berkisah tentang seorang gadis bernama Aruna Putri Mahardika berusia 17 tahun yang dibenci karena dinyatakan penyebab kematian sang papa oleh keluarganya sendiri
"Arun capek pengen nyusul papa aja, maafin aku tapi aku udah ngak kuat sama perbuatan...
Tasya bangun lebih awal yaitu pukul 4 pagi agar dirinya dapat belajar untuk ulangan fisika pada hari ini,sungguh menyebalkan karena fisika adalah mapel yang sangat dia benci sedari kehidupannya dulu.
"Huh,kenapa sih harus ketemu fisika terus jujur udah muak"keluh Tasya
Meskipun mengeluh Tasya tetap belajar seperti itulah prinsipnya apapun yang tetap belajar walau beserta keluhan,
"Semangat sya,demi supaya bisa pergi ke korea ketemu Cheos-Sarang kamu harus kuat"ucap Tasya
1 jam kemudian..
"Udah cukup belajarnya,pusing banget ngeliat angka sejam"ucap Tasya lalu menutup bukunya dan menaruh di tas
Kemudian Tasya menuju ke dapur menyiapkan bekal makan dibawa ke sekolah, beruntung karena dirinya tidak bertemu dengan keluarganya.
"Bikin apa yaa?"bingung Tasya
"Eum,nasi goreng aja deh"ucap Tasya
Tasya menyiapkan semua bahan yang dibutuhkan untuk membuat nasi goreng.
Disaat dirinya tengah asik membuat nasi goreng, tiba-tiba ada seorang kakaknya datang ke dapur untuk mengambil air minum dengan wajah khas orang bangun tidur.
"Ngapain?"tanya Shera
"Bikin nasi goreng"ucap Tasya cuek
"Wuih,mau dong"ucap Shera langsung menghampiri Tasya
"Ngak bisa bikin sendiri?"tanya Tasya jengah
"Halah,cuman minta dikit doang"ucap Shera
"Hah,yaudah ambil piring"ucap Tasya
"Okeeh,tunggu yaa"ucap Shera langsung mengambil piring
"Nih, piringnya"ucap Shera
"Okee"jawab Tasya
"Wuihh,thanks yaa dekk"ucap Shera kemudian pergi dari dapur membawa nasi goreng
"Dasar tu kakak satu,udah jahat malah minta punyaku lagi"dumel Tasya
Tasya menaruh nasi gorengnya di kotak bekal dan menyiapkan air minumnya kemudian bergegas mandi karena sudah jam setengah 6.
30 menit kemudian..
Akhirnya Tasya sudah selesai mandi dan memakai juga kemudian menyiapkan bekalnya di tas dan makan sebentar di meja makan belakang.
kenapa meja makan belakang? karena Tasya tidak pernah di beri kesempatan untuk bergabung dalam satu meja makan bersama keluarganya dan dirinya juga sudah terbiasa makan di meja makan belakang bersama pekerja rumahnya.
Tasya makan sambil membaca bukunya kembali untuk agar tetap mengingat apa yang dia pelajari saat ulangan nanti.
"Salah masuk jurusan ini mah"keluh Tasya kesekian lagi
"Paham sih,cuman puyeng banget rumusnya"tambahnya
"Udah ah,nanti tanya yang lain aja"ucap Tasya sudah terlanjur kesal
Kemudian dirinya beranjak dari meja makan untuk mencuci piringnya dan melihat jam dinding ternyata sudah menunjukkan pukul 06.00
"Berangkat aja deh,udah siap juga"ucap Tasya
Akhirnya Tasya berangkat dari rumahnya menggunakan sepeda milik pekerja rumahnya setelah aksi bujuknya agar dapat di pinjami sepeda.
Bersambung...
Sekali lagi terimakasih buat para pembaca yang sudah membaca cerita ini.
Tujuanku awalnya buat cerita ini sebagai hobi and tempat buat mempromosikan artis favoritku. aku gak nyangka ternyata banyak yang suka,love you all💗
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.