37

18.1K 671 3
                                    

Berdiri didepan cermin kamarnya, menatap pantulan tubuhnya di cermin.

Sambil membayangkan beberapa hal yang pernah ia lakukan bersama seseorang.

Walaupun waktunya singkat, namun mereka memiliki banyak kenangan, yang membuat setiap hari teringat akan hal itu.

"Aku rapihin jaket kamu" Ucap Aileen sambil melangkahkan kakinya mendekati Alkeno yang sedang bersiap-siap

"Ga usah ai, kamu siap siap aja"

"Aku rapihin sini" Ucapnya lalu merapikan kerah jaket Alkeno

"Kamu baik banget sayang"

"Apaan si cuman rapihin jaket doang"

"Sini aku juga rapihin jaket kamu" Ucap Alkeno sambil mengangkat tangannya merapikan jaket gadis yang berada dihadapannya.

"Kamu jangan cakep-cakep, nanti banyak yang suka" Ucap Aileen

"Yahh ai, kamu ngapain acak-acak rambut aku?" Ucap Alkeno saat Aileen mengacak rambutnya

"Ihh kok makin cakep si, kan udah diacakin" Ucap Aileen saat melihat tampang Alkeno yang bertambah ganteng saat rambutnya yang tidak beraturan.

"Rapihin lagi" Ucap Alkeno sambil menunjuk kepalanya, meminta Aileen untuk kembali menyisir rambutnya.

"Iya aku rapihin" Ucap Aileen sambil mengambil sisir yang berada dimeja.

"Kamu jongkok sedikit, kamu kan tau kamu itu tinggi kaya tiang listrik" Ucap Aileen saat ia kesulitan untuk menyisir rambut Alkeno

"Iya" Ucap Alkeno menuruti.

Alkeno membayangkan betapa indahnya saat hari harinya bersama Aileen.

Ia menatap dirinya dicermin dengan tangan yang terkepal kuat.

"Apa aku bisa deket lagi sama kamu ai" Ucap Alkeno sambil menatap sebuah sapu tangan yang selalu ia ikat dipergelangan tangannya.

Setelah itu Alkeno melangkahkan kakinya keluar dari mansion itu. Ia menggunakan motornya keluar dari pekarangan.

Alkeno melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, ia menyalip semua kendaraan yang menghalangi jalannya.

Beberapa dari pengendara lain sempat marah dan mengomelinya, namun semua itu di abaikan oleh Alkeno.

Ia hanya fokus pada jalanan, sambil memikirkan bagaimana caranya untuk melupakan Aileen.

#####

Aileen sedang terduduk disamping Albert sambil memainkan ponselnya.

Ia tetap menjaga Albert, walaupun pria itu kini sedang tertidur.

Indri memintanya untuk bergantian berjaga ketika putranya itu sedang tertidur ataupun terbangun.

Walaupun ada suster yang merawat Albert, namun Indri tidak terlalu mempercayainya.

Tring Tring Tring

Suara ponsel Aileen berbunyi ketika ia baru saja menaruhnya.

Aileen mengambil kembali ponselnya, melihat nama penelepon yang tertera dilayar penselnya.

"Hallo?"

Ai lo bisa dateng kesini?

Suara dari orang yang menghubunginya terdengar sangat panik.

"Kenapa si vin?"

Lo harus bantuin gue Aileen

"Marvino lo kalau ngomong yang jelas, jangan buat gue bingung, bisa?" Ucap Aileen kepada Vino

Another Soul (Transmigrasi) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang