernah masuk kedalam kamar Kenzo?"tanya Rania masih tetap menatap vian.vian terdiam sejenak lalu tersenyum dan mengangguk kecil.

"Udah,kenapa?"

Rania menghela nafasnya berat,jujur pikirannya hanya tertuju dengan sifat dan keadaan Kenzo tadi,ia merasa sangat bersalah kasihan.kenzo tadi terlihat seperti raga tanpa jiwa.sebagai seorang ibu,Rania tak sanggup melihat anaknya seperti itu.

"Vian aku mau berhentiin projek kita" ujar Rania dengan satu kali tarikan nafas,seketika raut wajah Vian yang tadinya tenang menjadi muram.

"Rania kamu ngomong apa?, penelitian kita sudah setengah jalan dan sedikit lagi akan berhasil,tapi kenapa kamu malah menghentikannya dipertengahan jalan begini,gak,aku gak setuju"ucap Vian dengan rahang yang mengetat dan juga pandangan tajam,jangan lupakan Vian juga menekankan setiap katanya, yang dimana itu membuat Rania merasa terintimidasi.tapi Rania harus bisa melawan Vian kali ini,ini semua demi kebaikan Kenzo anak semata wayangnya.

"Vian,kita gak bisa terus terusan jadiin Kenzo sebagai kelinci percobaan,dia itu remaja yang seharusnya menikmati masa remaja bukan menikmati obat obatan gak jelas yang kita buat,kamu gak liat gimana keadaan kamar Kenzo yang dimana itu semua udah nunjukin gimana kehidupannya berlangsung" sanggah Rania masih mencoba untuk mempertegas kan pada Vian bahwa projeknya dan vian harus segera dihentikan.

"Rania kamu terlalu over,kamar Kenzo baik baik aja,kenzo juga baik baik aja selama ini dia sehat.kamar Kenzo berantakan dan kacau itu cuma karna dia mau beres beres kamar Rania"ujar Vian tak mau kalah,menegang pundak Rania dan menatapnya dengan pandangan meyakinkan.

Rania melepaskan tangan Vian yang berada dipundaknya"beresin kamar tapi kamarnya dicat pilox semuanya?,aku bukan orang bodoh Vian!!"tanpa sadar Rania meninggikan suaranya,menatap tajam Vian.Lalu setelah itu Rania pergi keluar dari ruangan Vian dengan akhiran membanting keras pintu.

Vian yang melihat itu mengacak rambutnya frustasi"arghh,Kenzo"Vian menggeram pelan,lalu keluar dari ruang kerjanya menuju kamar Kenzo.

BRAK...

Kenzo yang sedang menulis sesuatu entah apa itu,terkejut ketika pintunya didobrak,dan lebih mengejutkannya lagi itu papanya,yang sedang menatap datar dirinya

"Dugaan yang tepat"

"Pa.."panggil Kenzo lirih,menatap takut mata Vian yang kini seperti sedang menghunus ya menggunakan cahaya leser yang keluar dari mata.

"Bersiaplah,saya tunggu di mobil 5 menit"ucap Vian dingin lalu kembali membanting pintu Kenzo keras,membuat Kenzo lagi lagi terkelonjak.kenzo menghembuskan napasnya berat lalu bergegas mengambil Hoodie nya dan sedikit berlari menghampiri Vian yang menunggu didalam mobil.

Kenzo masuk kedalam mobil dengan sedikit tergesa,Vian hanya menatap sekilas dan mulai melajukan mobilnya. Selama di perjalanan hanya hening, terasa sangat canggung.kenzo melirik Vian yang ada disebelahnya takut takut.

"Jadi?"

Pertanyaan singkat dan tiba tiba Vian membuat Kenzo kelabakan.kenzo tidak mengerti dengan apa yang Vian tanyakan.vian terkekeh sebentar, membuat Kenzo berkali kali lipat tidak mengerti.

ATARAXIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang