~Narendra~
Narendra Pradipta
|Nanti pulang bareng ya, Ly.|Xavellya Queena
|Adip gak latihan dulu?|Narendra Pradipta
|Libur ternyata, Ly.|Xavellya Queena
|Udah di cek? Tadi buah dari Lyla di makan gak sayang?|Narendra Pradipta
|Di makan.|"Kenapa bos?" tanya Kara.
"Renza masih diemin lo?" sambung kara. Awalnya Kara maupun Astar tidak tau masalah antara Rendra dan Renza, tapi mereka bisa melihat perubahan dari kedua anak kembar itu yang alhasil saat Astar bertanya Rendra pun menjelaskannya walau pun sedikit.
"Heem."
"Jadi gimana, Ndra? Lo mau nya gimana?" tanya Astar ikut bingung dan mungkin jika Pak Ilham dan Marven mendengar hal ini mereka akan ikut bingung juga.
"Gua gak tau," balas Rendra.
Hari ini Renza tidak masuk sekolah karena keluhan di bahunya, dan Dokter juga menyarankan Renza untuk istirahat membuat hanya Rendra yang masuk sekola hari ini.
Hasil cek up nya kemarin sudah ada di tangan Rezka, Rendra juga meminta Rezka untuk mengganti Dokternya karena kurang ketidak nyamanan.
"Lo kemarin cek up gimana?" tanya Astar. Sedikit miris saat pertama kali Astar mendengar bahwa Rendra sakit diabetes tipe 1, kaget bingung dan prihatin apalagi Rendra adalah sahabat dekatnya.
"Gak gimana-gimana."
"Dokter lo ngizinin lo olahraga ini?" Rendra menganggukan kepalanya, sebenarnya Dokter itu tidak mengizinkan dia untuk melakukan aktivitas olahraga yang menghabiskan energi bagi Rendra.
"Boong lo ya?" Kara bertanya.
"Gua absen dulu pelajaran," lirih Rendra dengan suara pelan. Astar yang langsung peka memegang bahu Rendra saat Rendra bangkit dari tempat duduknya.
"Butuh bantuan?" tanya Astar menatap Rendra dengan serius. Rendra menggelengkan kepalanya, walau pun badannya kini sangat lemas Rendra tidak mau merepotkan sahabatnya.
"Serius, Ndra?" tanya Astar.
"Mau ke UKS?"
"Bisa sendiri," balas Rendra.
Rendra melepas tangan Astar yang ada di bahunya, Astar pastah mungkin memang Rendra bisa sendiri dan tidak butuh batuannya maupun bantuan Kara.
Astar dan Kara tatap-tatapan saat membiarkan Rendra berjalan keluar kelas. Cara berjalannya saja sudah membuat orang-orang menyimpulkan bahwa Rendra sedang tidak baik-baik saja.
"Astar, Kara kenapa lo berdua diemin Rendra jalan sendiri? Lo berdua gak liat jalannya oleng gitu?" cerocos Aila menghampiri mereka.
"Dia nya gak
"ASTAR! KARA! RENDRA PINGSAN DI KORIDOR!" teriak seseorang, dia adalah siswa anak kelas 11 IPS 4 mungkin sengaja memanggil mereka untuk memberitahu kalau Rendra pingsan.
"Serius Tang!?" tanya Kara.
"Di gotong anak-anak langsung ke UKS!"
Dengan cemas Astar dan Kara pun berlari keluar kelas menuju UKS tempat Rendra di bawa kesana.
"Ndra.."
"Anak lain udah panggil Dokter kesehatan, tunggu aja."
"Thanks, Rell. Semuanya thanks udah bantu." Mereka menganggukan kepalanya, setelah itu izin untuk kekelasnya karena jam pergantian mata pelajaran sudah berbunyi.