Selamat membaca,
Keesokan harinya,
Hari ini hidup Arun yang baru benar' dimulai,
saat ini Arun sedang bersiap untuk pergi kesekolahMeskipun dokter berkata untuk beristirahat beberapa hari sebelum masuk sekolah tetapi Arun lebih memilih untuk sekolah daripada harus berdiam diri di ruma memuakkan ini.
Setelah siap akhirnya Arun turun untuk menemui bi Yanti untuk meminta membuat bekal,
Ketika akan menuju ke dapur dirinya melewati ruang makan dan para wanita brengsek itu terutama si nyonya main tangan,sedang makan tetapi melihat kedatangannya mereka seakan menatap tak suka kecuali Vero"Heol,mereka kira aku akan mencari perhatian mereka begitu?"pikir arun
Arun melewati ruang makan begitu saja tanpa memedulikan tatapan mereka membuat mereka mengeram marah
"Tasya,dimana sopan santunmu?"tanya mama Tasya marah membuat langkah Arun terhenti
"Sopan santun apa yang anda maksud nyonya?"tanya Arun dingin
"Kenapa kamu tidak menyapa keluargamu"ucap mama Tasya marah
"Keluarga?"kata yang membuat Arun tertawa sumbang sehingga mendapatkan tatapan bingung dari mereka
"Sejak anda menganggap saya sebagai bagian dari keluarga ini?"ucap Arun
"Keluarga mana yang membenci anggota keluarganya? Lalu mengabaikannya dan bahkan menyuruh dirinya pergi jauh bahkan kalian memperlakukanku layaknya orang asing"ucap Arun membuat mereka tertegun
"Jadi mulai sekarang aku bukan keluarga kalian, cukup kita jalani hidup seperti biasa jangan perdulikan aku "ucap arun lalu melanjutkan jalannya menuju kedapur
"Bi Yanti!"panggil Arun riang lalu mendekat bi Yanti dan memeluknya
"Bi,kalau mulai sekarang aku panggil bibi bunda boleh ngak?"tanya Arun
"Tentu boleh dong"ucap bi Yanti lalu mengecup pipi Arun
"Eh,iya bunda Tasya minta tolong bikinin bekal dong"ucap Arun
"Tunggu bentar ya,nak"ucap Yanti lalu menyiapkan bekal
"Ini non,sudah siap"ucap bi Yanti menyerahkan bekal
"Makasih banyak,bun"ucap Arun girang
Tanpa mereka sadari interaksi keduanya mengundang rasa iri bagi para wanita di meja makan terutama Vero sungguh dia ingin deket dengan adiknya seperti dia harus mencoba mendekatinya mulai sekarang.
Akhirnya mereka semuanya selesai makan dan satu persatu pergi meninggalkan rumah tak terkecuali Arun
Dirinya diantar kesekolahan menggunakan motor?kenapa motor jangan ditanya karena Arun sendiri yang meminta kepada sopirnya katanya biar lebih cepat dan Arun lebih suka naik motor
Beberapa menit kemudian Arun sambil didepan gerbang sekolahan dan turun dari motor
"Makasih ya pak,nanti jangan lupa jemputnya naik motor"ucap Arun
"Siap non"ucap pak gandi
Kemudian Arun melangkah kakinya menuju kedalam lingkungan sekolah yang cukup elite karena sekolah ini merupakan salah satu sekolah terbaik
Bersambung...
Halo sobat sekalian, terimakasih buat yang baca cerita ini
jangan lupa ikutin terus cerita ini

KAMU SEDANG MEMBACA
Aruna to Anastasya
Teen Fictionberkisah tentang seorang gadis bernama Aruna Putri Mahardika berusia 17 tahun yang dibenci karena dinyatakan penyebab kematian sang papa oleh keluarganya sendiri "Arun capek pengen nyusul papa aja, maafin aku tapi aku udah ngak kuat sama perbuatan...