bab 20

297 22 1
                                    

Selamat membaca~

At hospital,

Vero yang sudah menyelesaikan kelas hari ini datang ke rumah sakit untuk menemui sang adik bungsu yang memenuhi pikirannya hari ini,

Dirinya membuka pintu ruangan tasya berharap dapat melihat sang adik tetapi kenyataannya saat dirinya membuka pintu dikejutkan dengan Tasya yang tidak ada diruangannya membuat Vero kalut dan takut,

Lalu mengecek di sekeliling ruangan itu sembari memanggil Tasya,

"Tasya"teriak Vero

"Tasya,kamu dimanaa?"ucap Vero lagi

"Tolong keluarlah,aku tidak akan memarahimu"ucap Vero

"Tasya,tolong jawab"ucap Vero khawatir

Namun, tidak ada jawaban dari panggilannya membuat Vero takut jika adiknya dibawa pergi lagi oleh sang mama sampai Vero menemukan sebuah surat di atas alat tulis yang di tinggalkan tadi,

Vero yang penasaran pun mengambil surat tersebut dan membacanya,
kemudian dirinya sedih, khawatir karena takut sang adik betul-betul pergi meninggalkannya.

"Dek,tolong kasih kaka kesempatan mengubah semuanya"ucap Vero sembari menangis setelah membaca surat tersebut

"Kamu pergi kemana? sekarang udah malem"ucap Vero termenung menatap langit di jendela

"Apa aku minta tolong temenku aja yaa?"gumam vero

Kemudian setelah itu Vero menelpon temannya yang kebetulan mempunyai kerabat seorang polisi,

"Halo Des"ucap Vero

"Iya,kenapa ro?"jawab Desya

"Boleh minta tolong?"ucap Vero

"Tentu,kayak sama siapa aja"ucap Desya

"Tolong bantu cari adekku"ucap Vero sesegukan

"Adek? maksudnya kembarmu?"ucap Desya memastikan

"Bukan,tapi Tasya"ucap Vero membuat Desya tertegun

"Sejak kapan kamu peduli sama dia ro?"ucap Desya tak percaya

"Sejak aku sadar"ucap Vero

"Untung deh,kalau kamu udah sadar"ucap Desya

"Aku selalu kasian kalau ngeliat Tasya"ucap Desya lagi

"Iyaa,tolong bantu yaa"ucap Vero

"Imbalannya apa dulu?"tanya Desya bercanda

"Apapun yang kamu mau,kalau aku bisa kasih"ucap Vero yakin

"Apapun yaa?"ucap Desya sembari tersenyum smirk

"Iyaa"ucap Vero agak takut dengan senyuman Desya

"Kirim fotonya ro"ucap Desya

"Tunggu bentar"ucap Vero

"Oke,kutunggu"ucap Desya

"Udah dulu yaa"ucap Vero

"Iyaa roo"ucap Desya tersenyum

Akhirnya setelah itu Vero mengirim foto Tasya,
lalu kemudian dirinya berjalan keluar untuk bertanya kepada pekerja rumah sakit

Berharap ada yang melihat sang adik.

Tak lupa juga dia mengabari bibi Yanti dan sang sopir,
Karena mereka sudah menjadi orang bagi Tasya.

Bersambung...

Terimakasih sudah membaca cerita inii guyss

Aruna to Anastasya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang