26

28.7K 959 6
                                    

Kevin sudah mengepalkan tangannya, tangannya sudah siap untuk meninju wajah Vino yang asal bicara seperti itu.

"Lo mau mukul gue?" Tanya Vino

"Takut lo maju sini" Tantang Kevin

"Sini, gue ladenin lo" Ucap Vino sambil berdiri, namun pergerakannya ditahan oleh Langit.

"Jangan tahan gue Lang, jangan pegang tangan gue, lepas Lang" Ucap Vino

Vino mengucapkan itu tanpa melihat, kalau Langit sudah melepaskan tangannya sedari tadi.

Langit tidak menahan Vino selama itu, kelakuan Vino membuat semua orang tertawa disana.

"Kenapa ga lo ladenin vin" Ucap Mark

"Najis, emang gue cowo apaan" Kesal Vino

"Lo kan doyan om om" Ledek Kevin

"Brengsek lo, sini mau gue tinju muka lo" Ucap Vino sambil menatap tajam Kevin dan juga Mark yang mengejeknya.

Bisa-bisanya Kevin membalas mengejeknya.

Letta mulai tersenyum disana, adanya Vegraz dan juga temannya membuatnya sedikit tenang.

Aileen menyenggol lengan letta, saat ia melihat temannya itu sedang menatap salah satu anggota Vegraz.

"Jangan diliatin terus, nanti ketauan" Bisiknya pada Letta

"Abisnya ganteng ai" Ucap Letta.

Aileen menggelengkan kepalanya. Ia menatap Letta dan beberapa kali menyenggolnya.

"Apasi Aileen?"

"Jangan Letta, lo mau ketauan" Ucapnya

Aileen sudah berapa kali memperingatinya, namun pandangan temannya itu masih tetap sama.

Alkeno yang peka menyadari. Alkeno yang duduk disamping Aileen mengikuti pandangan Letta yang menatap salah satu temannya.

"Kayaknya ada yang suka sama lo" Ucap Alkeno sambil menepuk bahu temannya.

Letta sontak saja langsung memalingkan pandangannya, ia dengan cepat langsung memainkan ponselnya.

"Laku juga lo Lang" Ucap Kevin

Langit langsung menatap temannya itu, siapa yang suka dengan dirinya. Dia tidak pernah bersikap ramah sama semua orang.

Dari mana orang itu menyukainya. Apa hanya karna tampangnya yang tampan?

Itu lah yang dipikirkan oleh Langit sekarang.

"Dia itu cakep, ga kaya lo yang jelek kaya pantat panci" Ledek Vino

"Lo yang buaya darat aja bangga" Balas Kevin.

"Gue cakep makanya banyak yang deketin, lo aja yang ga laku laku" Ucap Vino

Aileen dan Letta hanya menggelengkan kepala saat mendengar perdebatan antara kedua lelaki itu.

"Gue jodohin juga kalian" Ucap Mark yang sudah pusing mendengarnya.

"Gue buatin minum dulu ya" Ucap Aileen sambil beranjak berdiri.

Alkeno dengan sigap membantu Aileen, ia membantu gadisnya berjalan ke dapur, untuk membuatkan teman temannya minum.

"Pak ketu sama bu ketu romantis banget, jadi pengen" Ucap Vino yang melihat keromantisan pasangan itu.

"Eh ada Letta" Ucap Vino dengan suara lembutnya saat melihat Letta, yang sedang terdiam memainkan ponselnya.

"Mulai deh, hati hati let. Orang ini bukan cowo baik, cewenya dimana mana" Ucap Mark memperingati.

"Iya kak tenang aja, lagian aku ga suka sama kak Vino" Ucap Letta yang langsung membuat Kevin dan Mark tertawa.

"Belum apa apa udah ditolak lo vin" Ledek Kevin

"Diem lo" Ucap Vino kesal

#####

Disebuah ruangan yang cukup luas dan besar. Dengan dinding yang bercat putih, dan langit langit yang berwarna biru muda.

Terdapat lemari besar yang tersusun rap disana sebagai dekorasi ruangan itu. Dan didinding dan juga meja meja terdapat banyak sekali foto yang terpajang.

Seorang pria yang kini sedang terbaring diatas ranjang. Pria itu kini sedang mendapatkan perawatan medis di rumahnya.

Selang infusan yang sudah terpasang ditangannya. Cairan dari infusan itu mengalir menuju pembuluh darah.

Penyakit yang dideritanya cukup serius, hingga ia harus mendapatkan perawatan intensif.

"Gue bakalan rebut lo kembali" gumamnya sambil memandangi sebuah foto yang sedang digenggamnya dengan senyuman yang terbit di sudut bibirnya.

Pria itu memandangi foto seorang gadis yang baru baru ini tengah mengisi pikirannya.

#####

"Kamu duduk aja disitu biar aku yang buat" Ucap Alkeno saat mereka sudah sampai didapur apartemennya.

"Kamu bisa?" Tanya Aileen ragu

"Bisa, nanti kamu tunjukin aja, apa yang harus aku lakuin" Ucapnya

Alkeno mengambil sebuah kursi, untuk Aileen duduk disana.

"Kamu duduk disini terus tunjukin" Ucapnya

"Iya, aku tunjukin" Ucap Aileen

Sebenarnya ia ingin membantu Alkeno, namun pria itu tetap saja memintanya untuk berdiam dan tidak melakukan apapun.

"Yang pertama, kamu siapin blender sama buahnya"

Alkeno menuruti ucapan Aileen, ia mengambil sebuah blender yang terdapat di dalam lemari.

Lalu ia berjalan kearah kulkas untuk mengambil buah. Buah yang ada didalam kulkasnya hanya strawberry.

"Adanya strawberry" Ucapnya

"Gapapa, yang penting buah" Ujar Aileen.

"Trus udah ini?" Tanya Alkeno

"Abis itu, kamu cuci dulu strawberry nya, terus buang tangkainya potong potong, terus masukin ke blender, terus tambahin—"

"Pelan pelan, tangan aku cuman dua, ini semua butuh proses" Ucap Alkeno saat mendengar Aileen yang terus berbicara.

"Iya maaf, aku ulang"

Aileen mengulang kembali setiap caranya itu kepada Alkeno.

Alkeno mengikuti setiap langkah-langkah yang diucapkan Aileen.

Alkeno mencuci strawbery itu, ia juga dengan teliti membuang tangkainya. Lalu ia memotong motong strawberry itu menjadi bagian yang sangat kecil.







°
°
°
°
°

Another Soul (Transmigrasi) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang