27 (END)

4.2K 261 30
                                    

Shani duduk dikursi panjang dirumah beby, lagi lagi untuk konsultasi. Namun kali ini berbeda, seperti bukan konsultasi pasien. Shani membawa sebuah kamera dan beberapa surat yang diberikan gracia untuknya.

Kamera telah siap posisi shani juga telah siap.
Barulah beby memulai sesinya.

"Baik, shani apa yang kamu rasain sekarang?"

Shani mulai tersenyum dia lalu mulai berbicara.

"Baik, baik sekali, meskipun baru kehilangan seseorang yang aku cintai, setelah menjalani kehidupan penuh teka teki yang panjang, akhirnya potongan mimpi terakhir itu terjawab. Aku bener bener kehilangan gracia, begitupun di mimpi itu. Kejadian yang sama sekali tak aku inginkan terjadi"

Beby mulai meneteskan air matanya, namun shani masih dengan senyum diwajahnya.

"Aku pikir awal kenal kita berdua saat diperpustakan waktu itu, ternyata sudah lama sekali. Ternyata sudah lama aku mengangumi orang yang sama"

"Kalau ada yang tanya, gimana rasanya jatuh cinta berulang ulang sama orang yang sama? Aku bakal jawab kalau hal itu indah, karna kita gak perlu merubah apa yang menjadi bagian dari kita. Hanya perlu menjalani lagi seperti biasa dan memperbaiki hubungan itu lebih baik, atau bahkan mencintai orang itu lebih dalam lagi tanpa henti. Karna lelah pun gaakan buat aku berhenti untuk mencintai orang itu. Selama apapun itu dan sejauh apapun langkah yang aku buat untuk jauh dari dia, nyatanya aku akan selalu balik ke arahnya, ke arah gracia berada. Dan aku harap aku akan lebih bertahan lebih lama lagi seperti apa yang dia harapkan"

"Kalau ada yang tanya lagi kenapa gamau dilupain, jawabannya singkat"

Shani menghela nafas panjang

"Karna jatuh cinta terbesar yang aku rasakan adalah sama dia"

"Dan diapun juga seperti itu"

Shani lalu menunjukkan surat surat yang diberikan untuk shani.

"Kalian liat? Surat yang banyak dan isinya juga sangat membuat aku lebih semangat lagi untuk lebih bahagia kedepannya"

Shani lalu memperlihatkan dua kertas bercorak biru langit dan biru laut.

"Kenapa warnanya bisa sama? Dan kenapa sama sama biru?" Tanya beby ketika melihat surat itu

"Kata gracia, surat biru langit ini pernyataan kalau dia masih nunggu aku bahkan waktu itu gaada yang tau aky bakal bangun apa engga, biru langit itu adalah warna cerah yang siapapun bakal suka sama warnanya. Langit waktu aku koma Kata gracia selalu cerah makannya dia milih warna biru langit."

Shani lalu mengangkat surat bercorak biru laut itu.

"Last Letter"

"Biru laut, warna yang indah. Kata gracia warnanya juga bakal bikin siapapun suka, laut itu dalam. Bahkan hal yang jatuh kedalam sejauh apapun benda itu jatuh, bendanya masih didalam laut kan, begitu juga dengan dia dan aku. Ibaratnya hati aku adalah laut, dan dia jatuh kedalam hati aku paling dalam, mau dia pergi kemanapun, gracia masih ada dihati aku yang paling dalam dan gabakal bikin dia hilang meskipun aku udah gabisa lihat dia lagi"

"Sekali lagi aku rindu kamu ge"

Sesi telah berakhir.

Shani lalu menatap beby dengan senyumannya.

"Makasih, udah bantu aku selama ini"

Beby memeluk shani sekejap dia lalu kembali melepas pelukannya "kamu kuat".

Shani sibuk duduk dimejanya, menulis lagi surat untuk gracia, dia selalu melakukan hal itu ketika dia merindukan gracia, namun nyatanya setiap hari shani selalu merindukan sosok gracia, selalu merindukannya setiap saat. Setiap saat juga selalu ada kertas yang baru yang tertulis banyak kalimat didalamnya

Untuk kamu gracia
-----------------------------------------------------------------------------------

Lewat tulisan, kata, kalimat, aku menjadikan kamu abadi disetiap bait, menyusun kata demi kata menjadi kalimat yang berisikan kekaguman tentang kamu ge. Bahkan ribuan orang yang datang tidak ada yang mampu bersaing diatas kebahagian, luka, kesedihan yang kamu simpan yang kamu jadikan sebagai kenangan tersendiri untuk aku.

Aku banyak memulai dengan orang baru, banyak memulai bahagia dengan orang baru, tapi kamu tau gak ge? yang aku liat wajahnya cuma kamu, yang aku ingat bagaimananya dirinya itu cuma kamu ge, rasanya seperti membohongi diri sendiri saat aku memulai dengan orang baru. Tidak perlu membaca, menulis, bahkan memberikan kalimat kalimat manis hanya untuk mengatakan gimana besarnya rasa rindu aku ke kamu ge

Dan dari banyaknya manusia yang mungkin mau ada disamping kamu, aku yang paling lama.

-----------------------------------------------------------------------------------












Shani berdiri dihadapan makam gracia, dia membawakan bunga mawar berbagai warna.
Shani menurunkan tubuhnya, dia lalu memegangi batu nisan gracia.

"Sekali lagi senang bertemu, dan mungkin gak akan ada yang orang lain yang aku perlakukan sebaik dan seperti aku perlakukan kamu"

Last Letter (GreShan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang