Selamat membaca~
Arun atau Tasya terbangun dari tidurnya dan melihat jam ternyata sudah jam 7 malam,
Tasya mengingat saat dirinya bertemu dengan orang tuanya walaupun hanya sebentar tetapi hal itu membuatnya bahagia setidaknya sekarang Tasya mempunyai semangat untuk menjalani hidup kedua ini,
"Terimakasih papa akhirnya kita bertemu"gumam Tasya
Tasya kemudian bangun dari tempat tidur kemudian berlalu menuju kekamar mandi untuk mandi
yakali buat makan :)
10 menit kemudian..
Akhirnya Tasya sudah keluar dari kamar dan sekarang dirinya duduk di meja belajar untuk mengejarkan tugas fisika yang diberikan oleh guru,
jujur saja dirinya tidak begitu mengerti tentang fisika dan lebih memilih belajar matematika saja,
tetapi apa boleh buat dirinya harus tetap menyelesaikan tugas agar mendapatkan nilai.Ketika dirinya sedang fokus belajar tiba-tiba terdengar suara handphone berdering membuat fokusnya buyar dan akhirnya mengambilnya ternyata Retno yang menelfon dirinya,tumben sekali.
"Lah?ni anak tumben banget nelfon pasti ada maunya nih"ucap Tasya tapi tetap menjawab panggilan itu
"Halo"ucap Tasya
"Halo,sya"ucap Retno
"Ada apa ree?"tanya Tasya
"Boleh minta tolong buat ajarin fisik ngak?"ucap Retno
"Eum,boleh aja sih tapi aku ngak terlalu paham fisika"ucap Tasya
"Ngak terlalu paham berarti kamu paham sya"ucap Retno
"Kagak gitu juga ret"ucap Tasya
"Sama aja"ucap Retno kekeh
"Iya deh terserah kamu"ucap Tasya
"Ganti vc buru"lanjut Tasya
"Bentar"ucap Retno
"Udah ambil buku belum?"tanya Tasya
"Udah nih"jawab Retno
"Okee"ucap Tasya
Akhirnya mereka belajar fisika bersama dengan Tasya mengajari Retno soalnya yang tidak Retno paham selebihnya biar Retno yang menyelesaikan.
Bersambung...
hai haii,
aku kembali maaf yaa kalau chapternya pendek,
semoga kalian sukaa
![](https://img.wattpad.com/cover/355128986-288-k10521.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aruna to Anastasya
Ficção Adolescenteberkisah tentang seorang gadis bernama Aruna Putri Mahardika berusia 17 tahun yang dibenci karena dinyatakan penyebab kematian sang papa oleh keluarganya sendiri "Arun capek pengen nyusul papa aja, maafin aku tapi aku udah ngak kuat sama perbuatan...