23

31.1K 1.1K 2
                                    

"Sarghon"

Bisa Alkeno lihat dari jaket yang mereka pakai. Jaket itu dibuat khusus untuk setiap anak Sarghon.

Di jaket itu terdapat gambar burung Elang yang membuat tanda kalau Sarghon berdarah panas seperti Elang.

Sarghon juga dikenal sebagai pemangsa setiap orang dijalanan. Mereka akan memulai aktivitasnya untuk mengambil semua barang yang berada di wilayah mereka.

"Yang waktu itu serang kamu?" Tanya Aileen

"Kamu tunggu disini, biar nenek itu aku yang bantu" Ucapnya lalu keluar dari dalam mobil.

Alkeno memperingati Aileen untuk tidak keluar dari dalam mobil. Karena ia takut jika Elang akan mendekati gadisnya itu seperti dulu.

Alkeno menghampiri segerombolan geng motor itu. Ia langsung membelah gerombolan itu agar menyingkir dari nenek yang sedang mereka ambil paksa uangnya.

"LO SEMUA GA ADA KERJAAN HAH, DUIT GINIAN AJA LO AMBIL"  Ucap Alkeno dengan nada tinggi nya.

"Oh lo mau jadi pahlawan kesiangan ternyata" Ucap Elang ketua Sarghon.

Kelima inti Sarghon langsung tertawa mendengar ucapan ketuanya itu.

"Balikin uang itu!"

"Kalau gue ga mau, lo mau apa hah?!" Ucap Gerland

Alkeno semakin mengepalkan tangannya, pria yang ada dihadapannya memang harus diberi pelajaran.

Tangannya sedari tadi sudah gatal ingin meninju wajah Elang yang menantangnya.

"Emang harus pake cara paksa" Ucap Alkeno sambil menendang perut Elang.

Karena posisi Elang yang tidak siap, ia pun tidak sempat menghindar. Tendangan yang Alkeno berikan memang tidak terlalu kuat, namun membuatnya tersungkur kebelakang.

"ALKENO, SIALAN LO. SERANGG" Teriak Elang kepada seluruh anggotanya.

"Pengecut, kalau lo berani maju sini lawan gue" Tantang Alkeno

"Ga usah terus terusan sembunyi dibalik anggota lo" lanjutnya lagi

Elang semakin dibuat marah dengan ucapan Alkeno barusan. Tangannya sudah terkepal kuat, rahangnya mengeras. Matanya menatap tajam Alkeno yang sedang menatapnya remeh.

"KALIAN SEMUA MUNDUR" Titah Elang kepada anggota Sarghon.

"Maju lo sini" Ucap Alkeno

Elang langsung berlari dengan tangannya yang siap untuk meninju wajah Alkeno.

Dia mulai mengarahkan tangannya yang terkepal pada wajah Alkeno. Namun dengan tenang Alkeno menghindarinya.

Alkeno mengangkat tangannya memukul rahang Elang dengan tepat. Membuat pria itu menoleh kesamping

"MATI LO ALKENO"

Elang dengan keras memukul wajah Alkeno, lalu menendang kuat perut Alkeno.

Kemarahan Elang sudah berada dipuncaknya. Sebaliknya juga Alkeno, ia akan membalas Elang dengan semua pukulan yang ia berikan.

Alkeno bangkit, mendekati Elang. Lalu ia memukul wajah Elang menggunakan kakinya.

Memukul wajah pria itu dengan tangan kekarnya. Ia juga menendang kaki pria itu, hingga membuatnya kesakitan.

"KALIAN LIAT APA HAH, SERANG DIA" Teriak Elang yang sudah mulai tidak kuat untuk melawan Alkeno sendirian.

Elang akui jika Alkeno ahlinya dalam berkelahi, ia bahkan lebih pandai darinya.

Anggota Sarghon segera mengumpul mengelilingi Alkeno. Mata Alkeno menatap satu satu wajah Sarghon dengan tatapan tajamnya.

Aileen yang menunggu didalam mobil panik dan khawatir saat melihat semua anggota Sarghon satu persatu memukul prianya.

Aileen ingin sekali membantu Alkeno, namun kakinya masih terasa sangat sakit, untuk berdiri saja ia harus dibantu oleh seseorang.

"Gimana caranya gue bantuin dia" Ucap Aileen sambil terus menatap prianya yang sedang melawan Sarghon

Walaupun Alkeno jago dalam berkelahi, namun ia akan tetap kalah, jika dikeroyok seperti itu.

Alkeno memukul dan menendang setiap anggota Sarghon yang maju satu persatu.

Wajah Alkeno sudah penuh dengan memar dan darah yang keluar dari sudut bibirnya, akibat pukulan dari salah satu anggota Sarghon yang tidak ia perhatikan.

"Sialan lo"

"Lo bakalan mati ditangan Sarghon Alkeno!" Ucap Elang yang ikut bergabung memukul Alkeno.

Alkeno memang menang melawan setiap satu persatu anggota Sarghon. Namun ia mulai kewalahan saat mereka menyerangnya secara bersamaan.

"Alkeno" Ucapnya Aileen yang melihat Alkeno sudah tidak kuat lagi untuk melawan Sarghon.

Aileen menguatkan dirinya untuk membantu Alkeno. Ia mulai membuka mobilnya, namun saat ia hendak keluar.

Tiba tiba muncul seorang pria, bertubuh tinggi membantu Alkeno. Dia ikut melawan anggota Sarghon bersama Alkeno.

Pria itu memukul setiap satu persatu anggota Sarghon. Lalu Alkeno yang sudah siap ia menendang perut mereka dengan sangat kuat.

Alkeno juga menginjak perut Elang, saat pria itu sudah terbaring ditanah.

"Gue bakalan bales lo nanti Alkeno" Ucap Elang yang masih kuat untuk memperingati Alkeno.

Mendengar itu membuat Alkeno mengepalkan tangannya, ia memukul kembali wajah Elang hingga membuatnya tidak sadarkan diri.

Aileen yang sudah melihat Alkeno berada dipuncak kemarahannya datang.

Aileen menahan tangan Alkeno saat pria itu terus memukul wajah Elang.

"Stop ken, dia bisa mati" Ucap Aileen

Alkeno dengan cepat menghentikannya, ia langsung menatap wajah Aileen kini yang sedang menatapnya.

Aileen melihat nenek-nenek yang sedang bersembunyi di belakang gerobak, nenek-nenek itu terlihat sangat ketakutan.

Aileen mendekati nenek itu, dengan kakinya yang berusaha ia tahan rasa sakitnya.

"Nek, nenek gapapa?" Tanya Aileen dengan suara lembutnya.

Nenek itu sangat gemetaran, wajahnya juga terlihat sangat ketakutan.

"Nenek ga usah takut, mereka udah ga gangguin nenek lagi" Ucap Aileen, lalu ia memeluk nenek itu, yang masih terdiam.

Bisa Aileen rasakan jika nenek itu sangat ketakutan. Dengan pelukan hangatnya, nenek itu sedikit merasa tenang.

Kedua pria itu tersenyum memandangi seorang gadis yang kini tengah memeluk seorang nenek.

Aileen sangat bermurah hati, ia tidak memandang orang. Aileen dengan senang hati menolong nenek itu.

"Ayo nek kita ke mobil, Aileen anterin nenek pulang ya" Ucap Aileen sambil membantu nenek itu berdiri.

Namun karena kakinya yang masih sangat sakit, ia tidak kuat untuk menahan tubuhnya dan juga membantu nenek itu.

Dengan cepat Alkeno datang membantu gadisnya dan pria itu juga datang mendekat kearah mereka.

Alkeno dan juga pria itu sama sama memegang tangan Aileen. Aileen yang berada diantara kedua pria itu, menghela napasnya.

Kedua pria itu mengabaikan neneknya dan malah memperebutkan dirinya.

"Lepasin gue" Ucapnya sambil memberontak

"Lo bantuin nenek itu, jangan pernah lo sentuh cewe gue" Ucap Alkeno pada pria itu.

"Albert?" Ucap Aileen





°
°
°
°
°

Another Soul (Transmigrasi) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang