Sebelas : Təlim

394 34 0
                                    

Malam itu di Rumah Adel, Azizi ternyata dia betul-betul datang ke rumah Adel untuk belajar piano dengan Oniel. Tapi dia hanya punya waktu 2 hari sampai jadwal latihan berikutnya, rasa-rasanya mustahil untuk bisa langsung bisa dalam 2 hari.

Walaupun sebelumnya Azizi tidak pernah belajar piano, dia belajar dengan tekun dan penuh semangat. Malam hari itu, ia duduk di depan piano dengan penuh semangat, jari-jarinya menyentuh tuts-tuts yang indah. Azizi tahu bahwa perjalanan belajar ini akan menjadi tantangan, tetapi tekadnya untuk mencapai tujuannya begitu kuat sehingga ia tidak pernah menyerah.

"Bagus, asal lo fokus latihan selama 300 hari lagi, lu udah bisa sejago gue" ucap Oniel dengan sarkas. Dia sudah ingin menyerah mengajarkan Azizi yang buta nada.

"Please, sekali lagi bang, ayolah, kayak elu ga pernah jatuh cinta ajaaaa" Azizi berkata memelas.

Tiba-tiba pintu Ruang Karaoke terbuka, Azizi tersentak menyadari siapa yang datang bersama dengan Adel membawakan minuman dan jajanan.

"Jatuh cinta sih boleh Zi, tapi jangan bikin elu jadi orang lain" ucap Amanda sembari meletakkan minuman dan jajanannya. Adel tersenyum geli, sedangkan Azizi yang disindir wajahnya merah karena malu.

"Bukan gitu Manda, cuma gue mau keluar dari Zona nyaman gue aja, yakan del?" Azizi meminta validasi dari Adel.

Sedangkan Adel hanya menggendikan bahu, tak ingin ikut campur.

"Yaudah, ini Amanda gue suruh hadir biar bisa latihan vokal juga disini, kalian berdua coba latihan bareng dulu dah, gue mau ada urusan bentar" ucap Oniel "Manda, titip ya, jangan keras-keras ngajarinnya, anaknya rada-rada soalnya" Oniel berkata dengan nada serius namun dengan mimik lucu.

"Ih bang Oniel, apaan siiii" Azizi merengut. Oniel hanya terbahak sambil berjalan keluar.

Adel lalu menyalakan alat karaoke dan TV yang ada di tengah ruangan tersebut.

"Nih, kalian tinggal pilih mau latihan make lagu apa, Azizi bisa ngiringin sambil belajar nada dari lagu instrumentalnya, kalian emang perform berapa lagu?" tanya Adel, sembari  membuka youtube. Yah daripada bayar lisensi mahal-mahal untuk lagu karaoke, lebih baik pakai youtube dan speaker karoake dengan mic bluetooth. Keluarga Adel memang Kaya Raya tapi mereka tahu cara memanfaatkan dana dengan baik.

"Sam Smith yang Too Good at Goodbye dan Echo Smith Cool Kids Del" jelas Amanda, mereka memang hanya membawakan dua lagu.

"Yaudah ini tinggal cari sendiri dah, kayak yutuban, tapi emang harus dicari perhuruf, yang sabar-sabar aja" jelas Adel, dia lalu duduk di salah satu kursi yang ada di ruangan itu dan mulai melahap pisang goreng yang tadi dibawa untuk jajan.

---

I wish that I could be like the cool kids
'Cause all the cool kids, they seem to fit in
I wish that I could be like the cool kids
Like the cool kids

Suara Amanda mengalun dengan enerjik namun sangat enak di dengar. Sedangkan Azizi yang lebih banyak terkagum-kagum dengan Amanda merasa termotivasi dan ingin memberikan yang terbaik agar penampilan Amanda juga maksimal. Masa vokalnya bagus tapi band pengiringnya jelek? begitu pikir Azizi sederhana.

"Zi, haus" Amanda berkata sambil menunjuk botol  yang ada di depan Azizi. Azizi sedikit kaget, itukan botol bekas minumnya, namun sepertinya Amanda tidak sadar. Dengan muka memerah Azizi menyerahkan botol tersebut. 

Amanda menerima botolnya dengan terimakasih dan langsung meminum isinya sampai sisa sedikit. Adel yang menyadari gerak-gerik Azizi, berniat untuk mengerjainya.

"Mand, itu kayaknya botol bekas Azizi dah" ucap Adel dengan nada menggoda.

Amanda hanya nyengir, dari dulu dia terbiasa berbagi minuman dengan teman-teman sekolahnya, tidak ada yang spesial. Sedangkan Azizi wajahnya makin tak beraturan, raut wajah Azizi membuat Adel makin bersemangat menggoda mereka.

Two Years (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang