Sebuah tote bag berisikan makanan yang sedang digenggam seseorang terjatuh saat mendengar semua obrolan itu.
"Aileen?" Ucap Diana dan Arga bersamaan, saat melihat Aileen yang berdiri tak jauh dari mereka.
Aileen melangkahkan kakinya berjalan menuju Diana dan Arga, tatapan yang awalnya menampilkan kerinduan, sekarang berubah menjadi kekecewaan.
"Makasih." Ucapnya sambil menatap Diana dan Arga.
"Ai, mama bisa jelasin sama kamu." Ucap Diana sambil meraih tangan Aileen, namun dengan cepat Aileen menjauhkan tangannya.
"Makasih udah kasih nyuruh Aileen kesini dan ngasih tau fakta yang selama ini Aileen ga tau, makasih kalian udah jaga dan rawat Aileen dengan kasih sayang dan ketulusan sampai sampai Aileen ga tau, kalau Aileen cuman anak angkat." Ucap Aileen sambil berusaha menahan air matanya, agar tidak menetes.
"Ai, dengerin dulu penjelasan kita." Ucap Arga.
Aileen menggelengkan kepalanya, ia menatap keatas berusaha menahan air matanya yang sudah membendung di kelopak matanya.
"Ga perlu, Aileen udah denger semuanya. Aileen butuh waktu sendiri, Aileen pamit." Ucap Aileen, lalu pergi dari sana.
Diana yang tidak mau Aileen pergi, ia langsung mengejarnya. Berusaha meraih tangan Aileen, namun gadis itu selalu menjauhkan nya.
"Kalian jangan ikutin Aileen, karena Aileen ga suka hal itu." Ucap Aileen yang membuat Diana langsung terdiam.
Aileen berlari keluar, bahkan ia melewati Alkeno yang sedari tadi menunggunya.
Kini ia bisa meneteskan air matanya yang sedari tadi ia tahan. Aileen menjauh dari rumah sakit itu.
Alkeno dengan cepat berlari mengejarnya Aileen, ia datang lalu memeluknya kekasihnya itu.
"Ken lepas!" Ucap Aileen sambil memberontak.
"Ngga ai, aku ga akan lepasin kamu. Kalau kamu mau nangis, nangis aja sayang." Ucap Alkeno sambil mengeratkan pelukannya.
Aileen terdiam, lalu memeluk Alkeno kembali. Ia menangis didalam pelukan pria itu.
"Kita duduk disana ya." Ucap Alkeno sambil melepaskan pelukannya.
Alkeno menggenggam tangan Aileen, ia membawa Aileen untuk duduk disebuah kursi panjang dibawah pohon.
"Ken, kenapa dunia begitu kejam sama aku?" Tanya Aileen sambil terus meneteskan air matanya.
Kesedihannya kali ini lebih sakit daripada apapun.
"Ai, orangtua kamu pasti sayang sama kamu, makanya mereka nyembunyiin semuanya." Ucap Alkeno.
"Tapi mereka kenapa ga jujur dari awal Ken, kenapa mereka harus sembunyiin fakta yang begitu besar buat aku. Ken kamu tau aku udah semangat banget, buat bantu Kak Bara buat sembuh, aku udah rela buat donorin darah aku, bahkan semuanya. Tapi apa? Semangat aku hilang Ken." Ucap Aileen.
Alkeno yang tidak tega, memeluk Aileen kembali. Alkeno tidak mau melihat Aileen terus-menerus menangis dan berlarut dalam kesedihan.
Alkeno harus memikirkan cara untuk menghibur kekasihnya.
"Ken, aku bukan anak dari keluarga Arga yang sesungguhnya. Aku cuman anak angkat, yang ga tau dari mana asal usulnya. Ken, apa aku masih cocok buat jadi pasangan kamu?" Ucap Aileen sambil menatap Alkeno.
Dengan cepat Alkeno menutup mulut Aileen. Ia tidak mau jika harus kehilangan gadisnya untuk kedua kalinya. Itu tidak akan pernah ia biarkan terjadi.
"Aku ga peduli ai, aku sayang sama kamu. Jangan kaitin masalah ini sama hubungan kita." Ucap Alkeno.
Aileen yang mendengar itu menangis, ia terharu dengan kesetiaan dan ketulusan Alkeno.
"Ken, aku mau pulang dari sini. Aku ga mau ada disini Ken, untuk ketemu sama mereka, aku butuh waktu. Tapi sebelum itu aku mau jenguk Kak Bara dulu." Ucap Aileen.
"Iya udah kalau kamu mau nya kayak gitu, tapi sebelum itu hapus dulu air matanya." Ucap Alkeno sambil tangannya terangkat untuk menghapus air mata Aileen.
Aileen mengangguk, dengan cepat ia menghapus air matanya.
Alkeno menggenggam tangan Aileen, mereka masuk kembali kedalam rumah sakit.
Walaupun hatinya masih terasa berat untuk bertemu dengan Diana dan juga Arga, namun ia kesampingkan rasa kekecewaannya untuk menjenguk kakaknya.
Ia harus melihat kondisi Bara, setelah ia tiba di Singapura.
Alkeno dan Aileen berjalan menuju ruang VVIP, mereka melihat Diana yang masih menangis menyebut nama Aileen.
"Aileen? Kamu kembali sayang." Ucap Arga saat melihat Aileen yang berjalan mendekat.
Aileen berusaha menahan air matanya, ia tidak mau terlihat menyedihkan didepan mereka.
"Aileen mau jenguk Kak Bara, setelah itu Aileen akan pergi lagi." Jawab Aileen.
Diana menatap Aileen, bisa Diana lihat jika putrinya itu sedang menahan air matanya.
"Boleh mama peluk kamu Aileen?" Tanya Diana sambil mengulurkan tangannya.
"Maaf, tapi seperti yang Aileen bilang. Kedatangan Aileen kesini untuk jenguk Kak Bara." Jawab Aileen.
Lalu Aileen pergi dari sana dan masuk ke dalam ruangan, tempat di mana Bara berada.
"Tante om, kasih Aileen waktu. Nanti Alkeno bantu buat bujuk Aileen." Ucap Alkeno.
"Tolong ya Ken, tante ga bisa kalau ga ada Aileen." Ucap Diana.
"Iya tante, kalau gitu Alkeno susul Aileen dulu ya tante om." Ucap Alkeno, lalu menyusul Aileen masuk ke dalam ruangan itu.
Aileen duduk disamping ranjang, tempat Bara terbaring. Aileen memegang tangan Bara, menatap Bara yang kini membuka matanya.
Walaupun sangat lemah, Bara tetap bisa terbangun dan menatap hal lain.
"Ai-aileen lo k-kok bi-bisa a-ada di-disini?" Tanya Bara terbata bata.
"Gue jenguk lo lah kak, denger ya walaupun lo sering jahat sama gue, tapi gue tetep sayang sama lo sebagai kakak gue." Ucap Aileen yang membuat Bara tersenyum.
"Gue tau kenapa lo selama ini jahat sama gue. Gue tau alasan nya," Ucap Aileen sambil meneteskan air mata.
"Ja-jangan na-nangis gu-gue mi-minta ma-maaf." Ucap Bara.
"Ini bukan salah lo kak, ini salah gue. Salah gue karena udah masuk ke dalam kehidupan keluarga Arga. Gue udah tau semuanya kak, gue udah tau gue cuman anak angkat." Ucap Aileen lagi.
"Lo jangan banyak ngomong kak, andai aja gue bisa donorin darah gue buat lo. Pasti lo bisa sembuh sekarang, tapi sayangnya darah kita sama tapi ga cocok." Ucap Aileen.
"Gue udah semangat banget datang ke Singapura buat donorin darah gue buat lo. Gue pengen bisa buat lo sembuh kak, gue pengen buat lo kembali jahat sama gue, gue kangen sama semua usil lo." Ucap Aileen.
Aileen menundukkan kepalanya, saat ia tidak kuat lagi untuk menatap Bara.
Alkeno hanya terdiam, ia hanya mendengarkan apa yang dikatakan oleh kedua orang itu.
Alkeno mengusap-usap puncak kepala Aileen, ia berusaha menenangkan Aileen yang kini menangis tersedu-sedu.
"Andai lo mau jadiin gue sebagai pendonor tanpa pilih pilih kak, gue siap ngasih semuanya. Gue ga kuat kak, untuk hidup. Ga tau penderitaan dan fakta apa lagi yang belum gue ketahui." Ucap Aileen lagi.
"Se-sebenernya gu-gue sa-sayang sa-sama lo." Ucap Bara, sambil berusaha menggenggam kembali tangan Aileen.
"Gue tau, gue tau lo sayang gue." Ucap Aileen.
°
°
°
°
°
![](https://img.wattpad.com/cover/355060277-288-k702087.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Soul (Transmigrasi) [END]
Fiksi RemajaAraya Kenziana seorang gadis cantik yang bertransmigrasi kedalam tubuh orang lain hanya karena tersedak buah pisang. Tidak tahu bagaimana jadinya Araya, yang masuk kedalam sebuah novel yang sama sekali belum pernah ia baca dan ia miliki. Tetapi kena...