Selamat membaca,
Arun sekarang sedang tidur di kamar milik Anastasya, dirinya begitu lelah dengan kenyataan bahwa harus satu atap dengan para wanita brengsek itu.
Arun sejenak berpikir jika Anastasya masih ada mungkin dia akan berharap di khawatirkan oleh mereka tetapi hati merasa seakan sudah mati dan tidak peduli dengan sang adik bungsu?atau bahkan mereka sudah tak menganggap Anastasya sebagai adik
"Tasya,kenapa kamu bisa kuat hidup dengan mereka"ucap Arun sambil merebahkan tubuhnya dikasur dan menatap langit kamar
"Udahlah ngabisin tenaga buat mikirin mereka lagian mereka juga ngak mikirin gu- eh Tasya maksudnya"ucap Arun
Sungguh dunia seperti sedang bermain-main dengan Arun sejenak Arun berpikir apakah akan ada masa bahagia datang kepadanya,
Arun bangkit dari tidurnya dan mencari sebuah buku kosong?ya buku kosong untuk menulis tentang apa yang dia rasakan,
seperti kebiasaan di kehidupan sebelumnya karena Arun tak pernah percaya jika bercerita dengan orang lain.Setelah mendapatkan buku kosong Arun mencari kertas kado untuk dia hias ahaha lucu sekali anak satu ini,walau hanya menghias buku yang menjadi diary barunya namun membuat mood Arun menjadi lebih baik.
Dan semuanya selesai akhirnya arun memulai untuk menulis perasaannya sampai tak terasa sudah beberapa halaman
Akhirnya sebuah senyuman terbit di bibir mungilnya sungguh rasanya semua masalahnya sudah tak terasa lagi,
Arun hanya berharap hidupnya kali ini akan ada sebuah kebahagiaan yang datang walau tidak tau kapan."Akhirnya perasaanku lebih baik"ucap Arun senang
"Mari Arun memulai hidup lebih baik untuk esok hari dan seterusnya juga aku tidak peduli dengan keluarga ini"ucap Arun yakin
Arun lebih memilih untuk berdiam diri dikamar daripada bertemu dengan para wanita brengsek itu, untungnya saja tidak ada si nyonya main tangan jika ada rasanya Arun ingin menonjok wajahnya.
Mama Anastasya mengingatkan pada mamanya sendiri sifat mereka sungguh memuakkan dan membuat benci
Baiklah mari kita tinggalkan Arun dengan ketenangan sejenak sebelum menghadapi hidup barunya
Bersambung...
Halo udah lama ngak update maaf ya,
Apakah masih ada yang baca cerita ini?
Sampai jumpa lagii
KAMU SEDANG MEMBACA
Aruna to Anastasya
Dla nastolatkówberkisah tentang seorang gadis bernama Aruna Putri Mahardika berusia 17 tahun yang dibenci karena dinyatakan penyebab kematian sang papa oleh keluarganya sendiri "Arun capek pengen nyusul papa aja, maafin aku tapi aku udah ngak kuat sama perbuatan...