Selamat membaca~
At bramatyo house
Sudah lebih dari sebulan tasya menghilang seperti di telan bumi,karena itu Vero merasa sedih sebab sampai sekarang belum menemukan keberadaan adik kecilnya itu.Dirinya merasa bersalah dan menyesal telah melukai hati adik bungsunya,
Vero terduduk di kursi belajarnya sambil memikirkan keadaan tasya
"Tuhan,tolong dimanapun tasya berada lindungi dia"ucap Vero
Setelah kepergian Tasy,Vero mendiamkan semua keluarganya bahkan mamahnya sendiri karena bagi Vero sang mamah penyebab Tasya memilih pergi dari rumah ini
"Kamu pasti ngerasa capek banget yaa,kakak kangen kamu "ucap Vero kemudian menangis
Berbeda dengan para anggota keluarga Bramantyo yang lain, mereka tengah asik menonton tv dan tertawa seakan tidak terjadi apa-apa kecuali satu orang diantara mereka hanya diam saja dan melamunkan sesuatu
"Ahaha,lucu banget koala kok bisa terbang"tawa Vera
"Nggak masuk akal banget"ucap resta ikutan ketawa
Kedua saudaranya yang lain bermain hp dengan khusyuk tanpa memperdulikan apapun
Sedangkan di sisi lain,
Tasya POV
Tidak terasa sudah sebulan lebih aku menghilang dari kehidupan keluargaku sendiri?Eh,bukan keluargaku tapi keluarga Tasya yang dulu
"Apakah mereka tidak ada niatan untuk mencari keberadaanku?"pikirnya tiba-tiba
"Alah,nggak mungkin mereka mencariku karena bagi mereka diriku hanyalah pembawa sial"ucapnya
Sejujurnya aku merindukan pekerja rumahnya yang sangat baik dan menyayangi dirinya dengan tulus.
"Aku kenapa jadi kepikiran kak Vero ya?"bingungnya
"Waktu aku dikurung mamah,kak Vero yang nolongin aku berarti ada kemungkinan kak Vero udah berubah"ucapnya
"Tapi sayang sudah terlambat karena aku terlalu lelah menghadapi mereka"lanjutnya
Namun,tak dapat dipungkiri bahwa dirinya juga merindukan keluarganya meskipun mereka sangat jahat
"Sudahlah,kalau mereka memang mencariku dan tuhan masih menginginkan aku kembali ke pada mereka pasti akan ada jalan"ucap Tasya kemudian berdiri untuk masuk kedalam rumah
Tasya POV end
Di suatu tempat,
"Nak?kamu kenapa beneran pergi"ucapnya dengan sedih"Apakah sudah terlambat bila saya mengharapkanmu kembali"lanjutnya
"Dimana kamu sekarang? apakah kamu baik-baik saja"pikirnya
"Tolong maafkan saya"ucapnya kemudian menangis
"Mas,saya gagal menjadi orang tua bagi putri kita"lanjutnya sambil menangis
"Aku merindukanmu Tasya"ucapnya dengan lirih
Back to Tasya,
Tasya sekarang berada di dalam rumah sekarang dan sedang duduk bersama ibu juga lani yang sedang bermain bersama Boneka kesayangannya"Nak Anas"panggil ibu membuat Tasya menoleh
"Iya,ada apa Bu?"tanya Tasya
"Apa kamu tidak ingin menemui keluargamu?"tanya ibu balik
"Eum,itu Anas nggak tau Bu"ucap Tasya jujur karena dirinya juga Bimbang akan hal ini
"Nak Anas,tolong pikiran baik-baik"ucap ibu menggenggam tangan Tasya
"Nak,bukan itu tidak mengerti perasaanmu tetapi kamu tidak bisa selamanya bersembunyi seperti ini karena tidak akan menyelesaikan masalah malah kamu seakan mencoba lari dari kenyataan masalah yang kamu hadapi"ucap ibu membuat Tasya terdiam
"Benar,aku seperti ini tidak menyelesaikan masalah"pikir Tasya
"Lalu aku harus bagaimana Bu?Tasya cape harus hidup di lingkungan seperti itu bersama orang yang membenci karena mereka menganggap Tasya sebagai penyebab kehilangan papa"ucap Tasya berkaca-kaca
"Nak,kamu tidak sendirian kamu masih mempunyai kami disini"ucap ibu
"Tasya sangat menyayangi kalian"ucap Tasya kemudian memeluk ibu
"Kamu harus memikirkan perkataan ibu yang tadi supaya kamu dapat menemukan jalan keluar masalahmu gunakan hati kamu untuk mengambil keputusan jangan egomu"ucap ibu sembari mengelus punggung Tasya
"Iya ibu"ucap Tasya semakin mengeratkan pelukannya
Tanpa disadari Tasya asli datang dan berkata tepat di telinga kanan Arun,
"Kamu harus memilih dengan hati-hati Arun"ucap Tasya asli
"Ada orang yang menyesal dan merindukanmu"ucap Tasya lagi
Tasya mencium pucuk kepala Arun dan mengelus dengan lembut.
Bersambung...
Haloo semuanyaaa,
Apa kabarr?!
Maaf yaa!
Aku baru upload soalnya bingung alurnya hehe sama sibuk banget akhir-akhir iniLove you buat yang baca cerita ini💌

KAMU SEDANG MEMBACA
Aruna to Anastasya
Dla nastolatkówberkisah tentang seorang gadis bernama Aruna Putri Mahardika berusia 17 tahun yang dibenci karena dinyatakan penyebab kematian sang papa oleh keluarganya sendiri "Arun capek pengen nyusul papa aja, maafin aku tapi aku udah ngak kuat sama perbuatan...