bab 7

486 29 0
                                    

Selamat membaca,

At school,

Saat ini Arun sudah memasuki lingkungan sekolah dan dirinya tidak berhenti takjub dengan sekolah ini terus menatap ke kagum ke bangunan sekolah ini sampai panggil seseorang menyadarkannya yang entah pada siapa pasalnya dia tidak memanggil dirinya tasya

"Tyo!"panggil orang itu

Arun masih tak bergeming karena dirinya pikir orang tersebut memanggil orang lain

"Oi,Tyo!"panggilnya lagi dengan menepuk bahu Arun membuat Arun menoleh

"Siapa?"ucap Arun

"Lu, kenapa dipanggil kagak jawab?"tanya orang tersebut

"Maaf ya,namaku Tasya bukan Tyo"ucap Arun

"Ya gue juga tau kalau itu mah"ucap orang itu

"Terus kenapa manggil Tyo?"bingung Arun

"Bukannya lu suka di panggil Tyo karena itu kan nama bapak lu"ucap orang itu

"Begitukah?"bingung Arun

"Iya,katanya biar terus keinget gitu"ucap orang itu menjelaskan

"Btw namamu siapa?"tanya Arun membuat orang itu kaget

"Lu,kok bisa lupa nama sohib sendiri jahat banget"ucap orang itu

"Bukan gitu,soalnya aku amnesia"ucap Arun

"KOK BISA?"teriak orang itu

"Bisa"jawab Arun

"Yaudah,nama gue Retnowati Dhani Pradana Putri panggil aja Retno"ucap Retno

"Okee,salken ya"ucap Arun tersenyum

"Iya iya,dah yuk masuk kelas"ajak Retno

Akhirnya mereka masuk kelas bersama dan ketika mereka sampai dikelas tak berselang lama bel masuk berbunyi.

Tak terasa jam pelajaran ke 3 sudah terlewati dan bel istirahat berbunyi

Teng..teng..teng

"Sya,mau kekantin ngak?"tanya Retno

"Boleh yuk"ucap Arun

"Tumben mau,biasanya lu kagak mau takut ketemu dia"ucap Retno membuat Arun bingung

"Hah?dia siapa?"bingung Arun

"Ah,iya gue lupa lu hilang ingatan"ucap Retno

"Trus yang kamu maksud dia siapa?"tanya Arun

"Bukan siapa-siapa dah yuk kekantin keburu masuk"ucap Retno kemudian menarik Arun keluar kelas

Tak butuh waktu lama akhirnya mereka berdua sampai dikantin dan saat akan mencari tempat duduk kosong mata Arun tak sengaja bertatapan dengan seseorang dapat Arun rasakan tatapan sulit diartikan dari orang tersebut sehingga membuatnya melamun
sampai Retno menyadarkannya

"Hey,lu mau pesen apa?"tanya Retno

"Bakso sama es teh aja deh"ucap Arun

"Oke,Buk kan bakso 2 sama es teh 1 dan es jeruk 1"ucap Retno

"Baik,sebentar ya neng"ucap Bu kantin

Setelah memesan mereka berdua menuju ketempat duduk kosong yang dimana tempat kosong itu melewati siswi yang sedari tadi menatapnya namun Arun tetaplah Arun,

yang seakan tak peduli dengan tatapan itu dan melewati tempat siswi itu dan juga teman-temannya seakan tak melihat mereka yang mana itu membuat orang itu bingung sekaligus marah

"Kenapa dia hanya lewat?"bingung orang itu

"Bos,tu anak kok ngak ngedeketin lu kek biasanya"ucap orang disebelah siswi itu

"Biarin,nanti juga kek biasanya"ucapnya santai

"Cuman aneh aja gitu, seorang tasya ngak ngejar liona"ucap Lora

"Bener banget tuh"sahut Dita

"Mungkin itu trik baru buat dapetin hatinya bos kita"ucap Dera sedangkan Liona hanya diam dan sibuk menatap kearah Arun

"Kayaknya kamu beneran berhenti ngejar aku ya?"monolog Liona

Sebenarnya Liona merupakan orang yang selalu Tasya kejar dulu dan merupakan salah satu penyebab Tasya menyerah lalu memilih pergi,

namun Liona sendiri yang meminta Tasya untuk berhenti mengejarnya tetapi entah kenapa ketika Tasya tak meliriknya membuat perasaan aneh dalam diri Liona muncul seakan ada rasa sesak.

Bersambung...

Halo semuanya selamat pagi,

Selamat hari senin mari mulai minggu ini dengan penuh kebahagiaan

Aruna to Anastasya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang