Selamat membaca,
At school
Arun sudah mendapatkan tempat kosong dan menunggu makannya bersama Retno dan mengedarkan pandangannya hanya untuk sekedar melihat saja.
namun,dapat Arun rasakan tatapan intens yang membuatnya merasa tidak nyaman dan menoleh kearah kirinya dapat dia lihat tatapan rindu tersirat kekecewaan? membuatnya bingung kenapa siswi tersebut menatapnya seperti itu.
Disisi lain,Retno yang sedari memperhatikan Arun mengerut bingung karena Arun melamun dan mengikuti arah pandang Arun yang ternyata sedang memperhatikan Liona.
Langsung hal tersebut membuat Retno ketar ketir dan menabok lengan Arun membuat Arun sadar.
"Tasya,tumben banget Liona natap kamu begitu"bisik Retno
"Hah?"bingung Arun
"Biasanya juga dia ngak pernah ngelirik kamu walaupun kamu ngejar dia"jelas Retno
"Dia emang siapa?"tanya Arun
"Namanya Liona devaka prasetyo,si gadis dingin irit bicara"ucap Retno
"Jadi dia yang kamu maksud itu Liona?"tanya Arun memastikan
"Terus,kenapa Tasya takut ketemu dia"gumam Arun
Tiba-tiba kepala Arun terasa sakit dan Arun yang sudah tidak kuat dengan rasa sakitnya memukul kepalanya membuat Retno panik
"Tasya!kamu kenapa"pekik Retno
"Ngak tau nih,kepalaku ngak bisa diajak kerja sama"ucap Arun sembari memukul kepalanya
"Udah heh,jangan dipukul nanti tambah sakit"peringat Retno menarik tangan Arun
Tidak berselang lama Arun pingsan di bahu Retno membuat Retno semakin panik.
"Ya tuhan!Tasya bangun!bangun!"panik Retno menepuk pipi Arun
Pekikan Retno membuat para murid yang sedang berada di kantin berkumpul di dekat meja Arun dan Retno
Tidak terkecuali Liona yang langsung bangun dari tempat duduknya dengan wajah khawatirnya dan langsung mengendong Arun ke uks meninggalkan kantin dengan semua murid menatap keduanya bingung.
"Kebiasaan kamu ngak pernah berubah,kalau sakit jangan berangkat"ucap Liona pada Tasya yang sedang pingsan dalam gendongannya
Tidak butuh waktu lama akhirnya Liona sampai ke uks dan langsung membaringkan tubuh Tasya di atas kasur uks dan Liona duduk di kursi menunggu tasya sadar
Sementara
didalam bawah sadar Arun,Saat ini Arun berada sebuah tempat yang berisi bunga yang indah nan cantik ditengahnya terdapat sebuah tempat duduk namun ada hal yang menarik perhatian arun
Di tempat duduk itu seperti terdapat seseorang kemudian dengan langkah pelan tanpa mengalihkan pandangannya Arun berjalan menuju orang tersebut dan dirinya tepat dibelakang kursi itu
"Aku tau itu kamu"ucap orang itu
"Bagaimana kamu bisa tau?"tanya Arun
"Aku sudah menunggumu sejak tadi"ucap orang itu lalu memutar balik badannya
"Tasya?!"pekik Arun
"Ya tuhan,akhirnya aku bertemu denganmu"ucap Arun
"Duduklah Arun"ucap Tasya
Kemudian Arun melangkahkan kakinya untuk duduk disamping Tasya
"Bagaimana kehidupan keduamu?"tanya Tasya
"Sama saja"jawab arun
"Aku cuman mau ngasih tau,kalau masa depanmu akan berubah tapi syaratnya kamu harus bertahan lebih lama"ucap Tasya
"maksudmu?"bingung Arun
"Viva la Vida,akan ada hadiah kehidupan untukmu dari hal yang kau rasakan"jelas Tasya
Ucap Tasya lalu mendorong Arun dan kemudian Arun kembali ke dunia nyata, setelah Arun membuka mata dapat Arun dapati Liona tidur disamping kasur.
"Liona,sebenarnya pa hubunganmu dengan Tasya?"monolog Arun sembari menatap yang masih tidur seakan tak terganggu
Bersambung...
Hai hai love you buat yang udah setia baca book ku.
dapet pesan dari aruna, katanya makasih banyak gitu💐😍

KAMU SEDANG MEMBACA
Aruna to Anastasya
أدب المراهقينberkisah tentang seorang gadis bernama Aruna Putri Mahardika berusia 17 tahun yang dibenci karena dinyatakan penyebab kematian sang papa oleh keluarganya sendiri "Arun capek pengen nyusul papa aja, maafin aku tapi aku udah ngak kuat sama perbuatan...