Selamat membaca~
1 Minggu kemudian..
Terhitung satu Minggu sudah tak terasa Tasya sudah pergi meninggalkan keluarga Bramantyo dan menghilang tanpa jejak bak ditelan bumi.
Varo yang tidak lelah mencari Tasya pun pergi mengerahkan semua temannya yang punya pangkat untuk membantu menemukan sang adik bungsu,
Sedangkan keluarga Bramantyo yang lain hidup selayaknya biasanya tetapi mereka merasakan ada yang menghilang tanpa sadar di hati mereka semenjak kepergian Tasya
Dan tidak bisa dipungkiri juga bahwa salah satu dari mereka khawatir terhadap kabar juga keberadaan Tasya
"Tasya,kamu dimana?apa kamu beneran pergi meninggalkan mama nak?"ucap nyonya Bramantyo dalam hati
Disisi lain,
Seorang Anastasya yang sedang menjadi orang yang dicari pun sekarang berada di kebun menanam bunga kesukaannya sejak kehidupan dahulu yaitu bunga matahari."Cantiknya kamu"ucap Tasya memuji bunga yang sudah dia tanam
"Semoga cepat tumbuh yaa,bunga manis"ucap Tasya lagi
"Kakk anass"teriak lani sambil berlari mendatangi tasya
"Kenapaa lani?"tanya Tasya
"Kak anas,lagi ngapain"tanya lani
"Ini kakak lagi nyiram bunga,cantik kan?"tanya Tasya
"Cantik banget kakk"ucap lani sambil fokus menatap bunga tersebut
"Lani mau coba buat nyiram bunganya"ucap lani
"Boleh sini"ucap Tasya kemudian mengajari lani cara menyiram bunga
Akhirnya lani membantu Tasya menyiram bunga,hal tersebut membuat lani begitu senang karena dirinya baru pertama kali menyiram bunga.
"Wahh,lani senang bisa berkebun"ucap lani riang
"Besok,kalau kamu mau kakak ajak berkebun lagi yaa"ucap Tasya
"Siap kakk anass"ucap lani sambil hormat
"Lucuu sekali kamu dekk"ucap Tasya gemas dan mencubit pipi gembil lani
"Aduh sakit kakk Anas"ucap lani sebagai tanda protes
"Heheh,maaf yaa lani sayang"ucap Tasya kemudian mengelus rambut lani
"Ehh,iyaa ibuk kemana dek?"tanya Tasya jare sedari tadi tak melihat sang ibu
"Ibuk,lagi pergi kepasar kak"ucap lani
"Tumben kamu nggak ikut"ucap Tasya karena biasanya lani akan mengikuti sang ibu ke pasar
"Nggak dibolehkan kakk,nanti katanya takut lani minta mainan"ucap lani sambil menggaruk kepalanya
"Dasar kamu sih dek,kalau ke pasar nggak pernah absen buat ketinggalan beli jajan"ucap Tasya
gemas"Karena mainan bagus-bagus makanya lagi kepengen beli"ucap lani sambil cengengesan
"Iya deh, terserah lani imut"ucap Tasya
"Kakk Anas"ucap lani
"Kenapa lagi dek?"tanya Tasya
"Lani haus hehe"ucap lani
"Yasudah,mari kita masuk dan kakak juga haus karena cuacanya panas banget"ucap Tasya kemudian menggendong lani
Akhirnya mereka berdua masuk kedalam rumah dan mengambil minum juga cemilan untuk di makan bersama sembari menonton tv sembari menunggu sang ibu pulang dari pasar
Kemudian mereka tertidur karena kelelahan setelah berkebun sepanjang hari.
Tok..Tok..Tok...
Sang ibu mengetuk pintu tetapi tidak ada jawaban dan ternyata pintunya tak terkunci
"Kak anas?lani?kalian dimana nak?"teriak sang ibu
"Anak-anak?ibu pulang"ucap sang ibu
Masih tidak ada jawaban kemudian sang ibu memasuki ruang tamu ternyata kedua anaknya sedang tidur pulas di kasur lantai depan tv dengan keadaan tv yang masih menyala
"Pasti mereka kelelahan"ucap sang ibu
Sebenarnya ibunya ingin membangun mereka tetapi dirinya tidak tega ketika melihat kedua anaknya tidur pulas,pada akhirnya sang ibu hanya mengambil bantal dan selimut untuk menyelimuti mereka.
"Mimpi indah anak-anak ibu"ucap sang ibu mengecup kening mereka
Akhirnya setelah menyelimuti kedua anaknya sang ibu membersihkan diri dan menata belanjaannya di kulkas.
Bersambung....
Allo semuanyaa apaa kabar?
Akhirnya saya comeback lagi untuk melanjutkan cerita ini,Maaf kalau jarang update karena saya lagi proses penyembuhan untuk kembali seperti biasanya,
terimakasih buat yang mau baca cerita ini😽
love you banyakkk banyakk buat kalian semuaa💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Aruna to Anastasya
Novela Juvenilberkisah tentang seorang gadis bernama Aruna Putri Mahardika berusia 17 tahun yang dibenci karena dinyatakan penyebab kematian sang papa oleh keluarganya sendiri "Arun capek pengen nyusul papa aja, maafin aku tapi aku udah ngak kuat sama perbuatan...