37

793 40 3
                                    

"Besok malam ada makan malam di rumah Kakek, Abang sama Ade wajib ikut," tukas Rezka saat mereka sedang sarapan di pagi menjalani rutinitas seperti biasa.

"Ade bisa Ade bisa Pah, Ade udah kangen kakek lagian Kakek jarang kerumah ih," rengek Renza.

"Kakek Agam ya?" tanya Rendra bertanya dan di balas anggukan oleh Rezka.

Semalam Agam memberitahukannya bahwa dirumahnya akan di adakan makan malam bersama Via dan Farraz juga keluarga kecil mereka. Rezka mengiyakan karena jadwal dirumah sakitnya hari ini sampai sore dan bisa mengikuti acara makan malam bersama keluarganya.

"Iya, Bang. Habis isya, nanti pulang sekolah Papah jemput," kata Rezka.

"Tumben Pah, Papah pulang cepet ya?" tanya Renza di angguki Rezka.

"Iya De, Ade kosongin jadwal pulangnya bareng sama Abang dan Abang besok kita cek up sepulanh Abang sekolah ya?"

"Iya.."

"Bekalnya jadi, ini yang kotak abu punya Abang yang biru punya Ade," ujar Neira memberikan dua kotak makan bekal kedua anak kembarnya juga botol minummya juga tidak lupa.

"Makasih Mah," balas keduanya berbarengan dan memasukan kotak bekal dan air minumnya pada tas sekolah masing-masing.

Rezka memang menyuruh Neira untuk memberi bekal agar anak-anaknya tidak terus-terusan jajan sembarangan.

"Abang Ade berangkat gih sudah setengah tujuh nanti telat," ujar Neira melirik jam dinding.

Rendra dan Renza bangkit dan menggendong tas hitam mereka, menyalimi Rezka dan Neira secara bergantian.

"Jangan terlalu capek, dan Ade jangan ikut upacara dulu," ucap Rezka mengingatkan.

"Siap Papah, Ade mah seneng gak di suruh upacara hehe.."

"Abang juga kalau belum mampu jangan ya." Rendra tidak menjawab melainkan menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

"Dadah Mamah Papah assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Kalau liat Abang sama Ade pergi tuh Nei seneng suka sadar aja ternyata Abang sama Ade sudah gede," ujar Neira.

"Tapi terkadang Nei kesel karena mereka tumbuh dengan cepat," kekeh Rezka.

"Ya gimana ya maunya anak-anak kecil aja, Abang sama Ade kecilnya lucu-lucu Na. Apalagi Ade, inget gak Na pas pertama masuk TK Ade gak mau masuk kelas gara-gara nyariin Nana dulu."

"Bukan TK aja sih pas masuk SD aja Ade sampe pulang lagi karena nyariin Nana.."

Flasback On

"Ayo anak-anak Mamah, kita sudah sampe," tutur Neira saat mobil yang di kendarain Pak Supir sampai di sebuah sekolah TK tempat Rendra, Renza dan Velly akan bersekolah.

"Abang ayo turun, Ade pasti punya temen-temen banyak secara kan Ade lucu," kata Renza kepada Rendra yang sedang di bantu Neira menggendong tas kecilnya.

Ketiganya turun dan Pak Supir diminta Neira untuk menunggu saja. "Wahhh.. Mamah tempat mainnya Ade suka Ade suka," cerocos Renza saat melihat taman bermain.

"Nanti Ade bisa main-main di sana, oke?!" Renza mengangguk dengan semangat. Tapi senyum manis Renza tidak berselang lama saat menyadari bahwa kebanyakan dari calon teman-temannya di antarkan oleh Mamah Papah nya.

"Mamah,Papah nda sini?" tanya Renza mengerutkan bibirnya dengan kedua mata nya berkaca-kaca.

"Ade kenapa?" Bukan Neira yang bertanya melainkan Rendra.

Narendra || Versi 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang