50

11.8K 449 1
                                    

Berjalan menyusuri jalanan di Singapura, membuat seorang gadis teringat dengan kehidupan sebelumnya.

Ia menatap langit yang begitu cerah, bahkan kini sinar matahari sudah berada diatas kepala.

Ia menatap beberapa awan yang seakan membentuk, gadis itu meneteskan air matanya, saat mengingat kedua orangtuanya.

Sebelumnya ia pernah menatap langit bersama dengan kedua orangtuanya begitu indah.

"Kamu kenapa nangis sayang?" Tanya Alkeno yang berada disampingnya.

Gadis itu menggelengkan kepalanya, lalu dengan cepat menghapus air matanya.

"Aku gapapa ken, kita balik aja ke rumah sakit." Jawabnya

"Kamu mau ketemu sama orangtua kamu?" Tanya Alkeno.

"Andai aku bisa ken, aku ingin kembali kedalam kehidupan sebelumnya." Ucap Aileen.

"Kehidupan sebelumnya?" Tanya Alkeno.

"Ngga." Jawab Aileen, yang tidak mau melanjutkan ucapannya.

Alkeno menggenggam tangan Aileen begitu erat, ia tidak mau melepaskan tangannya. Kemanapun gadis itu pergi, ia akan selalu ada untuknya.

Aileen berjalan sambil terus menatap kearah depan, tatapannya kini terlihat sedikit kosong.

Terlalu banyak hal yang ia pikirkan, sehingga ia tidak sadar jika ia selalu meneteskan air matanya.

Bukannya lemah, namun semua ini masih terlalu tiba-tiba untuknya. Ia masih harus mencoba untuk menerimanya.

"Vanya?" Ucap Aileen saat ia berhadapan langsung dengan seorang gadis yang pernah ia lihat.

"Vanya tunggu." Tahan Aileen dengan mencekal tangannya.

Gadis itu langsung kabur saat Aileen menyebutkan namanya, namun dengan pergerakan cepat Aileen bisa menahannya.

Gadis itu menundukkan kepalanya, ia tidak sanggup untuk menatap dua orang yang berdiri dihadapannya ini.

"Lo Vanya kan?" Tanya Aileen.

"Lo masih hidup van?" Tanya Alkeno.

"Iya gue Vanya dan gue masih hidup." Jawab Vanya.

"Lepas!" Ucap Vanya sambil mencoba untuk melepaskan tangannya dari cengkalan tangan Aileen.

"Gue butuh penjelasan dari lo." Ucap Aileen.

"Ga ada yang harus dijelasin ai, semua yang lo denger itu bener kok." Ucapnya yang membuat Aileen sedikit kebingungan.

"Ikut!" Ucap Aileen, sambil menarik tangan Vanya secara paksa.

Bahkan Alkeno pun membantu Aileen untuk membawa Vanya. Tidak tahu kemana Aileen akan membawanya, namun arah jalannya seperti menuju rumah sakit.

Aileen membawa Vanya dengan langkah yang cukup cepat, ia seperti sudah tidak sabar untuk mencapai tujuan.

"Lo ngapain bawa gue kerumah sakit hah?!" Tanya Vanya saat mereka sudah mulai memasuki gedung rumah sakit itu.

"Semakin lo memberontak, semakin gue akan bawa lo masuk ke dalem." Ucap Aileen saat Vanya terus berusaha melepaskan tangannya.

Aileen membawa Vanya menuju ruangan tempat dimana kini dua orang paruh baya, sedang menangis sambil menundukkan kepalanya.

Kedua orang itu mengangkat kepalanya saat melihat seseorang berdiri dihadapannya.

"Aileen, kamu kembali nak." Ucap Diana sambil beranjak untuk memeluk Aileen.

Another Soul (Transmigrasi) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang