Selamat membaca~
Di kantin sekolah,
Tasya saat ini sedang duduk bersama Liona dan Retno di paling ujung,
"Kepalaku puyeng ngerjain fisika"keluh Retno
"Halah,dasar salah siapa bukannya belajar malah main game"ucap Tasya
"Tuh dengerin"ucap Liona ikut mengompori
"Bisa diem gak"ucap Retno jengah
"Enggak"ucap Liona mengejek
"Sekali lagi kamu ngomong begitu,tak tempeleng palamu"ucap Retno marah
"Emang berani?"ucap Liona semakin gencar mengejek
"Awas yaa naa"ucap Retno tak terima kemudian berdiri tetapi ditahan oleh Tasya
"Kalian tu ngak bisa banget kalau ngak ribut"ucap Tasya sambil memegang tangan Retno
"Duduk ree,banyak orang malu"ucap Tasya memperingatkan
"Tapi syaa"ucap Retno
"Ngak ada tapi,cepet duduk lagi"ucap Tasya mutlak
"Kasian dimarahin yaa"ucap Liona mengejek
"Diem ngakk"ucap Retno sebal
"Enggak bisa wlee"ucap Liona sambil menjulurkan lidah kemudian bersembunyi di belakang Tasya
"Awas nanti pas pulang,tangan kosong atau pake pisau kak?"ucap Retno
"Tangan kosong kala berani"ucap Liona
"Ayokk"ucap Retno
"Cukup,aku juga lagi puyeng karena fisik tadi euy"ucap Tasya jengah
"Dia yang mulia syaa"ucap Liona
"Lah?apaan kamu kali yang mulai"ucap Retno tak terima
"Bohong syaa"ucap Liona membela diri
"Kamu itu dongo atau gimana sih?"ucap Retno
"Aku tu cakep"ucap Liona percaya diri
"Lah?ditanya apa jawab apa"ucap Retno
"Kan aku gak salah yaa"ucap Liona
"Terserah kalian"ucap Tasya lalu memakan makanannya
"Buruan makan"tambah Tasya
"Iya deh"ucap Retno
"Iyaa"ucap Liona
Akhirnya mereka makan dengan tenang walau masih terdengar berdebatan antara Retno dan Liona karena sungguh mereka jika bersama tak pernah bisa diam saja,
kalau begini rasanya seperti Tasya menjadi ibu mereka yang selalu menengahi anaknya berdebat."Kalau gini kalian berdua kayak anak aku deh"ucap Tasya tiba-tiba
"Maksudnya?"bingung Retno
"Maksud?"ucap Liona
"Karena aku selalu menengahi kalian ribut kayak ibu menengahi anak-anaknya ribut"ucap Tasya
"Iya deh,mami Tasya"ucap Retno
"Heem,kamu vibesnya mamah banget"ucap Liona
Mereka kemudian melanjutkan acara makan mereka dan berbincang santai sampai bel masuk berbunyi.
Bersambung...
Haii semuanyaa, karena libur dan aku senggang sebisa mungkin aku update setiap hari.
Makasih banyak buat yang masih baca cerita ini,love you all
KAMU SEDANG MEMBACA
Aruna to Anastasya
Genç Kurguberkisah tentang seorang gadis bernama Aruna Putri Mahardika berusia 17 tahun yang dibenci karena dinyatakan penyebab kematian sang papa oleh keluarganya sendiri "Arun capek pengen nyusul papa aja, maafin aku tapi aku udah ngak kuat sama perbuatan...