Fakta itu membuat shani hanya bisa terduduk sambil terus mengingat kembali sedikit potongan potongan masa lalu yang dilupanya.
1 tahun lalu
Tepat satu tahun lalu, shani mengalami koma yang cukup lama karna dia menderita luka yang benar benar parah dibagian kepala, sedangkan gracia sudah lebih dulu pulih namun kakinya benar benar tak bisa digerakkan, membuatnya lumpuh sementara, dan keluarga gracia? Seperti diawal meninggal dunia setelah melakukan perawatan intensif dirumah sakit.
Shani koma selama 28 hari lamanya, sedangkan gracia terus menanti jikalau shani sudah bangun. gracia selalu mendatangi shani dan memberinya surat surat yang biasanya ia lakukan pada shani, yaitu memberikan surat berisi banyak kalimat kalimat apresiasi dan lainnya.
Disaat koma itu, banyak orang yang mendatangi shani secara bergantian, termasuk beby...,
Peran beby didalam hidup shani begitu bearti beby termasuk orang yang penting karna menjadi salah satu psikologi yang sangat dipercaya oleh shani, jauh sebelum kecelakaan saat masih menempuh pendidikan shani selalu menceritakan dan konsultasi pada beby.
Peran anin didalam kehidupan gracia melainkan adalah kakak gracia yang tidak sedarah, namun mereka berdua sudah sangat saling melengkapi.
Tante ve menjadi saksi betapa dia melihat semua kejadian ini.
Shani dikonfirmasi positif Amnesia Disosiatif
Membuat shani bahkan melupakan sedikit hal pribadi tentang dirinya dan melupakan kejadian kecelakaan dimasa lalu, saat koma pun dia hanya mengingat sebagian orang, dan keluarganya, dia bahkan melupakan gracia dan teman teman dekatnya.Fakta itu sedikit membuat gracia putus asa dan melakukan pengobatan sementara didekat rumahnya yaitu dijakarta serta meninggalkan jogja untuk sementara.
Barulah setelah 3 bulan lamanya, ketika shani sudah mulai membaik gracia kembali ke jogja.
Disaat itupun shani tak pernah lagi mengingat gracia, dia tak pernah bertanya tentang gracia, dia hanya mengingat nama gracia, setelah itu juga mimpi buruk terus menyelimuti malamnya, rasanya seperti tak ingin tidur lagi, mulai dari situ juga shani selalu menulis catatan dikertas.
Dan saat bertemu gracia diperpustakan hari itu, shani mulai menulis sebuah surat surat untuk gracia dan disimpannya dikotak surat. Shani selalu mengira bahwa seseorang didalam mimpinya yang menulis surat adalah dirinya padahal nyatanya itu adalah gracia, shani mengira bahwa mimpi itu menunjukkan dirinya yang sebenarnya, padahal bukan. Namun shani tetap menikmatinya dia masih menulis surat untuk gracia.
●
Shani masih terdiam pada posisinya membaca kembali seluruh surat yang ditulis gracia untuknya, banyak hal kini dia ingat tentang masa lalunya, pertanyaan pertanyaan yang memenuhi kepalanya terjawab sudah. Dalam benak shani dia bersyukur namun hatinya terasa sakit jika harus mengingat kembali kecelakaan yang membuatnya mengidap amnesia disosiatif.
Shani menuruni tangga, dia berlari dengan kencang, menghampiri mama yang sedang membersihkan dapur.
Shani memeluk mamanya itu dengan erat tanpa ucapan, tangisnya benar benar memuncak, kesedihan, kebahagian tercampur menjadi satu.
"Aku ingat mah, aku ingat" ucap shani dengan suara isakan tangisnya.
Mama heran menatapnya, dia lalu melepas pelukan itu memegang kedua tangan shani
"Ada apa? Cerita ke mama, kenapa kamu nangis kayak gini?"
Shani menghela nafas panjang, tangisnya masih menerus, membuatnya susah untuk berbicara, shani lalu menunjukkan fotonya bersama gracia dan juga surat terakhir yang ditulis gracia untuknya.
"Aku tau semuanya, aku sadar sama semuanya, aku udah nemu jawaban dari semuanya"
"Aku ingat, aku ingat"
Mama menangis haru dia lalu menyeka air mata shani dengan kedua tangannya, mencoba menenangkan anaknya itu.
"Itu mama yang harapkan selama ini, harapan itu datang sendiri didepan mata mama shani".
●
Shani diam memandangi langit sore, senja hari itu sangat indah, mata shani sebam, tangisnya baru berhenti sore itu, dia menghela nafas. Shani berniat untuk menemui gracia namun hal itu dia tahan dan lebih baik menemui gracia keesokannya, shani terus menatap langit sore dari atap rumahnya.
Kebahagian terpancar diwajahnya, benar kata anin
Bukan anin yang harusnya ngasih tau ke aku, tapi diri aku sendiri yang akan ngasih tau itu ke aku, cepat atau lambat aku bakal dapat jawaban dari semua perkataan anin
"Anin benar aku harus bertahan demi gracia, sebagaimana gracia bertahan untuk kamu, tapi ayo balikkan kata katanya, buat gracia bertahan untuk aku sebagaimana aku bertahan untuk dia"
Shani menarik nafas panjang
"Itu yang dimaksud anin, dia mau ngasih tau itu lewat sesuatu, ternyata lewat mimpi aku sendiri"
-
Setelah meneladani mimpi buruk yang aku alami, aku ingin berterima kasih pada mimpi itu, karnanya aku bisa menemukan siapa diriku dan siapa orang itu, orang yang aku cintai dan sangat aku banggakan. Karna mimpi yang menganggu pikiranku sendiri, yang mengacaukan pagiku sendiri, ternyata adalah jawaban dari semua pertanyaan yang menyelimuti pikiranku, dahulu aku berharap jawaban itu datang dari hal yang bahagia dan menyenangkan ternyata berbanding terbalik, gapapa. Makasih tuhan.
Dan juga aku berharap aku bisa bangun dan melihat hari hari esoknya, juga melihat senyum gracia dihadapanku sendiri, melihat dia bertingkah seperti anak kecil dan sok dewasa, melihat dia berjalan dan menjalani hari harinya dengan sangat bahagia, tak ada kata lain yang aku bisa ucapkan selain bersyukur sore ini, bisa melihat senja dan meningat kembali masa lalu yang terkubur jauh didalam hati, entah bagaimana rasanya bisa mengetahui dan menjalani semua hari dimana aku gabisa ingat masa lalu aku sendiri. Dan pertanyaan surat surat itu juga sudah terjawab, surat itu bukan ditulis olehku, tapi oleh semestaku.
Aku bersyukur ternyata sosok yang terletak jauh sangat jauh didalam hati aku, ternyata adalah orang yang selama ini bersama aku, Gracia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Letter (GreShan)
General FictionBanyak hari yang sudah dijalani. Pertanyaan demi pertanyaan sama sekali belum terjawab, seluruh hal menjadi sangat misterius, kalimat kalimat memenuhi benak shani setiap harinya. Hanya lewat konsultasi dan surat surat ia dapat melampiaskan seluruh i...