Malam itu selepas rusuh-rusuh di Cafe Amanda, Adel memutuskan menginap di rumah Amanda, kebetulan hari senin mereka libur. Adel sedang berbaring di kasur Amanda sembari memutar youtube Odd1outs. Amanda sendiri sedang berada didapur menyiapkan makan malam untuk dirinya dan tamunya, hanya mie instan dan telur saja, namun yang membuatnya spesial tentu karena Amanda membuatnya dengan cinta dan racikan rahasia cafenya "Mie Banglades Ala Cafe Gingham Check".
Adel yang mulai bosan menonton pun berjalan ke dapur dengan melewati satu ruangan yang selalu dikunci, ya betul, kamar orangtua Amanda. Dia lalu melihat sosok Amanda yang hanya menggunakan kaos oversize dan celana pendek selutut, sedang memungguinya karena fokus meracik-racik mie instan.
Dengan mengendap-endap Adel perlahan mengalungkan tangannya ke pinggang Amanda, lalu menyandarkan dagunya di Bahunya.
"Masak Apa sayang? Wangi Banget?" bisik Adel halus kepada Amanda.
Amanda yang awalnya kaget lalu mulai ikut dengan permainan konyol Adel.
"Masak Mie instan doang kok, gapapa kan sayang?" tanya Amanda dengan suara dilembut-lembutkan.
"Apa aja buatan kamu pasti aku makan kok sayang" ucap Adel sembari tersenyum nakal.
"Iya, abis kamu makan buatan aku, kamu aku makan ya" Ucap Amanda tak kalah brutal.
"Anjingggg serem Amandaaaaaa" Adel reflek mencubit pinggang Amanda.
Amanda menjerit sedikit lalu tertawa "Hahahaha sakit del, lagian ada-ada aja sih lu!"
Adel cemberut namun lanjut memeluk pinggang Amanda dia merasakan kenyamanan dari sana.
"Mand, lu pernah jatuh cinta?" tanya Adel tiba-tiba.
Amanda yang sedang mengaduk-aduk telur pun hendak menjawab.
"Selain ke gue, Ashel, Freya atau Flora Mandut" potong Adel seakan tau apa jawaban Amanda.
Amanda berfikir keras, rasa-rasanya sejak dia ditinggal ayah dan ibunya, dia tidak pernah berfikir tentang jatuh cinta. "Apakah dirinya layak? buktinya ayah ibunya saja pergi meninggalkannya sendirian". Entah kenapa diantara pikiran Amanda terkait hal itu muncul wajah menyebalkan Azizi.
"Ngga pernah kayaknya Del, entahlah" Amanda menunduk.
"Aji?" tanya Adel.
"Hmmm, belum Del" jawabnya lagi.
"Gue juga jarang banget ngerasa jatuh cinta Mand, gatau kenapa" ucap Adel, sebenarnya dia tahu kenapa
"Dulu gue juga pernah ditembak, meski cuma sekali. Gue fine-fine aja sama anaknya, tapi entah kenapa gue lebih milih nolak" lanjut Adel sambil melepas pelukan, karena dia melihat Amanda akan menungkan Mie tersebut ke mangkok."Tapi, entah kenapa ada satu sosok yang terus tengiang-ngiang mulu dipikiran gue, hilang timbul gitu, tapi ternyata dia ada terus" Adel lanjut berkata sembari membantu Amanda membawa Mangkok dan Teko minum.
Mereka duduk di ruang tengah, Amanda masih setia mendengarkan cerita Adel.
"Dan kayaknya elu udah tau deh orang itu siapa Mand" ucap Adel.
"Pak Diponegoro guru bahasa Indonesia?" tanya Amanda dengan nada bercanda.
"Iya" balas Adel dengan nada serius.
"Seriusan njir?" tanya Amanda lagi.
"Ya enggalah setan. Maksud gue kak Shine" jelas Adel sambil menyentil tenggorokan Amanda.
"Hahah, lagian, gue kira elu seleranya bapak anak 2" jawab Amanda sembari mulai makan "sambil dimakan Dul" ucap Amanda.
Adel pun mengehentikan pembicaraan perihal perasaanya dan mulai makan Mie Bangladesh buatan Amanda yang terlihat lezat menggoda.
![](https://img.wattpad.com/cover/354806607-288-k253585.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Years (TAMAT)
FanficSebuah kisah bersambung slice-of-life semi komedi klasik dengan latar tokoh-tokoh member jekesripatlapan. - Adel, Ashel dan Amanda adalah tiga bersahabat yang sudah bersahabat sejak mereka bersahabat.