Pagi menjelang siang, sebagian anak-anak kelas 10 sedang ada mata pelajaran bersama mingguan, yak betul sekali, olahraga. Bibit gebetan-gebetan antar kelas biasanya akan muncul pada momen-momen pelajaran campuran seperti ini.
Amanda sedang berselonjor di selasar kelas yang bersebelahan dengan lapangan, mereka baru saja selesai tes stamina, dan saat ini guru olahraga membagi mereka menjadi beberapa tim untuk bermain volley. Amanda memperhatikan Adel yang sedang melakukan Service dengan kekuatan plus ultra.
"ini bocah makannya apa dah, tenaganya kek kuda, loncatnya tinggi banget lagi" gumam Amanda. Dia juga heran dengan Ashel yang sangat lentur, mungkin itu juga yang membuat dia percaya diri membentuk crew dance-nya sendiri.
Tiba-tiba ada Bola Volley melesat ke arah Amanda, dia tidak sadar terlalu terlambat untuk bergerak menghindar.
"Amanda Awassss!!" Adel berteriak.
BHUGG!!
"Aduh, perih banget bro, mainnya hati-hati woy!!!" ucap suara laki-laki yang asing di telinga Amanda.
"Elu ngga papa?" tanya laki-laki itu lagi.
Amanda yang tadi refleks memejamkan matanya, menengok ke atas pada asal suara tersebut. Terlihat wajah lembut siswa laki-laki itu, senyumnya sedikit menenangkan.
Amanda refleks mengeleng. lalu berteriak
"Adel, mainnya hati-hati kalau enggak, gue piting sampe ga bisa nafas!" yang diteriaki hanya memasang pose dua tangan bertemu di dada, sebagai permintaan maaf.Laki-laki yang menolong Amanda tertawa melihat tingkah gadis di depannya. "Puji tuhan kalau elu ga papa, elu dari kelas berapa?" tanya laki-laki itu kepada Amanda.
"Gue Amanda dari kelas X-1, makasih ya-" belum selesai kalimat perkenalannya, mata Amanda terkaget, melihat tangan bagian tulang hasta (apalah itu) laki-laki itu memerah, sepertinya perih sekali, hasil menahan bola volley tadi sepertinya.
"Tangan lu lecet, pasti karena nahan bola ya? Sini ikut gue ke UKS" Amanda reflek menarik tangan siswa laki-laki itu.
Yang ditarik hanya bisa terperangah, "tangan gue yang perih tapi kok jantung gue yang deg-degan".Azizi yang sedang menegak minumannya dari sisi lapangan yang lain menatap interaksi kedua orang tersebut dengan tidak suka.
---
Petugas piket di UKS, langsung memberi pertolongan pertama pada Siswa yang dibawa oleh Amanda, sedang Amanda sedang ke kantin untuk memesan teh hangat. Betul, obat segala penyakit di Indonesia adalah teh hangat.
"Nih diminum dulu bro, elu nanyain orang gapapa, sendirinya lecet-lecet gini" ujar Amanda yang sudah kembali dengan membawa cup plastik berisi teh hangat.
Siswa laki-laki itu hanya tersenyum, lalu meminumnya perlahan.
"Lah, kakaknya kemana?" tanya Amanda heran, melihat sosok di depannya hanya sendirian.
"Tadi katanya izin kebelakang sebentar, ini gue juga udah selesai kok di obatinnya" jelas laki-laki itu.
"Oiya Amanda, elu kelas X-1 tadi ya? sekelas sama kembaran gue dong" ujar Laki-laki itu.
Amanda menaikan alisnya heran, sepertinya dia tidak terlalu sadar bahwa ada anak kelasnya yang memiliki kembaran.
"Kenalin, gue Indra Putra Seruni dari kelas X-2" laki-laki itu memperkenalkan dirinya dengan mengulurkan tangan, yang dibalas canggung oleh Amanda.
"Seruni? kayak nama cewek" komentar Amanda polos.
"Hahaha, elu to the point banget ya, itu nama nenek dari ayah, seruni keren tau bunga yang melambangkan kesetiaan" jelas Indra, nama siswa laki-laki tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Years (TAMAT)
FanfictionSebuah kisah bersambung slice-of-life semi komedi klasik dengan latar tokoh-tokoh member jekesripatlapan. - Adel, Ashel dan Amanda adalah tiga bersahabat yang sudah bersahabat sejak mereka bersahabat.