Dua Puluh Enam : 悪夢

257 28 0
                                    

"BANGSAT!!! APA YANG KAMU LAKUIN KE FLORA!!!" teriak seorang gadis setelah membuka kamar sepupunya. Dia melihat Flora yang sedang menangis dengan sedikit memar di wajah dan tangannya, dan terlihat laki-laki yang pernah dikenalkan kepadanya sebagai pacar pertama Flora sedang menindih tubuh gadis kecil itu, keduanya setengah telanjang.

Diselimuti rasa takut dan terkejut karena ketahuan, laki-laki itu pun segera bangkit, membenarkan celananya dan berusaha kabur.

"Anjing, mati kamu besok!" ucap Freya sebelum laki-laki itu mendorongnya dan kabur dari rumah Flora.

Flora yang masih ada di kasurnya perlahan beringsut, lalu memeluk kakinya sendiri dalam posisi duduk, tubuhnya bergetar, matanya tak berhenti menangis. Mimpi buruk yang sama sekali tidak pernah dia rasakan, saat diawal-awal baru mengenal cinta, siapa sangka laki-laki yang begitu ia cintai dan percayai malah menodai-nya seperti itu.

Freya menangis melihat kondisi sepupu sekaligus sahabatnya, dia menghamburkan diri dan memeluk Flora erat.
"Anak baik, it's okay, ada aku disini, kamu aman sekarang" Freya menenangkan Flora sembari mengelus halus rambutnya.

"Aku udah kotor fre, aku udah ngga perawan fre" Flora berteriak dalam isak. Tangisnya  ditumpahkan semuanya kepada Freya.

Freya mencium dahi Flora, sembari terus memeluknya erat.
"Hush, ga boleh mikir gitu, nilai kamu ngga dihitung dari perawan atau engganya kamu Flora, sini-sini, ngga usah mikir apa-apa" Freya mempererat pelukannya.

---

"HAHHHHHHH!" Flora refleks terbangun. Mimpi terburuknya sepanjang hidupnya tiba-tiba hadir lagi. Sayangnya mimpi buruk itu hadir karena kejadian nyata yang ia alami.

"Kamu kenapa Mplor?" tanya Amanda yang berlari dari api unggun ketika tiba-tiba mendengar suara teriakan dari dalam tenda.

Flora berkeringat padahal udara bumi perkemahan jam 12 malam terasa dingin menusuk.

"Minum Plor, kamu mimpi buruk ya?" lanjut Amanda karena melihat Flora yang hanya terdiam, dia menyodorkan botol minumnya. Flora lalu mengambil itu dan meminum beberapa tegukan.

"Makasih Manda, kamu belum tidur?" akhirnya Flora berhasil menenangkan dirinya. Berusahal mengalihkan pembicaraan.

"Belum, aku Adel, Fion dan Kak Shine lagi ngobrol-ngobrol di api unggun, nikmatin moment. Kamu benar gapapa?" tanya Amanda lagi.

Flora mengangguk sebagai jawaban, sebenarnya hatinya masih bergetar, bayang-bayang kejadian itu masih terpatri jelas di otaknya. 
"Mand, boleh minta tolong?" tanya Flora lirih.

"Boleh Flo, kenapa?" Amanda bertanya khawatir.

"Karena di tempat asing, aku mimpi buruk dan jadi ngga tenang, boleh ngga-" Flora tiba-tiba tertunduk malu, biasanya dia tidak sungkan untuk meminta hal ini pada Freya sebagai sepupunya, tapi entah kenapa rasanya malu meminta ini pada orang lain.

"Kenapa Flo, bilang aja" Amanda menyentuh bahu Flora dengan Lembut. 

"Boleh ngga, aku tidur sambil meluk kamu?" ucap Flora lirih. Sungguh dia malu meminta hal ini, namun getar di hatinya dan ingatan buruknya itu, benar-benar membuat dia membutuhkan ketenangan dari sebuah pelukan. Sebagaimana ketenangan pertama yang ia rasakan di hari itu, adalah pelukan dari Freya.

Amanda mengulum senyum, tidak menyangka Flora akan meminta hal itu. Sejak mereka makin dekat, memang Flora tidak lagi sekaku dan sedingin dulu, namun meminta di peluk sampai tertidur jelas hal yang langka.

"Yaudah sini Mplor" ucap Amanda, namun sebelumnya dia sedikit berteriak kepada Fion, Adel dan Shine bahwa dia akan tidur duluan.

Amanda pun mengambil posisi tidur sedikit miring, satu tangannya dia biarkan jadi bantal bagi leher Flora. Selepas itu Flora memeluk Amanda dan membenamkan wajah mungilnya di dada Amanda. Amanda lalu mengalungkan satu tangannya pada bahu flora dan mulai mengelusnya halus. 

Two Years (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang