"Belom pada tidur?" Suara Azizi sedikit serak, saat itu sudah hampir jam satu pagi, namun dia kaget saat melihat di api unggun masih ada sosok ketiga makhluk yang masih asik bercengkrama. Setelah dia dekati ternyata mereka adalah Adel, Fion dan Shine yang sedang menyesap susu hangat.
"Belom zi, sini gabung, susunya masih banyak tuh di termos, ambil gelas sana" ucap Shine.
"Iya sini Ji, Fion baru mau cerita horror nih, makin rame kan makin seru" sebenarnya Adel berkata seperti itu karena dia takut, menurutnya mengajak Azizi yang cukup paham Agama untuk menemani mereka bercerita bisa jadi back up yang aman. Setidaknya kalau dia kesurupan, bisa dingajiin Azizi.
Azizi mengangguk, dia ke dapur untuk mengambil gelas plastik dan menuangkan susu hangat buatan Shine ke gelasnya.
"Yaudah nih aku lanjutin ya ceritanya" ucap Fion dengan nada dramatis.
"Jadi kejadian ini pas aku masih kelas 1 SMP, waktu itu pas baru pulang ke rumah sore-sore, rumah aku lagi sepi kan. Aku ucap salam, ortuku ternyata ga ada di rumah, akhirnya aku langsung naik ke kamarku di atas. Sampai di atas, aku mandi, terus rencananya mau ke bawah buat makan, tapi tiba-tiba aku mendengar suara dari bawah tangga" Fion menatap lekat teman-temannya.
"Fion, ayok makan dulu, makanan udah siap" Fion menirukan suara yang memanggilnya di sore itu.
"Aku otomatis turun, karena suaranya persis mirip suara mamah aku, pas aku turun, aku liat suasana lantai bawah masih gelap. Lalu, aku panggil-panggil mamah aku, tapi ngga ada jawaban, sampai akhirnya aku ke ruang makan yang terkoneksi sama dapur, di meja makan aku ngeliat ada bayangan orang lagi nyendokin nasi dari rice cooker ke piring. Aku pikir itu mamah aku, tapi karena suasananya gelap, aku tanya lah" Fion mengambil nafas sejenak.
"Mah, kok lampunya ngga dinyalain?, Aku nanya gitu sambil nyalain saklar, pas lampunya nyala, bayangan gelap itu ilang gitu aja, lenyap" ucap Fion.
"Abis itu aku diem, masih berusaha buat mencerna apa yang terjadi, pelan-pelan aku hampiri rice cooker tempat sosok itu berdiri, ternyata ga ada apa-apa. Aku tarik nafas lagi, rasa laper aku ngalahin rasa takut aku. Aku akhirnya pelan-pelan buka rice cookernya, pas aku tengok" Fion tercekat "Ada kepala orang".
"AAAAAAAAAAA" Adel berteriak dan refleks menggaplok bahu Azizi.
"Cewek lain kalo takut meluk, ini mah gaplok, dasarnya barbar" keluh Azizi. Tenaga Adel memang mengerikan.
"Itu serius kejadian Fion? Abis itu gimana?" Shine penasaran.
"Aku juga gatau sih kak, antara halusinasi atau mimpi, soalnya aku langsung ga inget apa-apa, bangun-bangun udah di Sofa. Kata Mamahku, aku ketiduran pas lagi makan" ucap Fion.
"Kalau dipikir logis dari sudut pandang psikologi, kemungkinan either mimpi atau kamu skizo" ucap Shine terkekeh.
"Huuuu, Kak Shine jahat" ucap Fion sembari memukul halus lengan seniornya.
"Tapi kalau ngomongin horror, aku waktu mondok juga pernah kejadian tau" ucap Azizi tiba-tiba dan memulai ceritanya.
---
Waktu itu malam minggu, pondok pesantren Azizi memiliki agenda pekanan tiap malam minggu adalah Muhadhoroh (Pidato biasanya berbahasa inggris atau arab) yang dibagi menjadi tiap kelas, kebetulan saat itu senior-senior kelas 12 SMA lah yang menjadi petugasnya. Iya, pesantren Azizi dari kelas 7 SMP sampai 12 SMA di gabung.
Azizi saat itu sudah kelas 9, dia duduk bersama beberapa kawannya untuk menyaksikan Muhadhoroh di aula Asrama. Agar lebih menarik biasanya selain pidato, akan ada juga pentas seni alakadarnya, sekadar bernyanti nasyid, puisi-puisi tidak jelas, drama-drama tidak niat dan sejenisnya, intinya selingan diantara pidato-pidato yang membosankan.
Saat itu, mereka sudah pada acara terakhir yaitu drama horror. Inti dramanya memang bagus, menceritakan bagaimana seorang yang taat iman kepada Tuhan, maka akan terjaga dari gangguan-gangguan semacam itu. Saat itu salahsatu seniornya sedang memperagakan shalat malam, lalu tiba-tiba ada seniornya lain berdandan ala pocong lalu ikut shalat di belakang. Suasanya memang sengaja dibuat segelap mungkin, lalu bertambah lagi senior lain pura-pura menjadi pocong, lalu bertambah lagi, bertambah lagi dan bertambah lagi, sampai seperti satu shaf (barisan dalam shalat). Seperti seniornya sedang menjadi imam bagi para pocong dibelakangnya.
Pentas Drama pun selesai ketika Seniornya yang memperagakan sedang shalat, sudah selesai shalatnya. Lampu dinyalakan. Namun yang membuat Azizi heran, ketika lampu dinyalakan, selama ini hanya ada satu pocong yang menjadi makmum shalat. Saking herannya, Azizi pun menghampiri backstage para seniornya dan bertanya, siapa saja yang berperan menjadi pocong. Para seniornya heran, karena memang hanya ada satu teman mereka saja yang bertugas jadi pocong. Azizi langsung berkeringat dingin dan membaca doa-doa yang dia hafal untuk menenangkan hatinya. Setelah itu, kejadiannya Azizi simpan rapat-rapat sebagai salahsatu momen tidak terlupakan selama dia di pesantren.
---
"Gile, padahal di pesantren loh" seru Fion tercekat mendengar cerita Azizi.
"Malah setau gue, di sekolah-sekolah asrama gitu, kisah kayak gituan banyak ya ji?" tanya Adel.
"Iyaa, ada aja ceritanya, dari senior-senior gue juga banyak cerita-cerita horror, dari hantu bola basket sampai hantu di jemuran" ucap Azizi mengiyakan.
Shine hanya tersenyum dan memandang interaksi ketiga juniornya.
"Kak Shine kok ngeliatinnya gitu, kakak gapapa?" tanya Adel menjadi takut.
Shine hanya terdiam, matanya berubah menjadi kosong tapi mulutnya masih tersenyum.
"Ji, kayaknya kak Shine kemasukan deh" ucap Fion berbisik.
"Kak Shineee, ih ngga lucuu" seru Adel sembari mengguncang tubuh seniornya, namun Shine bergeming pada senyumnya.
"Ji, buruan bacain doa Ji" Fion makin panik. Sedangkan Azizi hanya terkekeh.
"Ngga kesurupan itu, udah itu kak Shine becandain kalian" jelasnya.
Shine tiba-tiba terkekeh "Lucu banget sih wajahnyaa" sembari mencubit Adel yang wajahnya jelas-jelas panik.
"IH apaaan deh, beneran aku ngambek" setelah itu Adel berlari masuk ke dalam tenda. Azizi dan Shine tertawa melihat tingkah Adel, sedangkan Fion bernafas lega.
つづく
Yang flora kemaren gimana thorrr?
![](https://img.wattpad.com/cover/354806607-288-k253585.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Years (TAMAT)
FanfictionSebuah kisah bersambung slice-of-life semi komedi klasik dengan latar tokoh-tokoh member jekesripatlapan. - Adel, Ashel dan Amanda adalah tiga bersahabat yang sudah bersahabat sejak mereka bersahabat.